Syiar

Berikut Lafal Bacaan Doa Hari Asyura

Jumat, 12 Juli 2024 | 13:09 WIB

Berikut Lafal Bacaan Doa Hari Asyura

Ilustrasi doa (Foto: NU Online)

Muharram merupakan bulan pertama dari 12 bulan yang ada dalam penanggalan Hijriah. Dari sejumlah bulan tersebut, Allah swt telah memilih empat di antaranya sebagai bulan-bulan mulia (asyhurul hurum), yaitu Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharrram, dan Rajab. 


Keempat bulan ini memiliki keutamaan tersendiri yang tidak dimiliki oleh delapan bulan yang lainnya. Hal ini sebagaimana yang tercantum dalam surat At-Taubah ayat 36:


عِدَّةَ الشُّهُوْرِ عِنْدَ اللّٰهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِيْ كِتٰبِ اللّٰهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ مِنْهَآ اَرْبَعَةٌ حُرُمٌۗ ذٰلِكَ الدِّيْنُ الْقَيِّمُ ەۙ فَلَا تَظْلِمُوْا فِيْهِنَّ اَنْفُسَكُمْ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِيْنَ كَاۤفَّةً كَمَا يُقَاتِلُوْنَكُمْ كَاۤفَّةًۗ وَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ مَعَ الْمُتَّقِيْنَ


Artinya: Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) ketetapan Allah (di Lauh Mahfuz) pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menzalimi dirimu padanya (empat bulan itu), dan perangilah orang-orang musyrik semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya. Ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang bertakwa.


Puncak bulan Muharram terjadi pada tanggal 10 Muharram atau hari Asyura, yang merupakan salah satu hari yang dimuliakan dalam Islam. Nabi Muhammad saw pernah menjadikan 10 Muharram untuk mengamalkan puasa sunnah sebagai bentuk syukur kepada Allah atas peristiwa-peristiwa penting bagi para Nabi dan Rasul terdahulu.   


Pada 10 Muharram, kita dianjurkan untuk membaca doa hari Asyura yang dikutip oleh ulama pada sejumlah syarah hadits dan kitab fiqih. Doa Asyura ini mengandung keutamaan tersendiri sebagaimana keterangan dalam kitab Hasyiyatul Jamal ‘ala Syarhil Manhaj, juz II, halaman 348:


وَنُقِلَ عَنْ بَعْضِ الصُّوفِيَّةِ أَنَّ مَنْ قَرَأَ هَذَا الدُّعَاءَ فِي يَوْمِ عَاشُورَاءَ لَمْ يَمُتْ فِي سَنَتِهِ وَمَنْ فَرَغَ أَجَلُهُ لَمْ يُلْهِمْهُ اللَّهُ تَعَالَى قِرَاءَتَهُ وَهُوَ مِنْ الْمُجَرَّبَاتِ الَّتِي لَا شَكَّ فِيهَا 


Artinya: Dikutip dari sebagian ulama sufi, siapa saja yang membaca doa ini pada Hari Asyura, niscaya tidak mati hatinya pada tahun tersebut. Siapa saja yang selesai ajalnya, Allah tidak mengilhaminya untuk membaca doa tersebut. Doa ini termasuk mujarab (teruji) tanpa keraguan (Syekh Sulaiman Al-Jamal, Hasyiyatul Jamal ‘ala Syarhil Manhaj, juz II, halaman 348).   


Adapun berikut ini adalah doa Asyura yang dapat dibaca pada 10 Muharram:


سُبْحَانَ اللهِ مِلْءَ الْمِيْزَانِ وَمُنْتَهَى الْعِلْمِ وَمَبْلَغَ الرِّضَا وَعَدَدَ النِّعَمِ وَزِنَةَ الْعَرْشِ   
​​​


Subḫânallâhi mil-al mîzani wa muntahal ‘ilmi wa mablaghar ridlâ wa adadan ni’ami wa zinatal ‘arsyi   

Artinya: Mahasuci Allah sepenuh timbangan, sesempurna ilmu, sepenuh keridhaan, sejumlah nikmat-nikmat, dan sebesar timbangan 'arsy


وَالْحَمْدُ ِللّٰهِ مِلْءَ الْمِيْزَانِ وَمُنْتَهَى الْعِلْمِ وَمَبْلَغَ الرِّضَا وَعَدَدَ النِّعَمِ وَزِنَةَ الْعَرْشِ   


Walḫamdulillâhi mil-al mizani wa muntahal ‘ilmi wa mablaghar ridlâ wa adadan ni’ami wa zinatal ’arsyi   

Artinya: Segala puji bagi Allah sepenuh timbangan, sesempurna ilmu, sepenuh keridhaan, sejumlah nikmat-nikmat, dan sebesar timbangan 'arsy


لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ مِلْءَ الْمِيْزَانِ وَمُنْتَهَى الْعِلْمِ وَمَبْلَغَ الرِّضَا وَعَدَدَ النِّعَمِ وَزِنَةَ الْعَرْشِ   


Lailahaillallâhu mil-al mizani wa muntahal ‘ilmi wa mablaghar ridlâ wa adadan ni’ami wa zinatal ’arsyi   

Artinya: Tiada Tuhan selain Allah sepenuh timbangan, sesempurna ilmu, sepenuh keridhaan, sejumlah nikmat-nikmat, dan sebesar timbangan 'arsy.


