Dian Ramadhan
Penulis
Jakarta, NU Online Lampung
Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LF PBNU) telah mengeluarkan data hilal penentuan awal bulan Dzulhijjah 1445 H. Data itu yang menjadikan dasar rukyatul hilal dan ikhbar PBNU pada 29 Dzulqa’dah atau bertepatan pada 7 Juni mendatang.
Data tersebut disampaikan dalam Informasi hilal awal Dzulhijjah 1445 H yang ditandatangani Ketua LF PBNU, KH Sirril Wafa dan Sekretaris LF PBNU, H Asmui Mansur pada Ahad (2/6/2023).
Data Falakiyah hilal pada 29 Dzulqa’dah 1445 H atau bertepatan dengan Jumat (7/6/2024), menunjukkan hilal sudah di atas ufuk, yakni +9 derajat 16 menit 26 detik dengan elongasi 12 derajat 43 menit 37 detik dan lama 42 menit 52 detik untuk titik Jakarta dengan markaz Gedung PBNU, Jalan Kramat Raya Jakarta Pusat (koordinat 6º 11’ 25” LS 106º 50’ 50” BT).
Sementara itu, ijtima (konjungsi) terjadi pada Kamis Wage, 6 Juni 2024 M pukul 19:39:45 WIB. Adapun posisi matahari terbenam terletak pada 22 derajat 49 menit 25 detik utara titik barat dan letak hilal pada 29 derajat 56 menit 43 detik utara titik barat.
Adapun kedudukan hilal pada 7 derajat 07 menit 18 detik utara Matahari dengan keadaan hilal miring ke utara. Hal tersebut menunjukkan bahwa hilal awal bulan Dzulhijjah 1445 H ini sudah memenuhi kriteria imkanurrukyah untuk seluruh wilayah Indonesia.
Tinggi hilal terbesar terjadi di Lhoknga, Aceh dengan ketinggian +11 derajat 08 menit, elongasi hilal haqiqy 13 derajat 16 menit, dan lama hilal di atas ufuk 49 menit 53 detik.
Sementara ketinggian hilal terkecil terjadi di Merauke, Provinsi Papua Selatan dengan ketinggian +7 derajat 53 menit, elongasi hilal haqiqy 11 derajat 37 detik dan lama hilal di atas ufuk 36 menit 37 detik.
Penghitungan ini dilakukan dengan metode falak (hisab) tahqiqi tadqiki ashri kontemporer khas Nahdlatul Ulama. Posisi hilal juga sudah melampaui kriteria Imkanur rukyat Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS), yang mensyaratkan tinggi hilal 3 derajat dengan sudut elongasi 6,4 derajat
Data tersebut memberikan indikasi bahwa awal bulan Dzulhijjah 1445 H akan jatuh pada Sabtu (8/6/2024) dan Hari Raya Idul Adha akan terjadi pada Senin Kliwon, 17 Juni 2024. Sekalipun hilal tidak terlihat, hal demikian akan tetap diputuskan mengingat data juga sudah memenuhi kriteria qathiy rukyah, yakni elongasi 9,9 derajat.
Namun, diharapkan kaum Muslimin tetap menunggu hasil sidang isbat dari Kementerian Agama (Kemenag) yang diselenggarakan pada Jumat 6 Juni 2024 ba’da Maghrib, maupun ikhbar PBNU mengenai penentuan awal bulan Dzulhijjah.
Terpopuler
1
KH Saifuddin Zuhri dan KH Muhtar Ghozali Terpilih Jadi Rais dan Mudir JATMAN Lampung pada Muswil 2025
2
GP Ansor Way Kanan Gelar PKD, Tingkatkan Kapasitas dan Kualitas Kader
3
Ketua PWNU Lampung: Santri Harus Siap Menanggung Pahitnya Belajar Demi Terangnya Masa Depan
4
Sosialisasi PIP dan Wawasan Kebangsaan, Fauzi Heri Ajak Masyarakat Amalkan Nilai Pancasila
5
Ketua PWNU Lampung: Thariqah Jadi Penyejuk dan Penuntun Umat dalam Menjawab Keresahan Zaman
6
Memaknai Doa Nabi Musa Minta Jodoh, KH Sujadi: Ciptakan Suasana Surgawi dalam Rumah Tangga
Terkini
Lihat Semua