• logo nu online
Home Warta Syiar Bahtsul Masail Keislaman Khutbah Teras Kiai Pernik Kiai Menjawab Pendidikan Opini Literasi Mitra Pemerintahan Ekonomi Tokoh Seni Budaya Lainnya
Senin, 20 Mei 2024

Warta

Lembaga Falakiyah PBNU Ikhbarkan Awal Dzulqa’dah Jatuh pada Jumat 10 Mei

Lembaga Falakiyah PBNU Ikhbarkan Awal Dzulqa’dah Jatuh pada Jumat 10 Mei
Ilustrasi rukyatul hilal (Foto: NU Online)
Ilustrasi rukyatul hilal (Foto: NU Online)

Jakarta, NU Online Lampung 

Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengikhbarkan awal bulan Dzulqa’dah jatuh pada Jumat, 10 Mei 2024. Hal ini berdasarkan pantauan rukyatul hilal, Rabu (8/5/2024).

 

Penyelenggaraan rukyatul hilal pada Rabu, 29 Syawal atau 8 Mei 2024 dilaporkan bahwa perukyat se-Indonesia tidak melihat hilal.

 

“Sebagai tindak lanjutnya maka awal bulan Dzulqa’dah 1445 H bertepatan dengan Jumat pahing, 10 Mei 2024 (mulai malam Jumat), atas dasar istikmal,” sebagaimana keterangan tertulis yang diterima NU Online Lampung.

 

LF PBNU mengimbau agar Lembaga Falakiyah PWNU dan PCNU se-Indonesia agar bertindak aktif menyebarkanluaskan pengumuman awal bulan Dzulqa’dah 1445 H ini kepada warga Nahdlatul Ulama khususnya jajaran pengurus di wilayah atau cabangnya masing-masing.

 

“Kami juga menyampaikan terima kasih atas kontribusi dan partisipasi Nahdliyin pada penyelenggaraan rukyatul hilal ini,” lanjut keterangan tersebut.

 

Adapun data hisab hilal LF PBNU pada 29 Syawal 1445 H atau Rabu Kliwon 8 Mei 2024 M sebagai berikut, tinggi hilal 0 derajat 50 menit 16 detik. Sementara ijtima atau konjungsi terjadi pada Rabu Kliwon, 8 Mei 2024 M pukul 10:25:19 WIB. 

 

Sementara itu, letak matahari terbenam berada pada posisi 17 derajat 17 menit 30 detik utara titik barat, sedangkan letak hilal pada posisi 21 derajat 51 menit 04 detik utara titik barat. Adapun kedudukan hilal berada pada 4 derajat 33 menit 34 detik utara matahari dalam keadaan miring ke utara dengan elongasi 5 derajat 18 menit 14 detik.

 

Titik Markaz Jakarta ini berlokasi di Gedung PBNU Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat dengan  koordinat 6º 11’ 25” LS 106º 50’ 50” BT. Penghitungan ini dilakukan dengan metode falak (hisab) tahqiqi tadqiki ashri kontemporer khas Nahdlatul Ulama.

 

Adapun parameter hilal terkecil terdapat di Kota Merauke, Provinsi Papua Selatan. Ketinggian hilal di sana mencapai -0 derajat 8 menit dan elongasi hilal hakiki 4 derajat 17 menit, serta lama hilal di atas ufuk 0 menit 0 detik.

 

Sementara tinggi hilal terbesar terjadi di Kota Lhoknga, Provinsi Aceh. Ketinggian hilal di sana mencapai 2 derajat 6 menit, elongasi hilal hakiki 5 derajat 47 menit, dan lama hilal di atas ufuk 12 menit 14 detik.

(Dian Ramadhan)


Warta Terbaru