Warta

GP Ansor Pringsewu Bantu Korban Tsunami Lampung Selatan

Ahad, 30 Desember 2018 | 10:03 WIB

Lampung Selatan : Tim Logistik Bantuan Bencana Tsunami dari Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Pringsewu yang dipimpin langsung oleh ketua GP Ansor Kabupaten Pringsewu, M. Sofyan, tiba di Pos NU Peduli yang berlokasi di Kantor PCNU Lampung Selatan. Jum'at siang (28/12/2018).
Tim yang terdiri dari 10 orang ini membawa bantuan untuk para korban bencana tsunami Selat Sunda di Desa Way Muli, Kecamatan Rajabasa, Kabupaten Lampung Selatan.
Adapun bantuan logistik yang diberikan berupa obat-obatan, makanan untuk bayi, handuk, sabun mandi, selimut, susu, pakaian dalam pria dan wanita, popok bayi serta pakaian bekas layak pakai.
Tidak hanya bantuan logistik, mereka juga memberikan donasi uang sejumlah lima belas juta rupiah yang diberikan kepada Pos NU Peduli di Kalianda, Lampung Selatan.
Menurut Sofyan, bantuan donasi tersebut merupakan hasil penggalangan dana yang dilakukan oleh sahabat-sahabat Ansor di beberapa kecamatan dan Risma yang ada di Kabupaten Pringsewu.
"Alhamdulillah, hasil penggalangan dana yang dilakukan oleh sahabat-sahabat Ansor di Pringsewu hari ini dapat kami salurkan, semoga bermanfaat," katanya.
Setelah memberikan donasi, GP Ansor Pringsewu bersama Tim NU Peduli kemudian bergerak menuju lokasi pengungsian yang ada di Desa Way Muli Kecamatan Rajabasa untuk meninjau dan memberikan bantuan secara langsung kepada para pengungsi.
Tim NU Peduli yang turun langsung meninjau ke lokasi pengungsian antara lain ketua PBNU, Dr. Syahrizal Syarif,  Rais Syuriyah PBNU, KH. Ahmad Ishomuddin, ketua PWNU Lampung, ketua PCNU Lampung Selatan dan beberapa pengurus lainnya.
pwnu lampung peduli korban tsunami banten dan lampung
Kepada para pengungsi, Tim NU Peduli menanyakan langsung hal-hal yang masih sangat dibutuhkan oleh para korban dalam masa tanggap darurat penanganan bencana tsunami ini.
"Saya kira agar bantuan yang disalurkan oleh NU Peduli itu betul-betul sesuai dengan apa yang sangat di butuhkan oleh para korban, maka sangatlah perlu untuk bertanya langsung kepada para korban di lokasi pengungsian," kata Syahrizal Syarif.
Sementara beberapa pengungsi yang ditanya langsung masih banyak yang mengeluhkan tentang minimnya bantuan berupa obat-obatan dan perlangkapan untuk tidur seperti selimut, selambu, tikar dan kasur.
"Kalau kebutuhan makan, minum, MCK,  insya Allah kita cukup pak. Tetapi kalau obat-obatan dan perlengkapan tidur masih kurang karena kami masih tidur diatas terpal ini saja", kata salah seorang pengungsi yang ditemui langsung oleh Tim NU Peduli di lokasi pengungsian. (Henudin)