Keislaman

Khutbah Arafah: Makna Wukuf di Arafah, Cermin Kehidupan dan Titik Pertemuan dengan Allah

Kamis, 5 Juni 2025 | 15:05 WIB

Khutbah Arafah: Makna Wukuf di Arafah, Cermin Kehidupan dan Titik Pertemuan dengan Allah

Ilustrasi padang arafah. (Foto: NU Online)

Khutbah I


الحمد لله الكريم المنان العظيم الإحسان الذى جعل علينا من الحجاج والمعتمرين والمسافرين والزائرين. احمده واشكره على نعمه العظام وعطاياه الجسام   اشهد ان لا الاالله وحده لا شريك له . له الملك العلام. واشهد ان سيدنا محمدا عبده ورسوله وصفيه وخليله وحبيبه افضل من صلى، ودعا ، واستغفر وصام.  وصلى الله وسلم على سيدنا محمد صاحب المعجزات والمقام وعلى اله واصحابه الكرام. قال الله تعالى في كتابه الكريم ؛وأذن فى الناس بالحج يأتوك رجالا وعلى كل ضامر يأتين من كل فج عميق.  اما بعد .اتقواالله جل وعلا. واتقوايوما ترجعون فيه الى الله. اتقواالله واعلموا انكم اليه تحشرون. 
لبيك اللهم لبيك ، لبيك اللهم لبيك لبيك الللهم لبيك، إن الحمد والنعمة لك والملك لاشريك لك.


Hadirin Rahimakumullah,

Pada hari yang mulia nan suci ini, di tanah Arafah yang suci ini mari kita tingkatkan ketaqwaan kepada Allah swt. Karena kita tahun ini dapat berhaji dan wukuf di Arafah ini adalah bukti rahmat, kasih sayang, hidayah, inayah-Nya


Shalawat beriring salam kita panjatkan keharibaan baginda alam Nabi Muhammad saw, yang telah menegakkan syariat Islam dengan sempurna dalam tempo kurang dari seperempat abad dan menyebarluaskannya ke seluruh pelosok dunia. 


Melalui keluarga dan sahabatnya yang mulia serta sekalian ulama dan umatnya yang setia hingga akhirnya syariat Islam itu sanpai pada kita semuanya. Beliau juga sang peletak dasar dan penyebar persaudaraan di dalam menyebarkan islamnya.


Dluyufurrahman rahimakumullah,

Hari Arafah ini adalah hari yang sangat dinanti-nantikan oleh kita dan jutaan umat Islam di dunia. Hari ini adalah di mana semua jamaah haji berkumpul di tempat suci ini yakni Arafah. Semuanya bersimpuh bermunajat dan berdoa di hadapan sang pencipta, Allah swt untuk mengharaphan ampunan dan ridha-Nya.


Lantunan kalimat talbiyah bergemuruh membubung ke angkasa membelah buana bergema memenuhi langit Arafah.


لبيك اللهم لبيك
إن الحمد والنعمة لك والملك لا شريك لك.


Wahai allah tuhan kami.
Kami datang memenuhi panggilan-mu
Sesungguhnya segala pujian, kenikmatan, dan kerajaan hanyalah milik-Mu.
​​​​​​


Dluyufurrahman rahimakumullah,

Padang Arafah ini adalah bentuk miniatur dari padang mahsyar. Di tempat suci Arafah ini umat Islam berkumpul dengan pakaian yang sama berwarna putih sebagai lambang kesucian dan kesetaraan hamba di hadapan tuhannya.


Saat ini, di tempat suci ini, di padang Arafah ini pangkat tidak lagi berguna, jabatan tidak lagi digdaya, status sosial tidak lagi berfaedah, semuanya sama di hadapan sang pencipta, sama-sama mengharapkan ampunan dan ridha-Nya.


Demikian juga nanti di hari kiamat, semua umat manusia berkumpul di padang mahsyar, semuanya berharap-harap cemas menanti hisab amal perbuatan yang pernah di lakukannya. Di hari itu harta, anak, suami, istri, sanak saudara, sahabat, handai taulan semuanya tidak lagi menjadi sandaran.


