Lampung Tengah, NU Online Lampung
Pengurus Pimpinan Cabang (PC) Fatayat Nahdlatul Ulama Kabupaten Lampung Tengah menyelenggarakan proses kaderisasi Latihan Kader Dasar (LKD). Kegiatan ini dilaksanakan di kompleks Pesantren Asy Syifa, Kecamatan Seputih Agung, Kabupaten Lampung Tengah, Selasa-Rabu, (12-13/7/2022).
Ketua PC Fatayat NU Lampung Tengah, Hj Mar’atus Sholekhah dalam sambutannya menyampaikan, diharapkan dari proses pengkaderan ini para peserta mendapatkan penguatan kapasitas, bekal dan muatan tentang NU dan perjuangan NU.
“Kita harus merapatkan barisan untuk bergerak bersama dan meningkatkan militansi, berjuang bersama agar maju dan berdayaguna bersama para alim ulama menjaga NKRI sekaligus menjaga tradisi Aswaja An-Nahdliyyah,” ujarnya.
Lebih lanjut ia mengatakan latihan kader dasar ini adalah bagian dari eksistensi organisasi, hidupnya organisasi adalah dengan hidupnya proses kaderisasi dalam setiap tingkatannya. Sehingga terwujudlah kader Fatayat NU di Kabupaten Lampung Tengah umumnya, khususnya di wilayah Kecamatan Seputih Agung ini, yang istiqamah, militan, bermanfaat, dan mandiri seperti dalam tema kegiatan ini.
Ketua Pimpinan Anak Cabang (PAC) Fatayat NU Seputih Agung, Antika Eviana Sari mengatakan, tema besar yang diusung dalam LKD PC Fatayat NU Kabupaten Lampung Tengah tahun 2022 adalah “Bangkit Bersama Menumbuhkan Kader Yang Militan dan Berdaya Guna”.
“Peserta LKD PC Fatayat NU Lampung Tengah ini adalah dari pengurus Pimpinan Anak Cabang Fatayat NU Kecamatan Seputih Agung, pengurus Pimpinan Ranting Fatayat NU se-Kecamatan Seputih Agung, dan lainnya sebanyak 51 peserta,” ungkapnya.
Adapun para pemateri terdiri dari Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Lampung Tengah, Majelis Wakil Cabang (MWCNU) Seputih Agung, PC Fatayat NU Lampung, para alumni Training of Trainer (ToT) PC Fatayat NU Lampung Tengah, dan lain-lain.
Materi-materi pokok LKD PC Fatayat NU Kabupaten Lampung Tengah yang disampaikan antara lain Ahlussunnah wal Jama’ah dan Ke-NU-an, leadership dan keorganisasian, islam dan wawasan kebangsaan, analisis sosial dan gender, kewirausahaan, demokrasi, Hak Asasi Manusia (HAM) dan hak-hak perempuan, dan rencana tindak lanjut. (Akhmad Syarief Kurniawan)
