• logo nu online
Home Warta Syiar Bahtsul Masail Keislaman Khutbah Teras Kiai Pernik Kiai Menjawab Pendidikan Opini Literasi Mitra Pemerintahan Ekonomi Tokoh Seni Budaya Lainnya
Senin, 29 April 2024

Warta

PBNU Ikhbarkan Awal Rabiul Awal 1445 Ahad 17 September, Maulid Nabi 28 September 2023

PBNU Ikhbarkan Awal Rabiul Awal 1445 Ahad 17 September, Maulid Nabi 28 September 2023
Ilustrasi rukyatul hilal (Foto: NU Online)
Ilustrasi rukyatul hilal (Foto: NU Online)

Jakarta, NU Online Lampung

Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengikhbarkan bahwa awal bulan Rabiul Awal 1445 H jatuh pada Ahad, 17 September 2023 M. Hal tersebut disampaikan melalui Pengumuman Lembaga Falakiyah (LF) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama tentang Awal Rabiul Awal pada Jumat (15/9/2023) malam.


Keputusan yang ditandatangani Ketua LF PBNU KH Sirril Wafa dan Sekretaris LF PBNU H Asmui Mansur tersebut didasari atas laporan para perukyat yang belum berhasil melihat hilal. 


“Telah dilaporkan penyelenggaraan rukyatul hilal pada Jumat Wage 29 Shafar 1445 H/15 September 2023 M pada 21 titik di seluruh Indonesia. Seluruh lokasi tidak melihat hilal,” tulis pengumuman tersebut.


Poin berikutnya menyatakan, sebagai tindak lanjutnya maka awal bulan Rabi’ul Awal 1445 H bertepatan dengan Ahad Legi 17 September 2023 M (mulai malam Ahad) atas dasar istikmal.


“LF PBNU mengucapkan terima kasih atas kontribusi dan partisipasi Nahdliyin dalam rukyatul hilal ini,” lanjut pengumuman dengan Nomor 043/LF-PBNU/IX/202 itu.


LF PBNU juga mengharapkan jajaran Lembaga Falakiyah PWNU dan PCNU se-Indonesia bertindak aktif untuk menyebarluaskan pengumuman awal bulan Rabi’ul Awal 1445 H ini kepada warga Nahdlatul Ulama khususnya jajaran pengurus di wilayah/cabangnya masing-masing.


Atas dasar pengumuman tersebut, maka Maulid Nabi Muhammad, 12 Rabiul Awal 1445 H bertepatan pada Kamis, 28 September 2023 M atau mulai Rabu (27/9/2023) malam.


Adapun data hilal pada penentuan awal Rabiul Awal pada 29 Safar atau bertepatan pada 15 September 2023 yaitu menunjukkan hilal sudah berada di atas ufuk untuk seluruh wilayah Indonesia. 


Hal ini terlihat dari data hilal terkecil yang terjadi di Merauke, Provinsi Papua Selatan yang sudah mencapai 2 derajat 30 menit. Di Merauke, elongasi hilal hakikinya 3 derajat 50 menit, sedangkan lama hilal di atas ufuk 11 menit 35 detik.


Sementara tinggi hilal terbesar terjadi di Kota Lhoknga, Provinsi Aceh. Ketinggiannya mencapai 3 derajat 44 menit dengan elongasi hilal hakiki 4 derajat 57 menit, dan lama hilal di atas ufuk 16 menit 07 detik. 


Adapun di titik Jakarta dengan markaz Gedung PBNU, Jalan Kramat Raya Jakarta Pusat (koordinat 6º 11’ 25” LS 106º 50’ 50” BT), tinggi hilal mencapai 3 derajat 21 menit 51 detik dengan elongasi 4 derajat 37 menit 59 detik dan lama hilal di atas ufuk 15 menit 15 detik.


Sementara ijtima (konjungsi) terjadi pada Jumat Wage 15 September 2023 pukul 08:39:02 WIB. Posisi matahari berada di titik 2 derajat 58 menit 36 detik utara titik barat, sedangkan letak hilal di posisi 4 derajat 06 menit 43 detik utara titik barat. Adapun kedudukan hilal berada di titik 1 derajat 31 menit 15 detik utara Matahari dengan keadaan hilal miring ke utara.


Penghitungan ini dilakukan dengan metode falak (hisab) tahqiqi tadqiki ashri kontemporer khas Nahdlatul Ulama.  


Data di atas menunjukkan hilal sudah berada di atas ufuk, tetapi belum memenuhi kriteria imkanurrukyah. Pasalnya, meskipun ada wilayah yang tinggi hilal sudah mencapai 3 derajat, tetapi elongasi dari seluruh wilayah masih kurang dari 6,4 derajat.


Warta Terbaru