• logo nu online
Home Warta Syiar Bahtsul Masail Keislaman Khutbah Teras Kiai Pernik Kiai Menjawab Pendidikan Opini Literasi Mitra Pemerintahan Ekonomi Tokoh Seni Budaya Lainnya
Senin, 29 April 2024

Warta

Kepala BPJPH Kemenag RI: Tancapkan Cita-Cita di Hati dan Berbuatlah untuk Menggapainya

Kepala BPJPH Kemenag RI: Tancapkan Cita-Cita di Hati dan Berbuatlah untuk Menggapainya
Kepala BPJPH Kemenag RI, H Muhammad Aqil Irham pada acara sarasehan PMII Ushuluddin UIN Raden Intan. (Foto: Istimewa)
Kepala BPJPH Kemenag RI, H Muhammad Aqil Irham pada acara sarasehan PMII Ushuluddin UIN Raden Intan. (Foto: Istimewa)

Bandar Lampung, NU Online Lampung

Faktor utama kesuksesan seseorang itu diawali dari obsesi yang tinggi. Jika seseorang sudah memiliki obsesi atau cita-cita, maka mantapkan dalam hati dan berbuatlah untuk menggapai cita-cita tersebut.

 

Pernyataan tersebut disampaikan Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kementerian Agama (Kemenag) RI, H Muhammad Aqil Irham pada kegiatan sarasehan kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Rayon Ushuluddin UIN Raden Intan.

 

“Obsesi atau mimpi adalah pijakan awal kita bisa sukses, dan mimpi atau cita-cita kita itu harus seirama dengan ikhtiar dan perilaku kita untuk mewujudkan mimpi itu,” ujarnya.

 

Ia mengatakan, kader PMII sebagai mahasiswa harus mampu memanfaatkan kesempatan yang dimiliki seperti sekarang, dan cita-cita harus tinggi. Jangan sampai bercita-cita menjadi seorang akademisi yang pintar dan cerdas, tapi malas baca buku, malas diskusi, bagaimana mungkin cita-cita bisa tercapai.

 

“Agar dapat mencapai sebuah tujuan, kita harus memahami dua kata kunci, yaitu pantas dan pentas berupa memantaskan diri agar waktunya bisa mementaskan diri,” kata Aqil Irham yang juga alumni PMII Ushuluddin UIN Raden Intan.

 

Maksudnya adalah jangan sampai bertolak belakang antara cita-cita dan usaha yang dilakukan. Maka diperlukan kepantasan diri agar bisa mementaskan diri sesuai dengan cita-cita dan tujuan yang diimpikan.

 

“Proses dan perjalanan karier yang diraih ini adalah hal yang sudah ditancapkan dalam hati sejak 5 tahun lalu. Dan mulai berperilaku untuk menggapai tujuan tersebut,” tuturnya.

 

Ia melanjutkan, sebagai ASN memiliki tekad untuk bisa sampai pada puncak tertinggi jabatan, yaitu pejabat eselon 1. Dan menjadi salah satu tokoh nasional asal Lampung, alhamdulillah hal itu bisa terwujud.

 

“Karena saya memiliki jiwa aktivis, harus memiliki dan membuktikan tekad bagaimana mimpi saya bisa terwujud,” katanya.

 

Selain itu, Aqil Irham juga bercerita tentang perjalanannya baik saat berproses sebagai aktivis kampus sejak menjadi ketua rayon hinga Ketua PMII Lampung.

 

Kemudian menjadi Ketua Pimpinan Wilayah (PW) Ansor Lampung hingga menjadi Sekretaris Jenderal (Sekjen) Pimpinan Pusat (PP) GP Ansor. Lalu menjadi Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjend) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dua periode. Kesemua itu dalam berorganisasi dilakukan dengan penuh totalitas.

(Rifai Aly)


Warta Terbaru