• logo nu online
Home Warta Syiar Bahtsul Masail Keislaman Khutbah Teras Kiai Pernik Kiai Menjawab Pendidikan Opini Literasi Mitra Pemerintahan Ekonomi Tokoh Seni Budaya Lainnya
Minggu, 12 Mei 2024

Keislaman

Pandangan Yusuf al-Qardhawi tentang Lingkungan

Pandangan Yusuf al-Qardhawi tentang Lingkungan
Pandangan Yusuf al-Qardhawi tentang Lingkungan. (Foto: NU Online)
Pandangan Yusuf al-Qardhawi tentang Lingkungan. (Foto: NU Online)

Yusuf al-Qardhawi membagi lingkungan pada dua yaitu al-hayyat (dinamis), yang meliputi manusia, hewan dan tumbuh-tumbuhan. Kemudian, lingkungan yang bersifat al-jamidah (statis), seperti alam semesta dan berbagai bangunan. 


Lingkungan yang al-jamidah (statis) mencakup dua kategori, al-tabi’iyyah (natural), lingkungan yang berkembang secara alami. Sedangkan al-shana’iyyah (lingkungan buatan), perkembangan lingkungan yang melibatkan manusia. Seperti halnya pembuatan kanal, irigasi, perkebunan, dan pemukiman.


Yusuf al-Qardhawi menjelaskan bahwa penciptaan lingkungan memiliki dua dasar penciptaan, yaitu:


أَنَّ هَذِهِ البِيْئَةَ مُهَيِّئَةٌ بِكُلِّ مَا فِيْهَا لِمَصْلَحَةِ الإِنْسَانِ وَخِدْمَةِ الإِنْسَانِ وَتَوْفِيْرِ حَاجَةِ الإِنْسَانِ


Artinya: Penciptaan lingkungan serta semua perkara yang di lingkupinya berevolusi pada kepentingan manusia dan memenuhi kebutuhan manusia.


Dalam hadits lain dijelaskan


أَنَّ هَذِهِ البِيْئَةَ كُلُّهَا بِجَوَانِبِهَا المُخْتَلِفَةِ يَتَفَاعَلُ بَعْضُهَا مَعَ بَعْضٍ وَيَتَكَامَلُ بَعْضُهَا مَعَ بَعْضٍ وَيَتَعَاوَنُ بَعْضُهَا مَعَ بَعْضٍ وِفْقَ سُنَنِ اللهِ نَعَالَى فِى الكَوْنِ


Artinya: Semua komponen dan unsur lingkungan ini sangat bergantung pada yang lain. Hubungan antar ketergantungan antara komponen dengan lingkungan di sekitarnya sangat menentukan kesinambungan antara keduanya (simbiosis kosmik), sesuai dengan desain sunatullah.


Dengan begitulah maka komponen yang terstruktur akan senantiasa tersusun secara rapi, memiliki peranan penting tanpa batas peranan yang lain. Saling memberi dan menerima, serta saling melaksanakan tugasnya masing-masing. Dalam suatu kaidah dikatakan:


لِكُلِّ عَنَاصِرَ وَظِيْفَةٌ وَلِكُلِّ وَظِيْفَةٍ عَنَاصِرَ


Artinya: Setiap unsur dari alam (lingkungan) memiliki peranannya masing-masing, dan setiap peran yang tersistem dalam alam (lingkungan) memiliki unsur yang memerankannya.


Begitu indah, Allah menciptakan alam semesta ini yang senantiasa berjalan sesuai dengan kehendaknya. Sehingga Allah benar-benar memberikan skenario yang proporsional terhadap hal yang diciptakannya. Semua tatanan alam ini berputar sesuai porosnya, yang semua ini sejatinya Allah ciptakan untuk manusia agar nyaman hidup di buminya Allah swt..


Namun disayangkan, terkadang manusia rakus, sehingga kenikmatan itu tidak hanya dinikmati dengan kebutuhan sesuai akal dan ajaran agama yang arif, serta dengan keserakahannya manusia sombong. 


Sehingga alam semesta ini rapuh dan keseimbangan yang telah terbangun serta ekosistem yang seharusnya berjalan sesuai dengan sunnatullah justru mengalami kegoncangan akibat keteledoran manusia.


Agus Hermanto, Dosen Fakultas Syariah UIN Raden Intan Lampung 
 


Keislaman Terbaru