اَللهُ أَكْبَرُ مِلْءَ الْمِيْزَانِ وَمُنْتَهَى الْعِلْمِ وَمَبْلَغَ الرِّضَا وَعَدَدَ النِّعَمِ وَزِنَةَ الْعَرْشِ   


Allâhu Akbaru mil-al mizani wa muntahal ‘ilmi wa mablaghar ridha wa adadan ni‘ami wa zinatal ’arsyi   

Artinya: Allah Mahabesar sepenuh timbangan, sesempurna ilmu, sepenuh keridhaan, sejumlah nikmat-nikmat, dan sebesar timbangan 'arsy.


لَاحَوْلَ وَلَاقُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ مِلْءَ الْمِيْزَانِ وَمُنْتَهَى الْعِلْمِ وَمَبْلَغَ الرِّضَا وَعَدَدَ النِّعَمِ وَزِنَةَ الْعَرْشِ   


Lâ haula wa lâ quwwata illâ billâhi mil-al mîzâni wa muntahal ‘ilmi wa mablaghar ridlâ wa ‘adadan ni‘ami wa zinatal ’arsyi   

Artinya: Tiada daya dan upaya kecuali dengan kekuatan Allah sepenuh timbangan, sesempurna ilmu, sepenuh keridhaan, jumlah nikmat-nikmat dan timbangan 'arsy. 


لَا مَلْجَأَ وَلَا مَنْجَا مِنَ اللهِ إِلَّا إِلَيْهِ   


Lâ malja-a wa lâ manjâ minallâhi illâ ilaih   

Artinya: Tidak ada tempat berlindung dan menyelamatkan diri dari Allah, kecuali hanya kepada-Nya.


سُبْحَانَ اللهِ عَدَدَ الشَّفْعِ وَالْوَتْرِ وَعَدَدَ كَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ   


Subḫanallâhi ‘adadasy syaf’i wal watri wa ‘adada kalimatillâhit tâmmâti   

Artinya: Mahasuci Allah sebanyak bilangan genap dan ganjil, dan sebanyak kalimat Allah yang sempurna


اَلْحَمْدُ ِللّٰهِ عَدَدَ الشَّفْعِ وَالْوَتْرِ وَعَدَدَ كَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ   


Alḫamdulillâhi ‘adadasy syaf’i wal watri wa ‘adada kalimatillâhit tâmmâti   

Artinya: Segala puji bagi Allah sebanyak bilangan genap dan ganjil, dan sebanyak kalimat Allah yang sempurna 


لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ عَدَدَ الشَّفْعِ وَالْوَتْرِ وَعَدَدَ كَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ   


Lâ ilâha illallâh ‘adadasy syaf’i wal watri wa ‘adada kalimatillâhit tâmmâti   

Artinya: Segala puji bagi Allah sebanyak bilangan genap dan ganjil, dan sebanyak kalimat Allah yang sempurna


اَللهُ أَكْبَرُ عَدَدَ الشَّفْعِ وَالْوَتْرِ وَعَدَدَ كَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ   


Allâhu akbar ‘adadasy syaf‘i wal watri wa ‘adada kalimâtillâhit tâmmâti   

Artinya: Allah Mahabesar sebanyak bilangan genap dan ganjil, dan sebanyak kalimat Allah yang sempurna


لَاحَوْلَ وَلَاقُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ عَدَدَ الشَّفْعِ وَالْوَتْرِ وَعَدَدَ كَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ  


Lâ haula wa lâ quwwata illâ billâhi ‘adadasy syaf’i wal watri wa ‘adada kalimatillâhit tâmmâti   

Artinya: Tiada daya dan upaya kecuali dengan kekuatan Allah sebanyak bilangan genap dan ganjil, dan sebanyak kalimat Allah yang sempurna


حَسْبُنَا اللهُ وَنِعْمَ اْلوَكِيْلُ نِعْمَ الْمَوْلَى وَنِعْمَ النَّصِيْرُ   


​​​​​​​Hasbunallâhu wa ni’mal wakîl ni’mal maulâ wa ni’man nashîr   

Artinya: Allah yang mencukupi kami, sebaik-baik Pelindung, sebaik-baik kekasih, dan sebaik-baik Penolong


​​​​​​​وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا   


Wa shallallâhu ‘alâ sayyidinâ muḫammadin wa ‘alâ âlihi wa shaḫbihi wa sallama tasliman katsira(n)  

Artinya: Semoga rahmat dan salam Allah tetap tercurahkan kepada junjungan kami Nabi Muhammad, kepada keluarga dan sahabat beliau dengan keselamatan yang berlimpah. (Syekh Sulaiman al-Jalam, Hasyiyah Al-Jamal ‘Ala Syarhil Manhaj, Juz II: 348)   


Demikianlah doa yang bisa kita panjatkan pada hari ke-10 Muharram (Asyura). Doa tersebut merupakan doa yang mengandung kebaikan karena berisi pujian kepada Allah swt. Sesungguhnya pujian kepada Allah merupakan bagian dari doa, dan puncak dari sebuah doa adalah memuji kepada-Nya. 


Semoga, Allah swt menghidupkan hati kita, karena berkat wasilah memuliakan hari Asyura dengan amalan baik berupa doa, sedekah, puasa sunnah, maupun ibadah lainnya. Karena segala amal kebaikan yang disandarkan kepada Allah swt akan memiliki pahala, dan segala kemaslahatan yang mulia, baik untuk diri sendiri maupun orang lain, akan dihitung sebagai kebaikan oleh-Nya. Wallahu a’lam.