Warta

Pertahankan Keislaman Indonesia di Tengah Jamaah Haji Seluruh Dunia

Rabu, 7 Mei 2025 | 20:14 WIB

Pertahankan Keislaman Indonesia di Tengah Jamaah Haji Seluruh Dunia

Ketua PCNU Pringsewu, H Muhammad Faizin. (Foto: Istimewa)

Pringsewu, NU Online Lampung

Menjelang keberangkatan jamaah haji Indonesia ke Tanah Suci, Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Pringsewu, H Muhammad Faizin, mengingatkan pentingnya menjaga identitas keislaman Indonesia di tengah keberagaman umat Islam dari seluruh dunia.

 

Ia mengajak para jamaah untuk tetap mempertahankan tradisi ibadah ala Ahlussunnah wal Jama’ah yang telah lama dilakukan di Indonesia. 

 

“Jamaah haji kita akan berbaur dengan jutaan umat Islam dari berbagai negara dengan latar belakang mazhab, bahasa, dan budaya yang berbeda. Karena itu, penting untuk tetap menjaga jati diri dan tradisi amaliah keislaman Indonesia,” ujarnya Rabu (7/5/2025) jelang pemberangkatan jamaah haji Kabupaten Pringsewu tahun 2025.

 

Ia menyebut bahwa jamaah haji Indonesia selama ini dikenal sebagai jamaah yang tertib, patuh terhadap aturan, dan menjunjung tinggi akhlakul karimah. Hal ini disebabkan karena faktor tradisi budaya Indonesia yang sangat menghormati orang lain.

 

Selain menjaga tradisi, ia juga mengingatkan pentingnya menjaga kesehatan fisik selama menjalankan ibadah haji. Jamaah diimbau untuk memahami rangkaian perjalanan ibadah, menyiapkan obat-obatan pribadi, serta mengutamakan ibadah wajib.

 

“Jangan sampai karena mengejar ibadah sunnah, ibadah wajib justru terabaikan dan tidak sempurna,” katanya.

 

Dalam menjalani ibadah, jamaah juga diminta untuk menguatkan kekompakan dan semangat tolong-menolong, khususnya kepada jamaah lanjut usia. “Yang muda bantu yang tua, semua harus saling peduli dan mendukung petugas, agar seluruh proses ibadah berjalan maksimal,” pesannya.

 

Ia menambahkan bahwa apabila jamaah menemui perbedaan dalam praktik ibadah atau amaliah selama di Tanah Suci, langkah terbaik adalah mengonsultasikannya kepada pihak yang kompeten, seperti pembimbing ibadah atau ulama yang mendampingi.

 

“Jangan mengambil kesimpulan sendiri. Tanyakan kepada yang memahami, agar kita tidak mudah bingung atau terpengaruh,” ujarnya.

 

Tak lupa, ia juga mendorong agar jamaah tetap menjalankan tradisi spiritual yang biasa dilakukan di tanah air, seperti membaca Yasin setiap malam Jumat. Kegiatan ini menjadi wadah penguatan kekompakan sekaligus sarana bermunajat kepada Allah swt.

 

“Semoga seluruh jamaah, khususnya dari Kabupaten Pringsewu, diberi kesehatan, kelancaran, dan kemabruran dalam menunaikan seluruh rangkaian ibadah haji. Semoga Allah swt membalas dengan surga-Nya,” tutupnya.