Allah swt berfirman dalam Surat An-Naba, ayat 34-36:


يوم يفر المرئ من اخيه وامه وابيه وصاحبته وبنيه.


Artinya: (Ingatlah) pada hari itu manusia lari dari saudaranya, lari dari ibu dan bapaknya, lari dari istri dan anak-anaknya.


Pada hari kiamat kita akan sendiri-sendiri menghadap Allah, tanpa pendamping, tanpa pasangan, untuk mempertanggung jawabkan amal perbuatan yang telah lakukannya. Ini arti dari sebuah firman Allah swt. 


وكلهم اتيه يوم القيامة فردا.


Artinya: Pada hari itu juga pangkat tidak berfungsi, jabatan tidak ada gunanya, status sosial tidak berfaedah. Yang bisa menyelamatkannya hanyalah ketakwaan.


Allah swt berfirman dalam Al-Qur’an Surat Asy-Syura ayat 88-89:


يوم لا ينفع مال ولا بنون الا من اتي الله بقلب سليم.


Artinya: Pada hari itu harta dan anak sudah tidak lagi ada manfaatnya kecuali orang yang datang menghadap allah dengan membawa hati yang penuh dengan ketakwaan.


لبيك اللهم لبيك
ان الحمد والنعمة لك والملك لا شريك لك


Dluyufurrahman rahimakaumullah,

Wukuf bukanlah tentang ber pindah tempat atau melaksanakan gerakkan tertentu. Wukuf justru menuntut kita untuk diam di tempat ini, merenung, menyelami keheningan jiwa. Ketika seluruh dunia menuntut kita untuk bergerak, Arafah ini justru mengajak kita untuk berhenti.


Di tengah padang yang luas dan sunyi ini, kita belajar pelajaran penting: bahwa keheningan dan keterbatasan bisa menjadi pintu masuk menuju kesadaran terdalam akan siapa kita ini di hadapan Allah.


Maka wukuf bukan hanya ritual, wukuf yang kita lakukan saat ini adalah cermin kehidupan. Saat berdiri di Arafah ini, kita seakan diajak memaknai ulang perjalanan hidup yang panjang dan melelahkan ini. Kita diingatkan bahwa pada akhirnya, semua perjalanan akan berujung pada satu titik diam, perjumpaan dengan Tuhan.


Wukuf di padang Arafah ini juga mengajarkan kita tentang pentingnya persaudaraan se-iman, se-Islam, se-bangsa, dan se-kemanusiaan. Di tempat ini, di tanah suci Arafah ini, 1400 tahun yang lalu Rasul saw mendeklarasikan persaudaraan kemanusiaan. Hadis yang diriwayatkan Imam Ahmad Ibnu Hambal menjelaskan:.


أيهاالناس: الا إن ربكم واحد، وإن اباكم واحد، كلكم من ادم، وادم من تراب. الا لا فضل لعربي على عجمي ولا عجمي على عربي ولا احمر على اسود ولا اسود على احمر.الا بالتقوى.


Artinya: Wahai umat manusia; sesungguhnya tuhan kalian satu, bapak kalian juga satu.ingatlah bahwa kalian keturunan nabi adam dan nabi adam tercipta dari tanah. Ketahuilah...; bahwa tidak ada ke utamaan orang arab atas non arab, tidak pula non arab atas orang arab. Tidak ada keutamaan orang kulit putih atas kulit hitam, tidak pula kulit hitam atas kulit putih.


Persaudaraan yang diajarkan Nabi Muhamnad saw adalah persaudaraan sejati, persaudaraan tanpa basa basi, persaudaraan empati, persaudaraan dengan sepenuh hati. Oleh karena itu sesama saudara kita tidah boleh menyakiti, tidah boleh menghianati, tidak boleh mendzalimi. Dalam hadis yang diriwayatkan Imam Muslim, Rasulullah saw bersabda:


المسلم اخو المسلم فلا يظلمه ولا يخذله  ولا يحقره(رواه مسلم)


Artinya: Sesama muskim itu barsaudara, (karena itu) ia tidak boleh mendzalimi, menghina dan merendahkan.


