Rajab adalah salah satu bulan dalam kalender Hijriyah, yang merupakan bulan ketujuh dalam urutan bulan Islam. Rajab termasuk dalam empat bulan yang dihormati dalam Islam, yang dikenal sebagai "Asyhurul Hurum" atau bulan-bulan yang dimuliakan. Keempat bulan tersebut adalah Dzulqa'dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab.
Dalam sebagian Hadits riwayat ad-Dailami disebutkan bahwa Rajab adalah bulannya Allah (syahrullâh). Nabi saat melihat hilal bulan Rajab beliau berdoa, “Ya Allah berkahilah kami di bulan Rajab dan Sya’ban dan pertemukanlah kami dengan bulan Ramadhan.” (HR Ahmad, al-Muttaqi al-Hindi dan lainnya).
Dilansir dari NU Online dalam bulan Rajab, terdapat banyak amalan dan doa yang dapat diamalkan oleh umat Islam. Di antaranya adalah amalan di Jumat terakhir bulan Rajab.
Bacaan Amalan dan Tata Caranya
Dari berbagai amalan dan doa-doa yang ada. Amalan Jumat terakhir di bulan Rajab yang paling masyhur di kalangan ulama adalah membaca nama Nabi Muhammad saw:
أَحْمَدُ رَسُوْلُ اللهِ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ
Ahmad Rasûlullâh Muhammad Rasûlullâh
Artinya: Ahmad utusan Allah, Muhammad utusan Allah.
Amalan ini dibaca sebanyak 35 kali saat khatib Jumat menyampaikan khutbah kedua. Di antara keutamaannya adalah agar di sepanjang tahun uang di tangan kita tidak habis untuk memenuhi segala kebutuhan. Amalan ini telah dicoba oleh banyak orang dan berhasil.
Referensi Amalannya
Banyak sekali referensi mengenai amalan tersebut. Seperti kutipan keterangan dari Syaikh Abdul Hamid bin Muhammad (1277-1335 H) dalam kitabnya berjudul Kanzun Najah was Surur halaman 147-148, beliau pernah menyampaikan:
وَمِنْ فَوَائِدِ الشَّيْخِ عَلِيٍّ اَلْأَجْهُوْرِيِّ رَحِمَهُ اللهُ تَعَالَى كَمَا فِيْ تَرْجَمَتِهِ بِخُلَاصَةِ الْأَثَرِ أَنَّ مَنْ قَرَأَ فِيْ آخِرِ جُمُعَةٍ مِنْ رَجَبٍ وَالْخَطِيْبُ عَلَى الْمِنْبَرِ أَحْمَدُ رَسُوْلُ اللهْ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهْ ( خَمْسًا وَثَلَاثِيْنَ مَرَّةً ) لَا تَنْقَطِعُ الدَّرَاهِمُ مِنْ يَدِهِ ذَلِكَ السَّنَةَ
Artinya: Diantara fawaid (nasehat-nasehat) Syeikh Ali Al-Ajhuri r.a sebagaimana yang tertera didalam terjemah beliau dalam kitab Khulashotil Atsar, Sesungguhnya barang siapa pada akhir Jum’at bulan Rajab, saat Khatib berada di atas mimbar membaca "Ahmadu Rasulullah Muhammadun Rasulullah" 35 X. Maka tidak terputus dirham dari tangannya dalam setahun itu [Syaikh Abdul Hamid bin Muhammad, Kanzun Najah Wa Surur, Hal 147-148, Darul Hawi, Dar As-Sanabil].
Keterangan ini didukung pula dengan apa yang disampaikan oleh Al-Habib Ali bin Hasan Baharun (1361 H) yang menulis keterangan dari gurunya, al-Habib Zain bin Ibrahim bin Smith sebagai berikut:
فَائِدَةٌ. لِإِبْقَاءِ الدُّرَيْهِمَاتِ فِيْ جَمِيْعِ السَّنَةِ الْإِتْيَانُ بِهَذَا الذِّكْرِ (35 مرة) فِيْ آخِرِ جُمُعَةٍ مِنْ رَجَبَ حَالَ الْخُطْبَةِ الثَّانِيَةِ، وَهُوَ أَحْمَدُ رَسُوْلُ اللهِ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ الله، وَقَدْ جَرَّبَهُ الْكَثِيْرُ وَصَحَّ عِنْدَهُمْ
Artinya: Faedah. Agar uang tak kunjung habis di sepanjang tahun (dianjurkan) membaca amalan ini sebanyak 35 kali di akhir Jumat bulan Rajab saat khutbah kedua, yaitu "Ahmad Rasûlullâh Muhammad Rasûlullâh". Amalan ini telah dicoba oleh banyak orang dan terbukti berhasil (Al-Habib Ali bin Hasan Baharun, Al-Fawaid al-Mukhtarah, halaman 445).
Demikian amalan di Jumat terakhir bulan Rajab. Semua amalan tidak akan memberi manfaat ataupun madlarat kecuali atas izin Allah swt. Doa apapun dan amalan apapun, niatkan untuk mendekatkan diri kepada Allah swt.