• logo nu online
Home Warta Syiar Bahtsul Masail Keislaman Khutbah Teras Kiai Pernik Kiai Menjawab Pendidikan Opini Literasi Mitra Pemerintahan Ekonomi Tokoh Seni Budaya Lainnya
Rabu, 24 April 2024

Keislaman

Bulan Penuh Kebaikan, Ramadhan Akan Tiba

Bulan Penuh Kebaikan, Ramadhan Akan Tiba
Bulan Penuh Kebaikan, Ramadhan Akan Tiba (Ilustrasi foto: NU Online)
Bulan Penuh Kebaikan, Ramadhan Akan Tiba (Ilustrasi foto: NU Online)

Ramadhan merupakan bulan yang telah lama kita menanti dengan penuh kerinduan dan kegembiraan, hal ini disebabkan Ramadhan bulan yang memiliki banyak kemuliaan dan keberkahan. Syariat Islam sendiri menganjurkan untuk bersuka cita ketika bulan suci ini tiba sebagaimana dilakukan Rasulullah. 


Syekh az-Zurqani dalam Syarah Mawahibul Ladduniyah (XI/222) menjelaskan sebagaimana keterangan berikut: 


Rasulullah saw memberikan kabar gembira kepada para sahabat atas kedatangan bulan Ramadhan sebagaimana riwayat Imam Ahmad dan an-Nasai dari Abu Hurairah ra, Ia menceritakan Rasulullah memberikan kabar gembira atas kedatangan bulan Ramadhan dengan sabdanya: Bulan Ramadhan telah mendatangi kalian, sebuah bulan penuh berkah di mana kalian diwajibkan berpuasa di dalamnya, sebuah bulan di mana pintu langit dibuka, pintu neraka jahim ditutup, setan-setan diikat, dan sebuah bulan di mana di dalamnya terdapat malam yang nilainya lebih baik dari seribu bulan. Siapa saja yang luput dari kebaikannya, maka ia telah luput dari kebaikan yang banyak (Syekh az-Zurqani, Syarah Mawahibul Ladduniyah, XI/222).


Hadits Nabi yang dikutip az-Zurqani dalam argumennya di atas juga menjadi landasan bagi sejumlah ulama sebagai dasar anjuran untuk menunjukkan kegembiraan dalam menyambut bulan Ramadhan. 


Syekh Az-Zurqani mengatakan, sebagian ulama berpendapat bahwa hadits ini menjadi dasar atas praktik penyambutan yang dilakukan seseorang terhadap orang lain atas kedatangan bulan Ramadhan. 


Jika kita menyambut kedatangan seseorang atau sesuatu dengan kelapangan dada dan kegembiraan, tentu karena yang datang itu sangat kita sukai atau kita senangi. Karena kebaikan-kebaikan yang dimilikinya, dan karena kita yang didatangi akan mendapatkan berbagai kebaikan atau keberuntungan dengan kedatangannya.


Bulan Ramadhan datang seperti terapi, kehadirannya penghapus dahaga sekaligus penyejuk. Orang yang sakit akan terobati. Sesuai hadits Nabi Muhammad saw: Barang siapa yang puasa, maka akan sehat, berpuasalah agar kalian sehat. 


Berbeda dengan bulan-bulan lainnya, Allah swt memanjakan hamba-Nya sebab di bulan Ramadhan karena pahala dilipatgandakan. Karena itu, satu biji kurma kita sedekahkan, akan bernilai pahala yang sangat besar. Bahkan bisa jadi wasilah atau jalan masuk syurga. Belum lagi misalnya dengan pahala amal saleh lainnya, seperti sedekah, shalat, tilawah Al-Qur’an, Qiyamul lail (shalat malam), dan ibadah lainnya. 


Maka, barangsiapa yang mengerjakannya, niscaya panen pahala. Siapapun dijamin bakal terpikat oleh Ramadhan. Oleh karena itu, bergembiralah dengan datangnya Ramadhan. Di Ramadhan, kita wajib berpuasa agar kita menjadi taqwa, sebagaimana firman Allah swt.


يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَ


Artinya: Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa (QS Al-Baqarah: 183). 


Menyambut sosok tamu agung bulan Ramadhan akan terasa lebih indah, jika kita memprioritaskan diri untuk tazkiyatun nafsi (membersihkan jiwa) dan melakukan persiapan fisik dan mental serta berbagai kajian keagamaan untuk menyambut tamu yang agung tersebut. 


Hal tersebut bukan tidak beralasan, semenjak Ramadhan Rasulullah telah mengajari dan menyuruh kita untuk selalu berdoa dengan untaian doa harapan untuk kita dipanjangkan umur dan keberkahan sampai ke Ramadhan. Seperti banyak riwayat salah satunya terdapat dalam riwayat yang berasal dari Anas ra dengan sanad yang lemah bahwa ketika memasuki bulan Rajab, Rasulullah saw berdoa: Ya Allah berkahi kami pada bulan Rajab dan Sya’ban ini. Serta sampaikan kami ke dalam bulan Ramadhan (HR. Tirmidzi danad-Darimi). 


Semua aktivitas tersebut akan bernilai dengan balasan berupa pahala, semakin ikhlas berusaha akan semakin berlimpat ganda pahalanya. Di samping itu harus dingat pula kadar pahala puasa itu hak preogratif Allah swt, sebagaimana dalam sebuah hadits disebutkan: 


Artinya: Seluruh amal ibadah bani Adam adalah miliknya, dan setiap kebaikan akan dibalas sepuluh kali hingga tujuh ratus kali lipat. Allah swt, berkata: kecuali ibadah puasa, sesungguhnya ia adalah milik-Ku dan Akulah yang langsung membalasnya. Seorang yang berpuasa telah menahan diri dari syahwat, makanan dan minumannya karena Aku semata. Ada dua kegembiraan bagi yang berpuasa, kegembiraan saat berbuka dan kegembiraan takkala bertemu dengan Allah. Dan sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada aroma minyak kesturi (HR Bukhari dan Muslim)


Demikianlah, setiap Muslim merasa senang, bergembira, lalu mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya, menyambut kedatangan bulan Ramadhan. Karena bulan suci itu akan mendatangkan kebaikan yang sangat banyak, akan mendatangkan berbagai keberuntungan untuk kepeningan dunia dan akhirat, bagi seiap Muslim yang berpuasa dan menghidupkan hari-hari di bulan Ramadhan dengan berbagai amal saleh.


Marilah kita sambut bulan Ramadhan dengan segala persiapan baik jasmani maupun rohani terlebih persiapan diri dengan bekal ilmu pengetahuan agama terkait dengan Ramadhan demi sempurnanya amal ibadah dan kebaikan di bulan  Ramadhan. 


Azwar A Gani, Ketua Pimpinan Wilayah (PW) Ansor Aceh


Keislaman Terbaru