Syiar

Penjelasan tentang Hukum Puasa bagi Anak Kecil

Senin, 10 Maret 2025 | 12:26 WIB

Penjelasan tentang Hukum Puasa bagi Anak Kecil

Bagaimana hukum puasa bgi anak kecil (Ilustrasi: NU Online Lampung)

Bulan Ramadhan selalu disambut gembira oleh umat Muslim seluruh dunia. Termasuk anak-anak kecil, yang biasanya juga sudah diajak orang tuanya untuk berpuasa, atau memperkenalkan dengan ibadah puasa. Hal itu memang salah satu kewajiban orang tua mengajarkan dan memerintahkan anak untuk berlatih puasa Ramadhan.

 

Lalu bagaimana hukumnya berpuasa bagi anak-anak kecil? Puasa di bulan Ramadhan memang wajib dilakukan oleh umat Islam, karena merupakan salah satu rukun Islam. Meski begitu, tidak semua orang diwajibkan puasa.

 

Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi bagi orang yang berpuasa. Bila tidak memenuhi syarat, maka kewajiban puasa tidak berlaku baginya dan tidak berdosa meninggalkannya.

 

Abdul Wahab As-Sya’rani dalam Mizanul Kubra menyatakan, ulama empat madzhab menyepakati kewajiban puasa bagi umat Muslim adalah balig, berakal, suci, mukim, dan mampu berpuasa.

 

Berdasarkan penjelasan tersebut, orang yang termasuk dalam kategori ini tidak diwajibkan puasa. Misalnya, anak kecil yang belum baligh, orang gila, perempuan yang sedang haid, atau orang tua yang sudah tidak mampu untuk berpuasa.

 

Meski begitu, anak kecil diminta puasa bila berumur tujuh tahun dan dipukul bila tidak mau puasa ketika umur sepuluh tahun. Anjuran memerintahkan anak kecil puasa ini disamakan dengan anjuran shalat.

 

Hal ini sebagaimana dikatakan Rasulullah saw:



مُرُوا أَوْلادَكُمْ بِالصَّلاةِ وَهُمْ أَبْنَاءُ سَبْعِ سِنِينَ ، وَاضْرِبُوهُمْ عَلَيْهَا وَهُمْ أَبْنَاءُ عَشْرٍ ، وَفَرِّقُوا بَيْنَهُمْ فِي الْمَضَاجِعِ
 

Artinya: Perintahkan anak-anak kalian untuk melakukan shalat saat usia mereka tujuh tahun, dan pukullah mereka saat usia sepuluh tahun. Dan pisahkan tempat tidur mereka.

 

Disunnahkan Berpuasa

Dilansir dari NU Online, meski anak kecil yang belum balig tidak diwajibkan melaksanakan puasa, namun jika anak sudah mencapai kondisi tamyiz disunnahkan baginya untuk puasa dan puasanya diterima. Sebaliknya, jika belum tamyiz, puasanya tidak sah.

 

Tamyiz adalah keadaan anak yang sudah bisa makan, minum, dan istinja atau bercebok sendiri. Syaikh Ibrahim Al-Bajuri dalam kitab Hasyiyatul Bajuri menjelaskan:



قوله (والبلوغ) فلا يجب على الصبي، ثم إن كان مميزا صح منه وإلا فلا
 

Artinya: Salah satu syarat wajib puasa adalah balig maka tidak wajib atas anak kecil. Kemudian jika ia sudah mumayyiz maka puasanya sah, jika belum mumayyiz maka tidak sah (Ibrahim Al-Bajuri, Hasyiyatul Bajuri, [Beirut, Darul Kutub Al-Ilmiyah: 2017], jilid I, halaman 551).

 

Tentang kesunahan puasa Ramadhan bagi anak kecil dijelaskan dalam kitab Al-Muhaddzab berikut ini:



قال أبو إسحاق : يلزمه أن ينوي صوم فرض رمضان ، لأن صوم رمضان قد يكون نفلا في حق الصبي فافتقر إلى نية الفرض ليتميز عن صوم الصبي
 

Artinya: Abu Ishaq pendapat, wajib berniat puasa fardhu Ramadhan, karena kadang-kadang puasa Ramadhan menjadi sunnah yaitu bagi anak kecil. Niat fardhu ini sebagai pembeda dengan puasa anak kecil yang hukumnya sunnah (Abu Ishaq As-Syirazi, Al-Muhaddzab, [Beirut, Darul Kutub Al-Ilmiyah: 2016], jilid I, halaman 332).

 

Dari penjelasan di atas dapat dipahami, hukum puasa bagi anak kecil yang sudah tamyiz adalah sah dan disunahkan, sedangkan anak yang belum tamyiz puasanya tidak sah.

 

Pahala Berpuasa Anak Kecil

Lalu anak kecil yang disunnahkah berpuasa, apakah mendapatkan pahala? Menjawab pertanyaan ini, Sayyid Abdullah bin Alawi Al-Haddad menjelaskannya dalam kitab Sabilul Idzkar:



وأعمال الطفل من الطاعات التي تكون قبل البلوغ في صحائف أبويه من المسلمين ومهما أحسنا في تربيته والقيام عليه كما ينبغي فالمرجو من فضل الله أن لا يخيبهما من ثواب أعماله الصالحة وطاعاته بعد البلوغ بل المرجو من فضل الله أن يكون لهما مثل ثوابه
 

Artinya: Amal kebaikan yang dilakukan oleh anak kecil sebelum balig akan dicatat dalam buku amalan orang tuanya yang Islam. Bila keduanya mendidiknya dan merawatnya dengan baik, maka ada harapan dari karunia Allah Allah tidak akan menghalangi keduanya mendapatkan pahala amal saleh anaknya setelah ia dewasa, bahkan mendapatkan pahala yang sama seperti pahalanya (Abdullah bin Alawi Al-Haddad, Sabilul Idzkar wal I’tibar, [Beirut, Darul Kitab Al-Ilmiyah: 2015], halaman 224).

 

Kesimpulannya, anak kecil yang belum baligh tidak diwajibkan puasa, tapi orang tua wajib memerintahkan ketika berumur 7 tahun. Jika sudah tamyiz, yaitu keadaan anak sudah bisa makan, minum, dan bercebok sendiri, maka puasanya sah dan disunnahkan. Adapun pahala puasanya akan tertulis di catatan amal orang tuanya.