Warta

Kolaborasi PMII Unila dan Densus 88, Berbagi Takjil dan Cegah Paham Radikalisme

Jumat, 14 Maret 2025 | 07:25 WIB

Kolaborasi PMII Unila dan Densus 88, Berbagi Takjil dan Cegah Paham Radikalisme

PMII Universitas Lampung dan anggota Densus 88 saat berbagi takjil di Kompleks Unila, Kamis (13/3/2025). (Foto: Istimewa)

Bandar Lampung, NU Online Lampung

Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Rayon Pertanian Komisariat Universitas Lampung (Unila) berkolaborasi dengan Satgaswil Lampung Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri membagikan takjil dan buka puasa bersama, Kamis (13/3/2025).


Agenda bagi takjil dan buka bersama ini merupakan agenda tahunan PMII Rayon Pertanian Universitas Lampung dan pada momentum tahun ini bertema, Sebat Bareng (Seruan Bagi Takjil dan Buka Bareng).


Kegiatan pembagian takjil dilaksanakan di Gerbang Unila, sementara buka bersama di Lamban Pergerakan PMII Unila, Kelurahan Gedong Meneng, Kecamatan Rajabasa, Bandar Lampung.


Perwakilan Densus 88 Anti Teror Polri, Elang Aryo menyampaikan bahwa agenda ini sebagai sarana efektif dalam menangkal paham radikalisme dan intoleransi.


“Kegiatan ini bukan hanya menjadi bentuk kepedulian sosial di bulan suci Ramadhan, tetapi juga memperkuat nilai-nilai kebersamaan serta menjadi sarana efektif dalam menangkal paham radikalisme dan intoleransi,” ujarnya.


Ketua PMII Rayon Pertanian Unila, Dimas Adea Putra menyampaikan terima kasih kepada seluruh elemen yang sudah berkolaborasi dalam menyukseskan agenda ini.


“Saya mewakili kader PMII Rayon Pertanian mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat, terutama kepada Satgaswil Lampung Densus 88 AT Polri yang sudah turut menyukseskan agenda ini,” ungkapnya.


Dimas juga menyampaikan pendapatnya tentang radikalisme dan intoleransi yang harus kita tangkal bersama-sama. Kegiatan ini juga dihadiri oleh beberapa alumni PMII Rayon Pertanian, dan berlangsung dengan khidmat hingga selesai.


“Radikalisme dan intoleransi dapat muncul di mana saja termasuk di dunia perkuliahan, saya berharap kita dapat bersama-sama untuk memitigasi dengan penanaman pemahaman moderasi dalam beragama,” tuturnya.