PMII Cabang Persiapan Pesisir Barat Segera Definitif, Siap Berkontribusi untuk Daerah
Selasa, 1 Oktober 2024 | 08:36 WIB

Pertemuan PKC PMII Lampung dengan PMII Cabang Persiapan Pesisir Barat, Senin (30/9/2024). (Foto: Istimewa)
Pesisir Barat, NU Online Lampung
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) cabang Persiapan Pesisir Barat menggelar pertemuan dengan Pengurus Koordinator Cabang (PKC) PMII Lampung di Pesisir Barat, Senin (30/9/3024).
PMII cabang Persiapan Pesisir Barat ini resmi dideklarasikan pada 18 Desember 2016. Dalam perannya di masyarakat, PMII Pesisir Barat mampu membangun komunikasi dan silaturahim dengan organisasi kepemudaan lain, serta ikut mengawal program pemerintah dan peka dengan isu-isu sosial yang berkembang di Pesisir Barat.
Ketua Umum Pengurus Koordinator Cabang (PKC) PMII Lampung, M Yusuf Kurniawan menyampaikan, kedatangannya ke Pesisir Barat untuk melakukan konsolidasi ide dan penyamaan persepsi mengenai cabang persiapan PMII Pesisir Barat.
“Cabang ini sudah layak untuk didefinitifkan, mengingat status persiapannya yang sudah berjalan 8 tahun, serta melihat kuantitas dan kualitas kader yang sudah cukup baik,” ujarnya.
Ia melanjutkan, sebagai cabang, PMII Pesisir Barat harus punya legalitas hukum yang jelas yang diakui oleh Kesbangpol dan pemerintah setempat. Ia berharap agar PMII ke depan menjadi garda terdepan dalam membawa daerah menuju perubahan yang lebih baik.
“Kemudian juga membangun komunikasi dan silaturahim dengan pemuda pada umumnya dan OKP yang lain. Terpenting adalah mengawal apa yang menjadi program pemerintah dan peka terhadap isu-isu sosial kemasyarakatan,” ungkapnya.
Diketahui sebelumnya, PKC PMII Lampung menujuk Rengga Jean Miske sebagai Ketua Pengurus Cabang (PC) Persiapan PMII Pesisir Barat. Dalam kesempatan itu ia menyampaikan, mahasiswa sebagai agent of change atau agen perubahan harus memberikan perubahan untuk Kabupaten Pesisir Barat, itu juga menjadi bagian dari visi dan misi pengurus besar hingga pengurus cabang PMII.
“Program PMII yang digagas saat ini tentu harus memiliki prinsip stay relevant, dengan nilai berkebudayaan maju dan diusung dengan semangat kolektifitas terbuka, hal itu untuk menjawab tantangan zaman,” tuturnya.
Ia berharap PMII dapat bekerjasama dengan HMI, IMM, GMNI, PMKRI dan organisasi lainnya untuk membangun mahasiswa yang lebih kritis, inovatif sehingga mahasiswa sebagai kontrol sosial bisa memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan Kabupaten Pesisir Barat.
“Kehadiran PMII di Kabupaten Pesisir Barat adalah tuntutan pengabdian dan misi kebangsaan juga keislaman yang berhaluan Islam Ahlusunnah wal Jama’ah An-Nahdliyah, bukan karena kepentingan politik atau lainnya,” katanya.
Semoga lembaga-lembaga intra kampus mampu membuka peluang kepada organisasi-organisasi agar mahasiswa bisa belajar dan berproses untuk mengembangkan diri kedepan bisa lebih baik.
Sementara itu, Ketua Ikatan Keluarga Alumni (IKA) PMII Pesisir Barat, Mirton Setiawan berpesan, sesungguhnya mahasiswa harus tetap kritis tapi juga mampu melakukan gerakan kolaboratif.
“Dalam hal ini untuk kemajuan di daerah Pesisir Barat. PMII harus hadir memperjuangkan kemajuan di Kabupaten Pesisir Barat, bukan menunggu maju dahulu baru kita mau ikut bergerak,” katanya.