Warta

Tak Hanya Ilmu Agama, Santri Juga Harus Memiliki Jiwa Pengusaha

Rabu, 31 Oktober 2018 | 11:46 WIB

BANDARLAMPUNG- Kehidupan santri dan pesantren dewasa ini tengah dilirik oleh banyak orang, bahkan oleh dunia. Terlebih setelah ditetapkannya 22 Oktober sebagai hari santri nasional oleh pemerintah, banyak masyarakat yang berharap para santri dapat berkiprah dan mewarnai berbagai sendi kehidupan. Oleh karenanya santri bukan hanya dituntut menguasai berbagai ilmu agama semata, namun juga diharapkan mampu menguasai ilmu ekonomi atau usaha. Demikian salah satu pesan Muhammad Romli saat menjadi narasumber dalam seminar dan diskusi kemandirian ekonomi bersama para santri, yang diselenggarakan oleh Gerakan Pemuda (GP) Ansor Bandar Lampung, Senin (29/10/18) kemarkn di Ponpes Mardiyah Kaliawi, Bandar Lampung. "Saya berpesan kepada rekan-rekan santri agar kedepan bukan hanya menguasai ilmu agama, akan tetapi juga mampu memiliki jiwa pengusaha dan memiliki semangat menjadi seorang pengusaha," pesannya. Lebih lanjut, Gus Tomli, demikian biasa dipanggil, juga mengingatkan kepada santri agar jangan sampai melalaikan shalat lima waktu, syukur-syukur dengan berjama'ah. Sebab itu merupakan salah satu sebab untuk mendekatkan diri kepada Allah. Selain menjaga shalat lima waktu, santri juga harus berpegang teguh atau berta'aluq yang kuat terhadap guru atau ulamanya. "Santri jangan sampai lupa shalat jamaah dan selalu dekat dan meminta doa dengan guru," ujar pria yang juga ahli komputer ini. (sunarto)