• logo nu online
Home Warta Syiar Bahtsul Masail Keislaman Khutbah Teras Kiai Pernik Kiai Menjawab Pendidikan Opini Literasi Mitra Pemerintahan Ekonomi Tokoh Seni Budaya Lainnya
Jumat, 3 Mei 2024

Warta

Ideologi dan Militansi Kader, Fatayat NU Lampung Gelar Latihan Kader Lanjutan

Ideologi dan Militansi Kader, Fatayat NU Lampung Gelar Latihan Kader Lanjutan
Ketua PWNU Lampung, H Puji Raharjo saat memberikan sambutan pada LKL Fatayat NU Lampung, Jumat (22/9/2023). (Foto: Istimewa)
Ketua PWNU Lampung, H Puji Raharjo saat memberikan sambutan pada LKL Fatayat NU Lampung, Jumat (22/9/2023). (Foto: Istimewa)

Bandar Lampung, NU Online Lampung

Pimpinan Wilayah (PW) Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) Lampung menyelenggarakan Latihan Kader Lanjutan (LKL) di Gedung Asrama Haji, Kecamatan Rajabasa, Bandar Lampung, Jumat-Ahad (22-24/9/2023).

 

Kegiatan LKL tersebut diikuti kurang lebih 94 peserta kader Fatayat NU utusan Pimpinan Cabang se-Lampung.

 

Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Lampung, H Puji Raharjo mengatakan, teknologi dan manusia hidup tak terpisahkan, sehingga bisa dikatakan sebagai entitas.

 

“Kemudian kepemimpinan harus pada 4 hal yaitu Pertama, berfokus kepada manusia atau human centric. Kedua, lincah atau agile di mana manusia harus adaptif,” katanya.

 

Kemudian Ketiga, yaitu inovasi berkelanjutan, di mana kader harus mampu mengembangkan pemanfaatan dan mobilisasi pengetahuan.

 

“Selanjutnya keterampilan dan pengalaman untuk menciptakan atau memperbaiki produk, proses, dan sistem yang baru, yang memberikan nilai yang berarti atau secara signifikan,” ungkapnya.

 

Keempat, kolaborasi terbuka yaitu untuk mendapatkan ide atau insight yang lebih luas dari biasanya.

 

Sekretaris Pimpinan Pusat (PP) Fatayat NU, Ela Siti Nuryamah menyampaikan, modal utama di badan otonom NU adalah kader yang siap bekerja dan militan.

 

“Ideologi kader dan militansi hal utama yang harus dimiliki seorang kader. Dan badan otonom NU yang menjadi contoh dalam kaderisasi di daerah-daerah lain,” tuturnya.

 

Ia melanjutkan, Lampung menjadi pilot project kaderisasi untuk Fatayat, di mana kolaborasi dalam dunia eksternal. Revolusi industri 5.0 adalah era kolaborasi manusia dan teknologi dalam produksi.

 

“Revolusi industri 5.0 adalah babak baru perkembangan peradaban dunia. Perempuan menjadi kunci utama dalam pondasi kehidupan, di mana dalam berbagai sektor yaitu sektor sosial dan rumah tangga,” katanya. 

 

Fatayat harus terdepan dalam membahas isu perlindungan perempuan dan anak di Indonesia, khususnya di Lampung. Sehingga menjadi role model kaderisasi yang masif, harus balance atau diimbangi dengan kesejahteraan ekonomi dari para kader. 


Warta Terbaru