Syiar

Tanda-Tanda Datangnya Malam Lailatul Qadar

Ahad, 23 Maret 2025 | 15:09 WIB

Tanda-Tanda Datangnya Malam Lailatul Qadar

Lailatul Qadar malam yang dinanti oleh umat Muslim yang beriman (Ilustrasi: NU Online)

Tidak seorang pun yang tahu, kapan pastinya malam Lailatul Qadar itu. Rasullah saw hanya menyatakan bahwa malam Lailatul Qadar itu akan terjadi pada 10 terakhir bulan Ramadhan, khususnya pada tanggal-tanggal ganjil.

 

Tujuan dirahasianya malam Lailatul Qadar mengandung hikmah yang sangat besar, yaitu agar umat manusia terus beribadah setiap malam dengan harapan mendapatkan kemuliaan malam yang lebih baik daripada 1000 bulan tersebut.

 

Bagi yang beribadah pada malam itu maka sama dengan beribadah selama seribu bulan atau setara dengan 83 tahun 4 bulan. Pada malam itu malaikat turun ke bumi mengucapkan salam kesejahteraan kepada orang-orang yang beriman.

 

Dilansir dari NU Online, untuk memperoleh pemahaman yang jernih terkait malam Lailatul Qadar, Muhammad Quraish Shihab (1999) memberikan sejumlah keterangan terkait arti kata qadar.  Ia memaparkan tiga arti pada kata qadar tersebut. 

 

Pertama, qadar berarti penetapan atau pengaturan sehingga Lailatul Qadar dipahami sebagai malam penetapan Allah bagi perjalanan hidup manusia. Pendapat ini dikuatkan dengan firman Allah pada Surat Ad-Dukhan ayat 3.  

 

Ada ulama yang memahami penetapan itu dalam batas setahun. Al-Qur’an yang turun pada malam Lailatul Qadar diartikan bahwa pada malam itu Allah swt mengatur dan menetapkan khiththah dan strategi bagi Nabi-Nya, Muhammad saw guna mengajak manusia kepada agama yang benar yang pada akhirnya akan menetapkan perjalanan sejarah umat manusia, baik sebagai individu maupun kelompok. 


Kedua, qadar berarti kemuliaan. Malam tersebut adalah malam mulia yang tiada bandingnya. Ia mulia karena terpilih sebagai malam turunnya Al-Qur’an serta karena ia menjadi titik tolak dari segala kemuliaan yang dapat diraih.  

 

Kata qadar yang berarti mulia ditemukan dalam ayat ke-91 surat Al-An’am yang berbicara tentang kaum musyrik: Ma qadaru Allaha haqqa qadrihi idz qalu ma anzala Allahu ‘ala basyarin min syay’i (mereka itu tidak memuliakan Allah sebagaimana kemuliaan yang semestinya, tatkala mereka berkata bahwa Allah tidak menurunkan sesuatu pun kepada manusia). 

 

Ketiga, qadar berarti sempit. Malam tersebut adalah malam yang sempit, karena banyaknya malaikat yang turun ke bumi, seperti yang ditegaskan dalam Surat Al-Qadar: Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan ruh (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. 

 

Kata qadar yang berarti sempit digunakan oleh Al-Qur’an antara lain dalam ayat ke-26 Surat Ar-Ra’du: Allah yabsuthu al-rizqa liman yasya’ wa yaqdiru (Allah melapangkan rezeki bagi yang dikehendaki dan mempersempitnya [bagi yang dikehendakinya