• logo nu online
Home Warta Syiar Bahtsul Masail Keislaman Khutbah Teras Kiai Pernik Kiai Menjawab Pendidikan Opini Literasi Mitra Pemerintahan Ekonomi Tokoh Seni Budaya Lainnya
Kamis, 25 April 2024

Warta

Kapolda Sowan ke PWNU Lampung, Minta Petuah Ulama

Kapolda Sowan ke PWNU Lampung, Minta Petuah Ulama
Kapolda Irjen Pol Akhmad Wiyagus Sowan ke PWNU Lampung (Foto: Dian R/NU Online Lampung)
Kapolda Irjen Pol Akhmad Wiyagus Sowan ke PWNU Lampung (Foto: Dian R/NU Online Lampung)

Bandar Lampung, NU Online Lampung

Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Provinsi Lampung, Irjen Pol Akhmad Wiyagus berkunjung (sowan) ke Kantor Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Lampung di Jalan Cut Meutia, Telukbetung Utara, Bandar Lampung, Rabu (24/8/2022). Dalam kesempatan tersebut Kapolda meminta arahan dan petuah atau nasihat dari ulama NU. 


Kapolda Lampung, Irjen Pol Akhmad Wiyagus mengatakan, tujuannya datang adalah silaturahim dan memohon nasihat serta arahan dari para tokoh yang ada di Provinsi Lampung. 


“Kami meminta petuah dan masukan dari para ulama NU dalam menjalankan proses keamanan dan ketertiban yang ada di wilayah Lampung. Kami mohon dukungan pada para ulama agar dalam bertugas selalu berjalan di jalan yg benar,” kata Akhmad Wiyagus yang dilantik menjadi Kapolda Lampung pada 29 Juni 2022 lalu. 


Kapolda peraih Hoegeng Awards 2022 kategori Polisi Berintegritas ini pun meminta kepada para pengurus PWNU yang hadir untuk menggambarkan situasi keamanan di Lampung dan nasihat yang dapat dijadikan acuan bagi Polri. 


Ketua PWNU Lampung, Prof Moh Mukri,  yang memimpin pertemuan, menyambut baik kedatangan Kapolda dan rombongan.


“Momen seperti ini memang sangat penting, kita bersilaturahim dan saling mengenal. Apalagi peran Polri ini sangat penting. Harapan publik terhadap kinerja Polri itu sangat tinggi, bahkan lebih tinggi ketimbang pada eksekutif dan legislatif,” katanya. 


Prof Mukri mengatakan, pentingnya arti sebuah perkenalan,  karena Tuhan saja memperkenalkan dirinya. Sebagaimana diungkapkan oleh ulama yang berbunyi, araftu rabbi bi rabbi, walaula rabbi  lama araftu rabbi yang artinya aku mengetahui Tuhanku karena Tuhanku, dan sekiranya tidak karena Tuhanku, niscaya aku tidak akan mengetahui Tuhanku. 


Dalam pertemuan itu Wakil Rais Syuriyah PWNU Lampung, KH RM Soleh Bajuri mengatakan, suatu kekuasaan yang dibarengi dengan agama maka akan langgeng. Polisi adalah law enforcement, sedangkan NU adalah moral enforcement. “Bila polisi bersinergi dengan kiai, maka keamanan akan terjaga,” katanya. 


Kiai Soleh juga meminta agar masalah radikalisme khususnya di Lampung Selatan dapat diatasi. Begitu juga tindak kekerasan seperti pembegalan dan penodongan.


Lebih lanjut ia mengatakan agar kepolisian juga mengawasi kegiatan eks Khilafatul Muslimin setelah dilakukan ikrar janji setia kepada NKRI. Apakah benar sudah setia atau hanya sekadar politisasi saja. 


Sementara Wakil Ketua PWNU Lampung, H M Irpandi mengatakan, perlunya kerja sama antara kepolisian dan pengurus ormas Islam seperti NU yang memiliki basis warga dan pengurus sampai tingkat kecamatan. 


Karena menurutnya, yang memahami keadaan sesungguhnya di masyarakat, seperti peredaran narkoba atau radikalisme, adalah mereka yang berada di tingkat kecamatan.


“Maka Polisi Sektor (Polsek) dan Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) yang berada di tingkat kecamatan, dapat bersinergi menyelesaikan permasalahan keamanan dan ketertiban di masyarakat,” paparnya. 


Dalam pertemuan tersebut, selain dihadiri oleh pengurus PWNU Lampung, juga hadir Kepala Kepolisian Resort Kota (Kapolresta) Bandar Lampung Kombes Pol Ino Harianto, Sekretaris Majelis Ulama Indonesia Provinsi Lampung, Mansur Hidayat, dan Kepala Bidang Penerangan Agama Islam, Pemberdayaan Zakat dan Wakaf (Penaisberzawa) Kantor Wilayah Kemenag Lampung, H Erwinto. 

(Dian Ramadhan)
 


Warta Terbaru