Warta

Skema 4-3-5, Kunci Sukses Penyelenggaraan Haji Kementerian Agama pada Musim Haji 2024

Kamis, 25 Juli 2024 | 19:07 WIB

Skema 4-3-5, Kunci Sukses Penyelenggaraan Haji Kementerian Agama pada Musim Haji 2024

Kepala Kemenag Lampung, H Puji Raharjo (Foto: Humas Kemenag)

Bandar Lampung, NU Online Lampung 

Penyelenggaraan musim haji 2024 berjalan sangat sukses. Seluruh fase penyelenggaraan ibadah haji sudah berjalan dengan baik, mulai dari pemberangkatan, puncak haji, hingga pemulangan.

 

Kesuksesan haji 2024 ini diformulasikan dengan skema 4-3-5, yakni 4 perdana di haji 2024, 3 pengembangan ekosistem potensi ekonomi Haji, dan 5 inovasi haji 2024.

 

Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Lampung, H Puji Raharjo mengatakan bahwa Menteri Agama RI dengan Skema 4-3-5 menjadi kunci sukses penyelenggaraan haji tahun 2024. 

 

“Skema ini tidak hanya memberikan panduan yang jelas dan terukur dalam upaya meningkatkan pelayanan kepada jamaah haji, tetapi juga menegaskan komitmen kita semua dalam mengoptimalkan setiap aspek persiapan dan pelaksanaan haji,” katanya di Bandar Lampung, Kamis (25/7/2024).

 

Lebih rinci, Puji menjelaskan 4 perdana pada haji 2024 yaitu pertama, perdana layanan fast track yang diterapkan pada tiga embarkasi. Kedua, perdana dalam kuota normal dan kuota tambahan dengan layanan katering diberikan secara penuh selama jemaah berada di Makkah. 

 

Ketiga, perdana dalam sejarah, Indonesia mendapat kuota tambahan hingga 20.000 jamaah. Keempat, perdana kebijakan Murur diterapkan secara terencana dan sistematis. 

 

Murur adalah skema pergerakan jamaah dari Arafah (usai Wukuf) menuju Muzdalifah (melintas tanpa turun), lalu menuju ke Mina,” jelasnya.

 

Kemudian 3 Pengembangan Ekosistem Potensi Ekonomi Haji, lanjutnya, meliputi pertama, ekspor bumbu nusantara, kedua pengiriman daging dam petugas dan jamaah dalam bentuk kemasan daging olahan. Ketiga, mengggunakan makanan siap saji dalam layanan katering jamaah. 

 

“Selanjutnya 5 Inovasi Haji 2024, meliputi pertama adalah transformasi digital dalam rekrutmen petugas melalui pendaftaran terbuka dan online, CAT untuk semua petugas termasuk tenaga pendukung PPIH di Arab Saudi dan mahasiswa Timur Tengah,” ungkapnya.

 

Kedua, adalah aplikasi Kawal Haji yang memberi ruang bagi jamaah dan keluarga jamaah, bahkan masyarakat umum, untuk menyampaikan keluhan dan aduan jika mengalami masalah. Hasilnya, beragam masalah lebih cepat teridentifikasi dan tertangani.

 

Ketiga, Safari Wukuf Lansia Non Mandiri dan Disabilitas dengan persiapan yang lebih matang. Keempat, penggunaan International Patient Summary (IPS) atau riwayat kesehatan jamaah haji pada kartu jamaah haji. Kemudian kelima, penyederhanaan proses tunda/batal visa untuk optimalisasi penggunaan kuota haji.