Wujudkan Sekolah Ramah Anak, LP Ma'arif NU-Save the Children Beri Pelatihan untuk Guru
Rabu, 27 Agustus 2025 | 20:13 WIB

LP Maarif PBNU dan Save the Children saat menggelar program kreasi dengan 3 pelatihan strategis di Aula PCNU Tanggamus, Rabu (27/8/2025). (Foto: Istimewa)
Tanggamus, NU Online Lampung
Lembaga Pendidikan (LP) Ma’arif PBNU bersama Save the Children kembali mengukuhkan komitmennya dalam peningkatan mutu pendidikan melalui Program KREASI (Kolaborasi untuk Edukasi Anak Indonesia).
Kegiatan tersebut dilaksanakan di Aula Global Nusantara PCNU Kabupaten Tanggamus, puluhan pendidik mengikuti tiga pelatihan strategis yang digelar serentak pada Rabu (27/8/2025).
Kegiatan ini secara spesifik dirancang untuk meningkatkan kapasitas para guru dalam tiga area krusial. Pertama, Pelatihan Pendidikan Inklusif yang mengenalkan metode Universal Design for Learning (UDL).
Kedua, Training of Trainers (ToT) Disiplin Positif bagi Koordinator Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (TPPK) dan guru. Ketiga, Peningkatan Kapasitas Kelompok Kerja Guru (KKG) yang melibatkan sembilan Master Teacher untuk memastikan penyebaran praktik baik pembelajaran di Kecamatan Bulok dan Pugung.
District Representative KREASI Tanggamus, Ahmad Mardianto Prasetyo mengatakan, ketiga kegiatan ini merupakan satu kesatuan yang saling menguatkan.
"Harapan kami adalah menciptakan ekosistem pendidikan yang utuh di Tanggamus. Pendidikan inklusif memastikan tak ada anak yang tertinggal, disiplin positif menciptakan lingkungan belajar yang aman, dan penguatan KKG menjamin ilmu ini menyebar luas secara berkelanjutan," ungkapnya.
Sekretaris Program KREASI LP Ma’arif PBNU, Ashim Baha El-haq dalam sambutannya menjelaskan kolaborasi ini adalah jembatan yang menyatukan nilai-nilai luhur ke-NU-an dengan praktik terbaik pendidikan global.
Menurutnya, konsep yang diusung Program KREASI sangat sejalan dengan mandat historis LP Ma'arif NU.
"Pendidikan inklusif adalah manifestasi nyata dari prinsip rahmatan lil 'alamin, memastikan rahmat pendidikan dirasakan oleh semua anak tanpa terkecuali," ungkapnya.
Ia mengatakan, sementara itu, disiplin positif adalah cara kita menanamkan akhlakul karimah secara otentik. Ia berharap anak-anak ke depan dapat disiplin bukan karena takut pada hukuman, tetapi karena tumbuh kesadaran dan tanggung jawab dari dalam dirinya.
"Inilah esensi mendidik dengan hati, yang selalu diajarkan oleh para kiai kita. Program ini bertujuan menjadikan sekolah dan madrasah di bawah naungan Ma’arif sebagai model dan teladan dalam penerapan pendidikan yang ramah anak," tuturnya.
Program KREASI ini bukan sekadar proyek, tetapi sebuah gerakan bersama. Guru adalah garda terdepan dari gerakan ini. Ilmu yang didapat hari ini adalah amanah besar untuk dipraktikkan dan disebarluaskan demi masa depan generasi penerus bangsa.
Setelah seremoni pembukaan, para peserta yang terdiri dari guru, kepala sekolah, dan koordinator TPPK langsung menuju ruangan masing-masing untuk memulai sesi pelatihan intensif sesuai dengan topik yang telah ditentukan.