Bandarlampung, NU Online Lampung
Pada momentum Ramadhan 1444 H, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Lampung, Puji Raharjo menyampaikan pesan Ramadhan kepada seluruh umat Islam khususnya di Lampung. Kakanwil mengajak segenap umat Islam dengan sungguh-sungguh memanfaatkan bulan Ramadhan untuk memperbaiki diri dan memperkuat keimanan serta ketakwaan.
Wujud dari kesungguhan tersebut adalah memaksimalkan ibadah baik dari sisi kualitas maupun kuantitas seperti berpuasa, membaca Al-Quran, shalat tarawih, sedekah, dan berbuat baik kepada sesama.
Penting juga lanjutnya untuk senantiasa menjaga kesehatan saat menjalankan ibadah puasa. Ia mengingatkan agar umat Islam tetap memperhatikan asupan gizi dan cairan yang cukup saat berbuka dan sahur.
“Mari tingkatkan kepedulian terhadap sesama, terutama mereka yang membutuhkan. Kita maksimalkan keutamaan bulan Ramadhan ini,” ajaknya setelah hadir pada kegiatan Rukyatul Hilal Penentuan 1 Ramadhan 1444 H di Bukit Pantai Canti Desa Canggung Kalianda, Lampung Selatan, Rabu (22/3/2023).
Dalam berpuasa, Kakanwil juga berpesan kepada umat Islam untuk senantiasa memperhatikan kehalalan dari asupan berbuka dan sahur. Ajaran Islam telah mengingatkan untuk senantiasa mengonsumsi makanan dan minuman yang halal. Baik halal secara dzatiyah atau wujud fisiknya maupun halal dari aspek asal muasal atau cara mendapatkannya.
Terkait dengan makanan dan minuman halal ini, Kementerian Agama juga terus melakukan program sertifikasi halal yang saat ini sudah menjadi program prioritas pada tahun 2023.
“Perhatikan label halal pada kemasan makanan dan minuman yang dikonsumsi, serta memastikan bahwa bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan makanan tersebut bersumber dari bahan yang halal dan aman,” ajaknya.
Kepada para produsen makanan juga diingatkan untuk senantiasa memproduksi dan menjual makanan halal. Untuk memastikannya, Kakanwil mengajak para produsen untuk segera mendaftarkan produknya untuk mendapatkan sertifikat halal.
Pada momentum Ramadhan ini, Kakanwil juga mengajak kepada seluruh umat Islam untuk memahami dan menerapkan konsep moderasi dalam beragama. Di antaranya adalah dengan tidak berlebihan dalam berbagai hal dan tidak melakukan hal-hal yang bertentangan dengan ajaran Islam.
“Di antaranya jangan berlebih-lebihan dalam makan dan minum saat buka puasa dan berbagai ibadah lainnya. Harus ada keseimbangan,” katanya.
Moderasi beragama jelasnya adalah menjalankan ibadah sesuai dengan esensi ajaran Islam dengan tetap memperhatikan keseimbangan antara ibadah dan kegiatan lainnya, serta memperhatikan hak-hak sosial.
Untuk menjadi moderat menurutnya, umat Islam harus belajar mendalam untuk memahami agama dari para ulama yang kompeten dan memiliki otoritas dalam menyampaikan ilmu agama. Dengan ilmu agama yang mendalam ini, maka setiap individu tidak akan mudah terprovokasi dalam menyikapi dinamika perbedaan pandangan yang muncul serta bisa saling menghargai perbedaan.
“Perbedaan-perbedaan seperti terkait beda penafsiran dan praktik beribadah, jangan sampai menjadi bahan untuk menyalahkan terlebih di bulan suci Ramadhan ini,” imbaunya.
Kepada segenap umat beragama diharapkan senantiasa menjaga kerukunan dan saling menghormati. “Selamat menjalankan ibadah puasa bulan Ramadhan 1444 H. semoga ibadah kita diterima Allah swt,” ungkapnya.
