
Ketua PCNU Pringsewu, H Muhammad Faizin saat membacakan puisi dalam rangka memperingati Hari Lahir Pancasila di Graha Pamungkas, kediaman Bupati Pringsewu, Rabu (11/6/2025). (Foto: Istimewa)
Pringsewu, NU Online Lampung
Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Pringsewu, H Muhammad Faizin, menegaskan pentingnya menafsirkan Pancasila secara moderat, sesuai dengan semangat para pendiri bangsa.
“Pancasila adalah ideologi bangsa dan pemersatu dari keragaman yang ada di Indonesia. Penafsirannya tidak boleh liberal maupun radikal,” ujarnya saat hadir membacakan puisi dalam rangka memperingati Hari Lahir Pancasila di Graha Pamungkas, kediaman Bupati Pringsewu, Rabu (11/6/2025).
Ia menjelaskan bahwa penafsiran liberal terhadap Pancasila cenderung menjadikan Pancasila sekadar simbol untuk kepentingan pribadi atau kelompok.
Dalam tafsir ini, Pancasila hanya dijadikan narasi untuk diceramahkan atau ditatarkan, namun nilai-nilai luhurnya tidak dijalankan dalam kehidupan sehari-hari.
Sementara itu, tafsir radikal justru memusuhi Pancasila dan menganggapnya bertentangan dengan nilai-nilai agama. “Kelompok ini bahkan menyebut Pancasila sebagai thaghut yang tidak sesuai dengan Islam. Padahal lima sila dalam Pancasila semuanya ada dalam Al-Qur’an,” tegas Faizin.
Ia mengkritisi pertanyaan provokatif yang sering muncul di tengah masyarakat: “Pilih Pancasila atau Al-Qur’an?”. Menurutnya, pertanyaan seperti itu menyesatkan karena mempertentangkan dua hal yang sejatinya saling melengkapi.
“Nilai-nilai Al-Qur’an justru terkandung dalam Pancasila. Maka pertanyaan itu tidak perlu dijawab karena sesungguhnya Pancasila dan Al-Qur’an tidak bertentangan,” tambahnya.
Ia pun mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk terus menjaga dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila sebagai warisan luhur para pendiri bangsa, tidak hanya sebagai teori tetapi juga dalam praktik kehidupan sehari-hari.
Sementara dalam sambutannya, Bupati Riyanto Pamungkas menyambut baik kegiatan ini dan menyatakan bahwa peringatan Hari Lahir Pancasila dengan pembacaan puisi merupakan kegiatan perdana yang digelar di Graha Pamungkas.
Ia berharap kegiatan ini dapat menjadi agenda rutin untuk mempererat persatuan dan menguatkan nilai-nilai seni di tengah masyarakat.
Sejumlah tokoh lainnya juga turut membacakan puisi yang mengangkat tema kebangsaan, kerukunan, dan keindonesiaan.
Acara tersebut turut dihadiri oleh Wakil Bupati Hj Umi Laila, mantan Bupati KH Sujadi, jajaran Forkopimda, tokoh seni Provinsi Lampung Isbedi Setiawan, para tokoh ormas, serta pegiat seni di Kabupaten Pringsewu.