• logo nu online
Home Warta Syiar Bahtsul Masail Keislaman Khutbah Teras Kiai Pernik Kiai Menjawab Pendidikan Opini Literasi Mitra Pemerintahan Ekonomi Tokoh Seni Budaya Lainnya
Jumat, 19 April 2024

Warta

Santri Pesantren di Pringsewu Antusias Ikut Lomba Kreasi Lalaran Nadham

Santri Pesantren di Pringsewu Antusias Ikut Lomba Kreasi Lalaran Nadham
Lomba Kreasi Lalaran Nadham Hari Santri Pringsewu
Lomba Kreasi Lalaran Nadham Hari Santri Pringsewu

Pringsewu, NU Online Lampung
Dalam rangka memeriahkan dan memperingati Hari Santri 2021, Panitia Hari Santri PCNU Pringsewu menggelar Musabaqah Kreasi Lalaran Nadham di MA Maarif NU Keputran, Senin (18/10). Kegiatan ini diikuti oleh 45 grup yang berasal dari para santri pesantren di Kabupaten Pringsewu.


Koordinator lomba Irsyadul Ibad mengatakan bahwa lomba ini memang rutin dilaksanakan setiap peringatan hari santri di Pringsewu. Kali ini antusias peserta cukup tinggi dengan hadiah dan piala yang sudah disiapkan oleh panitia.


“Lomba Kreasi Lalaran Nadham ini diikuti oleh para santri di Kabupaten Pringsewu dengan tiga kategori lalaran yang dibaca yakni dari Kitab Aqidatul Awam, Al-Imrithi, dan Alfiyah,” katanya di sela-sela kegiatan kepada NU Online Lampung.


Lalaran nadham sendiri adalah tradisi para santri di pesantren yang menghafalkan bait-bait kitab secara bersama-sama. Aktivitas ini sering dilakukan bersama-sama dengan diiringi oleh berbagai alat musik sederhana yang ada di pesantren masing-masing. Alat-alat sederhana tersebut ternyata mampu menghasilkan irama musik yang tidak kalah bgusnya dengan alat musik modern.


Mulai dari ember, botol, bambu, galon, keramik, kayu, piring, gelas dan sejenisnya mampu dikreasikan oleh para santri sehingga menghasilkan irama musik yang tidak kalah bagusnya dengan alat musik modern.  kreativitas alat musik tradisional dari berbagai alat menjadi salah satu unsur penilaian dewan juri. Di samping kemampuan untuk memadukan suara yang keluar sehingga mampu menjadi musik yang sesuai dengan lirik dan lagu nadham yang dibawakan.


Irsyad menambahkan bahwa tradisi kreatif ini harus terus diupayakan untuk dilestarikan dan dipertahankan sehingga panitia melombakannya sebagai khazanah budaya santri.  “Setiap grup terdiri dari 9 orang yang memiliki tugas masing-masing. Ada yang menjadi vokalis, backing vocal dan juga pemain alat musik,” tambahnya.


Sementara Ketua PCNU Pringsewu H Taufik Qurrohim yang hadir pada acara ini mengatakan bahwa lomba Nadham ini menjadikan tradisi yang baik dan bermanfaat terus dipertahankan untuk mencirikan pesantren NU dari pesantren lainnya. Ia mengungkapkan bahwa hanya di pesantren NU saja tradisi lalaran nadham diiringi oleh musik seperti ini ada dan ini harus dipertahankan sebagai warisan para kiai dan ulama NU.


“Kita warga NU pasti mengenal kaidah Al Muhafadzatu alal Qadimis Shalih wal Akhdu bil Jadidil Ashlah yakni mempertahankan tradisi lama yang baik dan mengambil hal baru yang lebih baik,” ungkapnya.


Tradisi dan budaya luhur masyarakat Indonesia, lanjutnya harus terus dipertahankan dan diwariskan pada generasi penerus sehingga mereka tidak akan menghilangkan budaya bangsa sendiri akibat terpengaruh oleh budaya negara lain.


Selain Musabaqah Kreasi Lalaran Nadham, PCNU juga menggelar kegiatan lomba lainnya bagi para santri di antaranya Musabaqah Qiraatul Kutub, Musabaqah Hifzil Quran, dan Musabaqah Kaligrafi Kontemporer. (Muhammad Faizin)


Editor:

Warta Terbaru