Yudi Prayoga
Penulis
Ketika masih kecil, kita sering diceritakan, bahwa setelah manusia dikubur maka akan datang Malaikat Munkar-Nakir yang akan menanyakan; siapa tuhanmu? siapa rasulmu? dan lain-lain.
Akan tetapi pertanyaannya, bagaimana dengan orang yang jasadnya hilang?, seperti penumpang pesawat yang jatuh tanpa ditemukan jasadnya, penumpang kapal laut yang karam tanpa penemuan fisik korban penumpang, korban hanyut di sungai, atau mereka yang mengalami kecelakaan dimangsa hewan buas seperti ular, buaya, dan lain sebagainya? Apakah mereka semua tidak mengalami alam kubur atau alam barzakh? Apakah mereka tidak mendapat pertanyaan kubur oleh malaikat Munkar dan Nakir?
Pada kasus ini, Syekh M Nawawi Banten dalam Syarah Nuruz Zhalam ala Aqidatil Awam, menjelaskan alam kubur atau alam barzakh bagi mereka yang jasadnya tidak dikebumikan:
ويجمع من تفرقت أجزاؤه وأكلته السباع فيقعد فيسألان بعنف وينهرانه بجفاء وقيل يرفقان بالمؤمن وينهران الكافر والمنافق ويسألان كل إنسان بلغته
Artinya: Organ tubuh orang mati yang sudah terpisah dan dimakan binatang buas akan dikumpulkan. Orang itu kemudian dibangunkan dalam posisi duduk. Kedua malaikat itu bertanya kepadanya dengan kasar dan membentaknya dengan bengis. Ada ulama yang mengatakan bahwa kedua malaikat itu bersikat ramah kepada orang beriman dan membentak orang kafir dan orang munafik. Keduanya (malaikat Munkar dan Nakir) bertanya kepada setiap ahli kubur dengan bahasa yang bersangkutan (Lihat Syekh M Nawawi Banten, Syarah Nuruz Zhalam ala Aqidatil Awam, [Semarang, Maktabah Thaha Putra: tanpa catatan tahun], halaman 17).
Sebagaimana pernyataan di atas, dalam kitab Bughyatul Mustarsyidin halaman 96 bab mengubur mayat dijelaskan juga bahwa:
(فائدة) سؤال الملكين عام لكل أحد وإن لم يقبر كا لحريق والغريق وإن سحق وذري في الهواء أو أكلته السباع الأنبياء وشهداء المعركة والأطفال
Artinya: (faedah) adapun pertanyaan malaikat Munkar dan Nakir berlaku bagi siapapun sekalipun tidak dikubur seperti orang yang meninggal karena terbakar, tenggelam, sekalipun jasadnya hancur dan ditaburkan ke udara atau jasadnya dimakan binatang buas kecuali para Nabi, orang-orang yang mati syahid di medan peperangan dan anak kecil.
Selai itu juga dikuatkan oleh Imam Nawawi bahwa kasus di atas tidak akan menghalangi Malaikat Munkar-Nakir untuk menanyai pertanyaan-pertanyaan bagi setiap yang telah meninggal. Baik orang tersebut di kubur ataupun tidak. Penjelasan itu disebutkan dalam Syarah Shahih Muslim beriktu ini:
قال أصحابنا (أي الشافعية): لا يمنع من سؤال الملكين وعذاب القبر : كون الميت قد تفرقت أجزاؤه ، أو أكلته السباع أو حيتان البحر ، أو نحو ذلك، فكما أن الله تعالى يعيده للحشر، وهو سبحانه وتعالى قادر على ذلك ، فكذا يعيد الحياة إلى جزءٍ منه ، أو أجزاءٍ ، وإن أكلته السباع والحيتان
Baca Juga
7 Adab Mengantar Jenazah ke Pemakaman
Artinya: Menurut kelompok kami (Syafi’iyah); pertanyaan Malaikat Munkar-Nakir dan azab kubur tidak bisa tercegah meski; keadaan mayat telah terpisah-pisah bagian tubuhnya, atau dimakan binatang buas atau hiu laut atau semisalnya, karena sesungguhnya Allah akan menghidupkan mereka kembali, Dia yang Maha Suci Maha Mampu melakukan hal itu, begitu juga mengembalikan bagian tubuh atau beberapa bagian tubuh menjadi hidup sekalipun telah dimakan binatang buas atau hiu laut.
Demikianlah penjelasan bagaimana orang yang meninggal tetapi jasadnya tidak dikubur atau dikebumikan. Dari tiga redaksi di atas sudah jelas bahwa jasad yang tidak dikubur akan tetap mendapatkan pertanyaan dari malaikat Munkar dan Nakir.
Terpopuler
1
Gus Ulil Tidak Sedang Membela Tambang
2
KH Saifuddin Zuhri dan KH Muhtar Ghozali Terpilih Jadi Rais dan Mudir JATMAN Lampung pada Muswil 2025
3
GP Ansor Way Kanan Gelar PKD, Tingkatkan Kapasitas dan Kualitas Kader
4
Ketua PWNU Lampung: Santri Harus Siap Menanggung Pahitnya Belajar Demi Terangnya Masa Depan
5
Marindo Kurniawan Dilantik menjadi Sekdaprov Lampung, Ini Daftar Karir dan Penghargaan yang Pernah Diraih
6
Sosialisasi PIP dan Wawasan Kebangsaan, Fauzi Heri Ajak Masyarakat Amalkan Nilai Pancasila
Terkini
Lihat Semua