Pemerintahan

Rakor Pengendalian Inflasi, Plh Mendagri Tekankan 6 Upaya Tekan Inflasi

Senin, 23 Desember 2024 | 18:02 WIB

Rakor Pengendalian Inflasi, Plh Mendagri Tekankan 6 Upaya Tekan Inflasi

Pemprov Lampung saat mengikuti rapat pengendalian inflasi. (Foto: Istimewa)

Bandar Lampung, NU Online Lampung 

Staf Ahli Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan (Ekubang) Provinsi Lampung, Zainal Abidin mengikuti Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah secara daring, di Ruang Command Center Dinas Kominfotik Provinsi Lampung, Senin (23/12/24). 

 

Dalam rakor tersebut, Pelaksana Harian (Plh) Menteri Dalam Negeri, Bima Arya menyampaikan enam upaya konkret yang dapat dilakukan pemerintah daerah dalam penanganan inflasi daerah. 

 

"Di antaranya yaitu melaksanakan pasar murah, melaksanakan sidak ke pasar dan distributor agar tidak menahan barang, kerja sama dengan daerah penghasil komoditi untuk kelancaran pasokan, gerakan menanam, merealisasikan BTT, dan dukungan transportasi dari APBD," ujarnya.

 

Selain itu, Plh Mendagri juga meminta seluruh daerah agar mengantisipasi naiknya permintaan dan kenaikan harga telur ayam ras dengan mencermati jalur distribusi untuk menekan harga. 

 

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti mengungkapkan bahwa inflasi tahun kalender november 2024 sebesar 1,12% masih berada dibawah target inflasi 2024. 

 

"Secara historis, di bulan desember cenderung terjadi inflasi sehingga berpotensi mendorong peningkatan inflasi kumulatif pada desember 2024," ungkapnya.

 

Ia mengatakan, kelompok pengeluaran yang memberikan andil inflasi tahun kalender November 2024 terbesar adalah kelompok Perawatan Pribadi dan Jasa Lainnya (0,42%), kelompok Penyediaan Makanan & Minuman / Restoran (0,23%), dan kelompok Makanan, Minuman & Tembakau (0,16%). Sementara itu, kelompok Transportasi memberikan andil deflasi terdalam sebesar -0,04%. 

 

"Menurut kelompok komponen, andil inflasi tahun kalender November 2024 terbesar adalah komponen Inti yang menyumbang andil sebesar 1,33% dan disusul Harga Diatur Pemerintah 0,10%. Sementara itu, komponen Bergejolak memberi andil deflasi sebesar -0,31%," paparnya.

 

Adapun komoditas dengan andil inflasi tertinggi dan muncul sebagai penyumbang inflasi bulanan yaitu emas perhiasan, sigaret kretek mesin, kopi Bubuk, Beras, dan Minyak Goreng.

 

Sementara itu, cabai merah, cabai rawit, telur ayam ras, dan angkutan udara menjadi komoditas dengan andil defiasi tertinggi.Â