Transformasi Pelayanan Destinasi Wisata: Harus Hadirkan Layanan Mudah, Murah dan Cepat
Selasa, 30 Juli 2024 | 11:32 WIB
Pesisir Barat, NU Online Lampung
Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Biha Kecamatan Pesisir Selatan, Rengga Jean Miske mengajak kepada pelaku wisata untuk melakukan transformasi layanan di semua lini.
Hal ini juga disampaikan kepada pengelola destinasi wisata, dan desa wisata yang ada di Kabupaten Pesisir Barat.
“Sesuai arahan pimpinan kabupaten saat ini kita segera bergerak untuk melakukan transformasi layanan,” ujar Bendahara Pengurus Cabang (PC) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Bandar Lampung itu, Senin (29/7/2024).
Proses transformasi layanan ini dimulai dengan pengintegrasian terhadap semua lini, sehingga pelayanan menjadi lebih cepat. Dengan pengintegrasian program wisata, maka daya tarik wisata akan meningkat.
“Daya tarik wisata merupakan faktor kunci yang paling menentukan minat wisatawan untuk mengunjungi destinasi, tidak terkecuali adalah desa wisata,” ungkapnya.
Namun, tanpa adanya pelayanan yang memuaskan yang disertai dengan keramah-tamahan (hospitality), maka destinasi wisata dapat diibaratkan sebagai raga tanpa jiwa.
“Dalam bisnis pariwisata, pelayanan haruslah menjadi dasar dan motivasi utama dari usaha yang dijalankan. Semangat melayani dengan mengutamakan kebutuhan pelanggan harus dimiliki oleh seluruh jajaran staf tanpa terkecuali, baik itu top manajer maupun staf operasional, sesuai porsi dan uraian tugas masing-masing,” tuturnya.
Pelayanan terbaik merupakan upaya optimal yang dapat diupayakan pengelola wisata untuk mewujudkan pengalaman berwisata yang memuaskan.
Untuk itu hal penting yang harus diperhatikan adalah kualitas pelayanan merupakan ukuran seberapa bagus tingkatan layanan yang diberikan mampu sesuai dengan ekspektasi pelanggan.
“Artinya kualitas pelayanan, kebutuhan dan keinginan tamu atau pengunjung yang ditentukan perusahaan,” paparnya.
Loyalitas merupakan aspek penting yang harus terus diperhatikan pengelola desa wisata. Loyalitas yang dimaksud dalam kasus pengelolaan desa wisata adalah adanya kunjungan yang terus berulang.
“Selain terlihat dari pembelian ulang, loyalitas juga dapat dilihat dari adanya rekomendasi positif atau Word of Mouth atau lebih sering disebut sebagai WOM,” katanya.
Kunjungan ulang wisatawan serta rekomendasi positif merupakan dua aspek penting yang harus terus diwujudkan oleh pengelola desa wisata untuk mewujudkan pengelolaan desa wisata yang sukses.
Dengan demikian diharapkan kunjungan wisata ke Pesisir Barat akan terus meningkat. Untuk itu faktor kenyamanan, akses, dan kelengkapan sarana prasarana yang tersedia di obyek wisata terus ditingkatkan, agar memberikan persepsi yang baik kepada pengunjung.
Terpopuler
1
Gus Ulil Tidak Sedang Membela Tambang
2
KH Saifuddin Zuhri dan KH Muhtar Ghozali Terpilih Jadi Rais dan Mudir JATMAN Lampung pada Muswil 2025
3
GP Ansor Way Kanan Gelar PKD, Tingkatkan Kapasitas dan Kualitas Kader
4
Ketua PWNU Lampung: Santri Harus Siap Menanggung Pahitnya Belajar Demi Terangnya Masa Depan
5
Marindo Kurniawan Dilantik menjadi Sekdaprov Lampung, Ini Daftar Karir dan Penghargaan yang Pernah Diraih
6
Sosialisasi PIP dan Wawasan Kebangsaan, Fauzi Heri Ajak Masyarakat Amalkan Nilai Pancasila
Terkini
Lihat Semua