Pendidikan

Kembangkan Dakwah yang Sejuk dan Damai, FDIK UIN Raden Intan Gelar Konferensi Internasional ICDComm

Kamis, 19 September 2024 | 11:19 WIB

Kembangkan Dakwah yang Sejuk dan Damai, FDIK UIN Raden Intan Gelar Konferensi Internasional ICDComm

Penabuhan rebana tanda dibuka Konferensi Internasional ICDComm UIN Raden Intan

Bandar Lampung, NU Online Lampung

Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FDIK) UIN Raden Intan Lampung  menggelar International Conference on Da’wah and Communication (ICDComm) dengan tema Bridging Culture: Communicating Faiths in a Globalized World.

 

Kegiatan ini dibuka secara simbolis dengan tabuhan rebana oleh jajaran pimpinan kampus bersama para narasumber di Ballroom UIN Raden Intan,  Rabu (18/09/2024). Konferensi internasional ini dilanjutkan pada Kamis (19/9/2024) di Lamban UIN Raden Intan, Pusdiklat Labuhan Ratu.

 

ICDComm 2024 menghadirkan sejumlah pembicara dari berbagai negara, di antaranya Assoc Prof Shu-Fei Chang (Sophie) dari Ming Chuan University, Taiwan; Prof Abdel Naser Mousa A Abu EL Basal dari Yarmouk University, Yordania; Associate Professor  Abdul Latiff Ahmad dari Universiti Kebangsaan Malaysia; Suparto dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta; Prof Ali Murtadho dari UIN Walisongo Semarang, serta Prof  H Mujiburrahman dari UIN Antasari Banjarmasin.

 

Dalam sambutannya, Wakil Rektor I Prof H Alamsyah  yang mewakili Rektor, menyampaikan pentingnya peran dakwah dan komunikasi dalam membangun pemahaman dan toleransi di tengah masyarakat global yang semakin beragam.

 

 “Sebagai akademisi Muslim, kita memiliki tanggung jawab untuk mengeksplorasi dakwah dan komunikasi yang efektif dalam masyarakat global yang beragam. Di era globalisasi ini, komunikasi antar-agama dan proteksi nilai-nilai keimanan sangatlah penting. Kita harus mampu menjembatani perbedaan dan memupuk rasa saling menghormati di antara berbagai kelompok agama,” katanya. 

 

Prof Alamsyah menyoroti pentingnya forum seperti ICDComm dalam membangun dakwah yang sejuk, damai, dan inklusif.

 

 “Forum ini sangat relevan untuk menciptakan dakwah yang mengedepankan ukhuwah dan menghormati perbedaan, tidak hanya di Asia, tetapi juga di seluruh dunia," tuturnya.

 

Dekan FDIK, Abdul Syukur menambahkan, konferensi ini bertujuan untuk menjembatani perbedaan budaya dan mengomunikasikan nilai-nilai keagamaan secara efektif di dunia yang semakin terhubung, tetapi juga terpolarisasi. 

 

“Ada kebutuhan mendesak untuk memastikan penguatan jangka panjang dalam komunikasi nilai-nilai keagamaan dan menjembatani perbedaan budaya di era global. Ruang refleksi seperti ini sangat penting untuk membentuk pendekatan dakwah dan komunikasi yang inklusif serta responsif terhadap keragaman budaya global,” ungkapnya.

 

Lebih lanjut, Syukur berharap konferensi ini dapat menghasilkan refleksi akademik yang menjadi dasar bagi pengembangan pemikiran strategis baru dalam bidang dakwah dan komunikasi. 

 

Wakil Dekan I FDIK, Mubasit, selaku penanggung jawab kegiatan, menyatakan bahwa konferensi ini diharapkan dapat memperkuat perspektif inklusivitas dan keadilan dalam reformasi pendekatan dakwah Islam di era global.

 

Selain itu, forum ini juga memberikan ruang bagi para akademisi untuk berbagi hasil kajian mengenai strategi komunikasi efektif dalam menyampaikan pesan keagamaan lintas budaya.