• logo nu online
Home Warta Syiar Bahtsul Masail Keislaman Khutbah Teras Kiai Pernik Kiai Menjawab Pendidikan Opini Literasi Mitra Pemerintahan Ekonomi Tokoh Seni Budaya Lainnya
Senin, 20 Mei 2024

Warta

Reaktualisasi Hijrah Dalam Diri Pemuda Indonesia

Reaktualisasi Hijrah Dalam Diri Pemuda Indonesia
Reaktualisasi Hijrah Dalam Diri Pemuda Indonesia arief Oleh: Arief Rifkiawan Hamzah (IKA PMII Unissula Semarang) SETIAP waktu kita disuguhi tontonan yang membuat miris hati, baik di televisi, koran, internet, maupun media sosial. Dimana para pemuda Indonesia yang dijadikan sebagai harapan bangsa bertindak konyol dan tidak berperikemanusiaan. Aksi tawuran, demonstrasi yang berujung kekerasan, bolos sekolah, perploncoan terhadap mahasiswa baru, perampokan, pembunuhan, perlawanan terhadap orang tua, pelanggaran peraturan sekolah, perjokian masuk perguruan tinggi, dan pada puncaknya adalah tindakan bom bunuh diri. Serangkaian kekonyolan yang telah dijelaskan di atas merupakan potret keluputan para pemuda Indonesia dari kurang mengaktualisasikan hijrah di dalam kehidupannya masing-masing. Mereka menganggap bahwa hijrah tidak ada kaitannya dengan kehidupan mereka, hijrah hanya ada dalam cerita, hijrah selalu identik dengan agama, dan hijrah hanya dilakukan oleh orang-orang yang alim. Kita tahu bahwa Indonesia merupakan negara yang besar dibandingkan dengan negara-negara tetangga. Kita tahu pula bahwa Islam merupakan agama terbesar di Indonesia dibandingkan dengan agama-agama lainnya. Itu artinya jumlah para pemuda muslim yang berada di Indonesia juga besar jumlahnya. Namun sebanyak apapun pemuda di negeri kita ini, jika mereka luput dari aktualisasi hijrah, maka mereka tidak akan bisa meningkatkan kualitas diri. Sehingga mereka tidak berpengaruh dan bisa mengharumkan nama agama dan negara ini. Dan bahkan mereka bisa menjadi para pemuda yang memperburuk citra agama dan negara tercinta ini. Tentu kita tidak akan rela kekhawatiran tersebut benar–benar terjadi pada pemuda  Indonesia.Untuk menanggulanginya, maka mereka harus mengaktualisasikan kembali makna hijrah di dalam diri mereka. Para pemuda perlu memahami kembali esensi dan eksistensi hijrah di dalam diri mereka, bahwa hijrah tidak hanya berkaitan dengan agama saja, tetapi berkaitan dengan seluruh elemen kehidupan mereka. Hijrah merupakan perbuatan meninggalkan dan perpindahan seseorang menuju keperbuatan maupun tempat yang lebih baik. Orang melakukan hijrah merupakan muslim yang menunjukkan kepekaannya terhadap kebaikan, karena di setiap detak nafas hijrah terdapat kebaikan yang tersirat. Para pemuda harus belajar dari hal-hal yang menginspirasi hijrah, seperti halnya adzan di setiap waktu shalat. Adzan selain digunakan sebagai penanda datangnya waktu shalat, ia juga sebagai simbol peringatan kepada umat manusia yang sedang melakukan perbuatan tercela untuk segera menghentikan perbuatannya dan berbondong-bondong ke masjid maupun mushola melaksanakan shalat berjamaah. Jadi, setiap kita melakukan shalat, di situ kita sedang melaksanakan hijrah. Tentu ini seringkali dilakukan oleh para pemuda Indonesia, namun, mereka belum begitu memahami dan merasakan maknanya. Selain shalat, ada alarm lain untuk mengaktualisasikan hijrah yang bersifat kebangsaan, yaitu Sumpah Pemuda. Memasuki bulan Oktober 2016 ini, seolah kita seperti orang yang dibangunkan dari tidur panjang. Pasalmya sudah sekian bulan kita tidak menjumpai bulan yang penuh sejarah ini, sehingga membuat kita terlena dengan kesibukan masing-masing dan menutup lembaran sejarah yang telah terukir indah. Namun pada hari ini kita telah memasuki bulan Oktober, membuat kita teringat kembali tentang sejarah yang mengiringi negeri ini. Kita disuruh untuk berpikir keras dalam mengingat sumpah pemuda yang ditetapkan pada bulan Oktober ini. Dengan hal tersebut, maka para pemuda dapat mengaktualisasikan diri hijrah dengan baik yang berwawasan kebangsaan.Para pemuda yang seringnya memandang sebelah mata terhadap orang miskin, pinggiran, orang lain pada umumnya dapat berhijrah menuju pemuda yang egaliter, yaitu pemuda yang menjunjung tinggi satu tanah air Indonesia, satu bangsa Indonesia dan satu bahasa Indonesia. Sehingga tidak ada yang namanya kekerasan, perploncoan, perampokan, pembunuhan yang terdengar lagi di telinga kita. Hijrah: Benteng Pemuda Indonesia Dengan mengaktualisasikan kembali makna hijrah di dalam diri pemuda Indonesia, maka dia bisa benar-benar dijadikan pemuda yang bisa diandalkan untuk meneruskan perjuangan para ulama dan para pahlawan dalam mengakkan agama dan negara. Pemuda yang selalu hijrah tidak perlu khawatir dengan kehidupannya. Pasalnya hijrah bisa dijadikan sebagai benteng dari perbuatan-perbuatan yang tercela. Hijrah bisa dijadikan benteng pertahanan pemuda Indonesia dari paham radikalisme maupun perilaku radikalisme. Sehingga tidak dijumpai orang-orang yang selalu berhijrah didapati sedang melaksanakan perilaku radikalisme. Pemuda yang selalu melaksanakan hijrah, tidak ingin dirinya, keluarga, agama, negaranya dihancurkan oleh siapapun, termasuk oleh dirinya sendiri. Pemuda tipe ini selalu ingin mempertahankan dan mengharumkan nama agama dan Negara dalam kancah nasional maupun internasional. Sehingga mereka selalu melakukan hal-hal yang baik kepada siapapun dan dalam keadaan apapun. (*)


Editor:

Warta Terbaru