Bandar Lampung, NU Online- Pelaksanaan Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama dan Konferensi Besar (Konbes) Nahdlatul Ulama (NU) akan segera dilaksanakan dalam waktu dekat.
Ketua pelaksana Juri Ardiantoro mengungkapkan, seluruh persiapan mulai dari materi hingga teknis pelaksanaan telah digodok dan dipersiapkan dengan matang, sehingga kegiatan ini telah benar-benar siap untuk digelar dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
“Munas Alim Ulama dan Konbes NU kali ini berada pada masa pandemi Covid-19, sehingga harus melaksanakan penyesuaian-penyesuaian yang memastikan pelaksanaan ini taat pada protocol kesehatan,” kata Juri Ardiantoro dalam konfrensi pers, Kamis (23/09/2021)..
Juri Ardiantoro mengatakan, kegiatan Munas Alim Ulama dan Konbes NU 2021 akan dilaksanakan selama dua hari, mulai Sabtu hingga Minggu (25-26/09/2021), di Hotel Grand Syahid Jakarta. Selama waktu tersebut, akan dibahas mengenai berbagai macam fenomena yang terjadi dalam organisasi NU, hingga permasalahan nasional.
Selaras dengan penjelasan Juri, Rais Syuriah PBNU yang juga ketua SC/steering comite Munas Alim Ulama dan Konbes NU 2021, Gus Ishom, menjelaskan, kegiatan Munas Alim Ulama dan Konbes NU pada kali ini merupakan agenda yang sangat krusial, dan akan memberikan jawaban terhadap permasalahan-permasalah strategis terkait kepentingan bangsa.
“Sebagai pelaksanaan di tahun-tahun sebelumnya, pelaksanaan Munas Alim Ulama dan Konbes NU bertujuan untuk menghasilkan keputusan strategis,” ucap Gus Ishom dalam Konfrensi pers di Gedung PBNU Jakarta (23/09/2021).
Selain itu, ia melanjutkan bahwa kegiatan kali ini akan dibagi dalam enam komisi pembahasan. Tiga dalam ruang lingkup Munas Alim Ulama atau bahtsul masa’il yang akan diikuti oleh para mustasyar NU, dan tiga lainnya masuk dalam ruang lingkup Konferensi Besar yang akan membahas tentang program organsiasi, dan akan diikuti oleh para rais syuriah serta jajaran pengurus NU baik dari pusat, PW, maupun Banom.
Keenam pembahasan terebut di antaranya:
1. Komisi Bahtsul Masa’il Waqi’iyyah
Komisi tersebut akan membahas tentang realitas yang terjadi di tengah masyarakat. Komisi ini akan membahas persoalan mengenai dasar hukum Cryptocurrency, Hukum Gelatin, dan Daging Berbasis Sel.
2. Komisi Bahtsul Masa’il Al-Mudluiyyah
Pada bagian ini akan dibahas tentang masalah-masalah kegamaan yang bersifat tematik, di antaranya Moderatisme NU Dalam Berpolitik, Metode Istinbath Maqashidi, Pandangan Islam Terhadap ODGJ.
3. Komisi Bahtsul Masa’il Al-Qonuniyyah
Yang merupakan pembahasan mengenai perundang-undangan seperti telaah UU Nomor 1/1965 Penodaan Agama, RUU Minuman Alkohol, Carbon Tax dan Carbon Trading.
4. Komisi Program
Yang akan membahas menganai pelaksanaan keputusan muktamar dan perkembangan program yang telah dijalankan.
5. Komisi Organisasi
Komisi ini akan memutuskan peraturan-peraturan organisasi.
6. Komisi Rekomendasi
Pada komisi ini akan menerbitkan rekomendasi program yang akan dijalankan selama 5 tahun kedepan.
Lebih lanjut Gus Ishom menambahkan, seluruh persoalan yang dibahas dalam setiap komisi, kemudian akan disaring kembali dan ditetapkan dalam rapat pleno. dan setelah itu dapat dipublikasi dan diterapkan ditengah-tengah masyarakat. (M. Ulil Hidayat)
