• logo nu online
Home Warta Syiar Bahtsul Masail Keislaman Khutbah Teras Kiai Pernik Kiai Menjawab Pendidikan Opini Literasi Mitra Pemerintahan Ekonomi Tokoh Seni Budaya Lainnya
Senin, 29 April 2024

Warta

Jadilah Bagian dari Terselenggaranya Kebaikan dengan Bahagiakan Orang Lain

Jadilah Bagian dari Terselenggaranya Kebaikan dengan Bahagiakan Orang Lain
Prof Mukri. (Foto: Istimewa)
Prof Mukri. (Foto: Istimewa)

Bandarlampung, NU Online Lampung
Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Prof Mohammad Mukri mengajak setiap individu khususnya umat Islam untuk senantiasa menjadi bagian dari terselenggaranya kebaikan di kehidupan dunia. Upaya ini bukan hanya bisa berdampak positif berupa kemaslahatan bagi orang lain, namun juga akan memunculkan kebahagiaan pada diri.

"Bahagia itu ketika kita bisa menjadi bagian dari terselenggaranya kebaikan. Caranya dengan menjadi orang yang bisa memberi manfaat pada orang lain," jelasnya saat berdiskusi dengan NU Online, Kamis (11/5/2023).

Rektor Universitas Nahdlatul Ulama Blitar ini mengutip hadits Nabi yang menyebutkan bahwa sebaik-baik manusia adalah orang yang mampu memberi manfaat pada orang lain. Dengan membahagiakan orang lain melalui manfaat yang kita berikan menurut Prof Mukri akan memunculkan kepuasan batin dalam diri yang akan menjadi sumber-sumber kebahagiaan.

"Perasaan bahagia dan senang ini kemudian akan menumbuhkan rasa syukur atas nikmat-nikmat Allah yang kemudian memunculkan kesadaran juga bahwa semua yang kita miliki hakikatnya bukan milik kita, tapi milik Allah swt " ungkapnya.

Ia menambahkan bahwa memberi sesuatu kepada orang lain akan menjadi sebuah kenikmatan yang tak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Sesuatu yang diberikan itu juga jelasnya tidak akan mengurangi apa yang kita miliki, justru akan menambah jumlah dan berkah. Karena hakikat memberi adalah menerima.

"Yakinlah ketika kita memberi kepada orang lain misalnya sedekah atau kebaikan-kebaikan lain, Allah pasti melihatnya dan akan memberikan balasan yang lebih dari yang kita beri," ungkapnya.

Prinsip dan keyakinan ini menurutnya banyak disebutkan dalam ayat-ayat Al-Qur'an di antaranya yang menegaskan bahwa Allah memiliki kehendak untuk memberikan rezeki kepada hambanya dari jalan atau arah yang tidak disangka-sangka.

Rezeki juga jelasnya, bukan hanya berupa jumlah materi yang kita miliki. Namun hal-hal lain berupa non-materi juga menjadi bagian dari rezeki. Di antaranya keberkahan mendapatkan anak-anak yang saleh sesuai harapan dan juga lingkungan yang di dalamnya penuh dengan kebahagiaan dan ketentraman.

Penjelasan dan prinsip ini menurut Prof Mukri merupakan ilmu kehidupan yang akan didapatkan dan dirasakan seiring dengan bertambahnya umur manusia. Dengan lintasan fase kehidupan yang dilalui manusia, maka seseorang akan menemukan pengalaman-pengalaman hidup berharga yang ia sebut sebagai "Ilmu Laku Dunia". (Muhammad Faizin)


Editor:

Warta Terbaru