Keislaman

Renungan Akhir Tahun dalam Islam: Waktu, Amal, dan Muhasabah Diri

Rabu, 25 Juni 2025 | 07:58 WIB

Renungan Akhir Tahun dalam Islam: Waktu, Amal, dan Muhasabah Diri

renungan akhir tahun (foto: NU Online)

Sebentar lagi kita akan memasuki akhir tahun 1446 hijriah, dengan akan segera berakhirnya bulan Dzulhijjah ini.

 

Akhir tahun adalah momen yang sering digunakan banyak orang untuk merayakan pencapaian, berkumpul bersama keluarga, atau sekadar menikmati waktu liburan.

 

Namun bagi seorang Muslim, akhir tahun seharusnya menjadi waktu untuk merenung, bermuhasabah, dan memperbaiki diri. Sebab, dalam Islam, waktu adalah amanah yang akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah swt.

 

Allah swt berfirman dalam QS. Al-‘Ashr:

 

وَالْعَصْرِۙ ۝١
اِنَّ الْاِنْسَانَ لَفِيْ خُسْرٍۙ ۝٢
اِلَّا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ ەۙ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِࣖ ۝٣

 

Artinya: Demi masa, sesungguhnya manusia benar-benar berada dalam kerugian,  kecuali orang-orang yang beriman dan beramal saleh serta saling menasihati untuk kebenaran dan kesabaran (QS Al-‘Ashr: 1-3).

 

Ayat ini mengingatkan bahwa waktu yang berlalu bukan sekadar hitungan detik dan menit, melainkan satu bagian dari hidup yang akan dimintai pertanggungjawaban. Jika tidak digunakan untuk kebaikan, maka kerugianlah yang akan didapat.

 

Rasulullah saw bersabda:  “Orang yang cerdas adalah yang mampu menghisab dirinya dan beramal untuk kehidupan setelah kematian" (HR Tirmidzi).

 

Renungan akhir tahun hijriah adalah waktu yang tepat untuk bertanya pada diri sendiri: Sudahkah saya menggunakan waktu yang Allah berikan dengan sebaik-baiknya? Berapa banyak kebaikan yang telah saya lakukan? Sudahkah saya memperbaiki hubungan saya dengan Allah, keluarga, dan sesama?

 

Dengan muhasabah, seorang Muslim diajak untuk jujur menilai dirinya. Bukan untuk menyesali secara berlarut-larut, tetapi untuk memperbaiki langkah di masa depan. Kesalahan dan dosa di masa lalu bisa menjadi pelajaran berharga agar kita tak jatuh pada lubang yang sama.

 

Akhir tahun bukan hanya saat menutup buku lama, tapi juga saat membuka lembaran baru. Perbarui niat dalam hati untuk menjadi hamba Allah yang lebih taat. Jika tahun ini masih banyak waktu yang terbuang sia-sia, niatkan tahun depan untuk lebih disiplin dalam beribadah, menuntut ilmu, dan berbuat baik.

 

Mulailah dengan hal-hal sederhana: menjaga shalat tepat waktu, memperbanyak membaca Al-Qur’an, menjauhi maksiat, dan memperbaiki adab kepada orang tua dan sesama.

 

Setiap detik yang berlalu sejatinya adalah bagian dari hidup kita yang tak akan kembali. Seperti yang dikatakan oleh Hasan Al-Bashri, “Wahai anak Adam, engkau hanyalah kumpulan hari. Jika satu hari hilang, maka hilang pula sebagian dirimu.

 

Karena itu, manfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya. Jangan tunggu tahun depan untuk berubah, sebab kita tidak pernah tahu apakah akan sampai kepadanya.

 

Renungan akhir tahun dalam Islam bukan sekadar evaluasi duniawi, tetapi juga persiapan untuk akhirat. Jadikan momen ini sebagai peluang untuk memperbaiki diri, memperkuat iman, dan menata hidup yang lebih bermakna.

 

Mari sambut hari-hari ke depan dengan hati yang bersih, niat yang lurus, dan semangat yang baru. Semoga Allah swt senantiasa membimbing langkah kita agar hidup ini menjadi amal yang diridhai-Nya. Aamiin.