• logo nu online
Home Warta Syiar Bahtsul Masail Keislaman Khutbah Teras Kiai Pernik Kiai Menjawab Pendidikan Opini Literasi Mitra Pemerintahan Ekonomi Tokoh Seni Budaya Lainnya
Sabtu, 4 Mei 2024

Warta

Sebanyak 196.377 Jamaah Lunasi Biaya Haji 1444 H

Sebanyak 196.377 Jamaah Lunasi Biaya Haji 1444 H
Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Hilman Latief (Foto: Dok. Kemenag)
Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Hilman Latief (Foto: Dok. Kemenag)

Jakarta, NU Online Lampung Perpanjangan pelunasan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) 1444 H bagi jemaah reguler ditutup sejak Jumat, 12 Mei 2023 kemarin. Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Hilman Latief mengatakan 96,5 persen jamaah yang berhak melunasi Bipih sudah melakukan pelunasan.

 

Kuota jamaah haji reguler Indonesia tahun ini mencapai 203.320 orang. Pelunasan Bipih dibuka sejak 11 April sampai 5 Mei 2023, lalu diperpanjang hingga kemarin.

 

"Berdasarkan, ada 196.377 jemaah haji reguler yang sudah melunasi. Secara prosentase, angkanya sudah mencapai 96,5 persen," kata Hilman Latief di Jakarta, Jumat (12/5/2023).

 

"Masih ada 6.943 jemaah yang belum melunasi. Saat ini masih kita diskusikan, apakah akan diperpanjang lagi pelunasannya dengan daftar jamaah yang sama atau dibuka tahap kedua dengan kriteria yang baru. Ini akan segera kami informasikan kalau sudah diputuskan. Besar kemungkinan akan diperpanjang waktu pelunasannya," ujarnya.

 

Dari sisa kuota yang ada, Hilman mencatat masih ada 176 Petugas Haji Daerah (PHD) dan 253 Pembimbing KBIHU (Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah) yang belum melunasi.

 

"Sejak 2016, pelunasan rata-rata dilakukan dalam dua tahap. Kecuali pada 2022, hanya satu tahap karena kuotanya hanya sekitar 100 ribu," ungkap Hilman.

 

Ia mengaku masih mengupayakan agar kuota jamaah haji Indonesia terserap optimal. Menurutnya, erornya sistem perbankan di Bank Syariah Indonesia (BSI) hingga empat hari ikut berdampak pada progress pelunasan. Apalagi, mayoritas jamaah haji reguler adalah nasabah BSI.

 

"Saya harap tidak ada lagi kendala teknis seperti errornya sistem perbankan. Akibat sistem error jamaah terkendala dalam pelunasan. Mereka resah, karena khawatir tidak bisa melunasi dan gagal berangkat apalagi sistemnya error cukup lama. Semestinya ada solusi taktis sehingga bisa mengatasi kedaruratan semacam ini," tuturnya.

 

Hilman menambahkan, secara prosentase, Bangka Belitung menempati posisi pertama terbanyak jemaah yang melunasi (96,5 persen). Dari 999 jemaah, sudah melunasi 963 orang. Menyusul di urutan berikutnya, Papua Barat 95,7 persen (679/650), Sulawesi Barat 95,3 persen (1.363/1.300), Maluku Utara 95 persen (1.013/963), dan Sulawesi Selatan 95 persen (6.826/6.495).

 

Untuk Provinsi Jawa Barat, tercatat ada 32.724 jamaah yang melunasi (90 persen dari 36.361). Sebanyak 26.093 jamaah asal Jawa Tengah juga sudah melunasi (91,5 persen dari 28.494). 

 

Sementara Jawa Timur, dari 33.035 jamaah, sudah melunasi 28.319 orang (85,7 persen). Sedangkan Banten, ada 8.162 jemaah yang sudah melunasi (91,8 persen dari 8.884).


Editor:

Warta Terbaru