Warta

Dari Larangan Orangtua Hingga Mobil Pengangkut Pisang

Ahad, 5 Juli 2015 | 17:04 WIB

RAIHLAH mimpi meski setinggi langit. Begitu kata Ustad Mumuy Abdul Mukti dalam tausyiah di Kampus STMIk Pringsewu baru-baru ini. Ini juga yang dirasakannya saat mengerja mimpinya menjadi ustad terbaik dalam sebuah audisi Akademi Sahur Indonesia (AKSI) di sebuah televisi nasional Indonesia. "Untuk itu saya minta dukungannya kepada masyarakat Provinsi Lampung, khususnya teman-teman mahasiswa dari STMIK maupun STIT Pringsewu dengan cara; Ketik AKSI (SPASI) MUMUY Kirim ke 9888 untuk pengguna Telkomsel; dan 97288 untuk pengguna pengguna Indosat dan XL kirim sebanyak banyaknya ya, semoga berkah. Amiin,” ajaknya. Mumuy yang mahasiswa STIT Pringsewu semester 3 ini menceritakan perjalanan karir sejak awal mengikuti audisi AKSI Indosiar di Jakarta. Ustad bertubuh mungil ini mengaku sempat mendapat larangan dari orang tuanya ketika bertekad ikut audisi, Ia bahkan nekat berangkat dengan menggunakan kendaraan pengangkut pisang. "Orang tua ingin Saya fokus untuk menyelesaikan kuliah terlebih dahulu, karena Saya memaksakan, dan ingin menaikan haji kedua orang tua, akhirnya nekat berangkat meskipun Saya numpang dengan mobil pengangkut pisang," kenangnya. Menurut Mumuy, orang tuanya yang berprofesi sebagai petani menjadi pemacu dirinya untuk bersaing dengan 2600 kontestan ketika proses audisi, yang pada akhirnya mengantarkannya masuk kedalam 8 besar AKSI Indosiar. "Ketika Saya mampu membuktikan bahwa Saya bisa, akhirnya orang tua pun mendukung secara penuh, bahkan mereka mendukung dengan datang ke Jakarta langsung," paparnya. (jihan)