Pemerintahan

Pemprov Lampung Dukung Penguatan Nilai Spiritual melalui Pembinaan Dharmika dan Metatah Massal

Ahad, 29 Juni 2025 | 06:29 WIB

Pemprov Lampung Dukung Penguatan Nilai Spiritual melalui Pembinaan Dharmika dan Metatah Massal

Sekdaprov Lampung Marindo Kurniawan membuka Pembinaan Dharmika dan Меtаtah Massal di Balai Wantilan Pura Banjar Bhuana Shanti, Tanjung Seneng, Bandar Lampung, Sabtu (28/6/2025)

Bandar Lampung, NU Online Lampung
Sekdaprov Lampung, Marindo Kurniawan membuka kegiatan Pembinaan Dharmika dan Меtаtah Massal, di Balai Wantilan Pura Banjar Bhuana Shanti, Tanjung Seneng, Bandar Lampung, Sabtu (28/6/2025).

 

Metatah, juga dikenal sebagai mepandes atau mesangih, adalah upacara potong gigi dalam tradisi Hindu Bali yang menandakan kedewasaan seseorang. 

 

Dalam kesempatan tersebut Marindo menyatakan bahwa Pemprov Lampung berkomitmen untuk terus mendorong kegiatan-kegiatan pembinaan keagamaan lintas umat beragama di Provinsi Lampung.

 

"Pemprov terus mendorong kegiatan-kegiatan pembinaan keagamaan lintas umat beragama, sebagai bagian dari strategi untuk memperkuat nilai-nilai spiritual, kerukunan, dan toleransi di Bumi Ruwa Jurai," katanya.

 

Menurutnya,  kemajuan pembangunan  Lampung tidak hanya bertumpu pada pembangunan fisik semata, tetapi juga pada kekuatan moral dan budaya masyarakatnya.

 

"Dalam konteks pembangunan daerah, kami meyakini bahwa kemajuan Lampung tidak hanya bertumpu pada pembangunan fisik semata, tetapi juga pada kekuatan moral dan budaya masyarakatnya," ujarnya.

 

Dalam penyelenggaraannya, kegiatan ini dibagi menjadi 2 hari, dimana kegiatan Pembinaan Dharmika yang mengusung tema 'Mencintai Hindu dengan Persepsi yang Benar untuk Mewujudkan Keluarga Sukhinah' diselenggarakan pada Sabtu 28 Juni 2025. 

 

Sementara Upacara Metatah atau Potong Gigi mengusung tema Metatah Massal sebagai Sarana Memperbaiki Karakter Generasi Penerus Hindu' akan diselenggarakan pada Ahad 29 Juni 2025.

 

Pembukaan Pembinaan Dharmika dan Меtаtah Massal secara resmi ditandai dengan pemukulan gong oleh Marindo Kurniawan.