Dluyufurahman rahimakumullah,

Jauh sebelum negara-negara barat dan negara-negara maju berbicara Hak Asasi Manusia (HAM). Di tempat ini, di tanah ini, di Arafah yang suci ini Nabi Muhammad saw, menyerukan tentang pentingnya penghargaan dan perlindungan terhadap nilai-nilai kemanusiaan.


ايهاالناس؛ إن دماءكم واموالكم واعراضكم حرم عليكم كحرمة يومكم هذا في شهركم هذا في بلدكم هذا.(متفق عليه)


Artinya: Wahai manusia sesunggunya darah-darah kalian, harta dan kehormatan kalian adalah suci seperti sucinya hari ini, bulan ini dan ditempat ini (HR Bukhori dan Muslim).


لبيك اللهم لبيك
إن الحمد والنعمة لك والملك لا شريك لك


Negara dan bangsa kita adalah bangsa besar dan beragam, terdiri banyak suku, bahasa dan agama. Mari kita jadikan seruan ukhuwah yang telah dideklarasikan Nabi Muhammad saw 1400 tahun yang lalu kita jadikan pegangan untuk meneguhkan kesatuan dan persatuan bangsa kita.


Mari kita jadikan keberagaman menjadi kekuatan untuk membangun bangsa Indonesia ke depan menjadi bangsa dan negara yang besar, maju, dan sejahtera. Bangsa yang digambarkan di dalam Al-Qur’an sebagai negara yang baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur. 


لبيك اللهم لبيك
إن الحمد والنعمة لك والملك لا شريك لك


Dluyufurrahman rahimakumullah,

Arafah disebut dengan Arafah, karena di tempat ini para nabi dan kekasih Allah mencapai puncak kesadaran diri (ma’rufatunnafsi)


من عرف نفسه فقد عرف ربه


Artinya: Barang siapa mengenal dirinya, ia akan mengenal Tuhannya.


Misalnya Nabi adam mencapai puncak kesadaran diri setelah ribuan tahun bermunajat dan membaca istighfar kepada Allah di tempat ini. Kemudian Nabi Ibrahim mencapai puncak kesadaran dan pengetahuan tentang perintah Allah untuk menyembelih Nabi Ismail pun di tempat suci ini.


Bahkan Nabi Muhammad saw berhasil mencapai puncak kema’rifatan juga di tempat suci ini. Karenanya tidaklah berlebihan bila di katakan puncak pencapaian haji ada di Arafah ini. Sehingga di katakana al-hajju arafah. 


Betapa pentingnya Arafah sehingga tidak ada haji tanpa wukuf di Arafah. Kecuali itu, Arafah juga menyadarkan kita, betapa lemah dan tak berdayanya manusia di hadapan kebesaran Allah swt. Betapa banyak dosa kepada Allah yang kita lakukan. Dosa kepada sesama, kepada suami, istri, anak, kepada kedua orang tua, guru, murid, kepada pemimpin, dan dosa kepada rakyat.


Termasuk ada dosa yang jarang kita sadari, yaitu dosa kepada alam semesta. Karena itu, Arafah adalah tempat terbaik untuk tafakkur, muhasabah diri, beristighfar dan berdoa kepada Allah swt. Hadis nabi yang diriwayatkan Imam Tirmidzi menjelaskan: 


خير الدعاء دعاء يوم عرفة، وخير ماقلت انا والنبيون من قبلي؛ 
لااله الاالله وحده لا شريك له له الملك وله الحمد  وهو على كل شيئ قدير


Artinya: Sebaik-baik doa berdoanya di Arafah. Dan sebaik-baik apa yang aku baca dan para nabi sebelum ku adalah ;لااله الالله وحده Tiada tuhan selain Allah. لا شريك له Tiada sekutu baginya.له الملك وله الحمد Kerajaan dan segala pujian hanya milik Allah. وهو على كل شيئ قدير Dialah Dzat yang maha kuasa atas segala sesuatu.


بارك الله لي ولكم في القرأن العظيم ونفعني وإياكم بمافيه من الايات والذكر الحكيم وتقبل مني ومنكم تلاوته إنه هو التواب الرحيم


Khutbah wukuf arafah ini disampaikan di hadapan jamaah haji Indonesia Kloter JKG 42 oleh Wakil Rais Syuriyah PWNU Lampung, KH Ihya Ulumudin