Pemprov Lampung dan Mendag RI Lakukan Pelepasan Ekspor Produk Olahan Kelapa ke Empat Negara
Sabtu, 3 Agustus 2024 | 13:19 WIB
Lampung Selatan, NU Online Lampung
Penjabat (Pj) Gubernur Lampung, Samsudin bersama Menteri Perdagangan RI (Mendag) Zulkifli Hasan melakukan pelepasan ekspor tiga kontainer produk olahan kelapa yaitu berupa santan, dessicated coconut, dan coconut water di PT Sari Segar Husada, Tarahan, Sabtu (3/8/2024).
Tiga kontainer produk olahan kelapa PT Sari Segar Husada (Sungai Budi Group) senilai Rp25,3 Miliar tersebut diekspor ke Australia, Belanda, Tiongkok, dan Tanzania.
Pj Gubernur Lampung, Samsudin mengatakan, ekspor Provinsi Lampung didominasi oleh produk hasil pertanian dan perkebunan, di antaranya CPO, kopi robusta, nanas kaleng, karet, dan tentunya produk olahan kelapa.
“Apresiasi kepada PT Sari Segar Husada sebagai industri besar yang telah concern dalam menghilirisasi produk olahan kelapa asal Provinsi Lampung yang berdaya saing dan telah didiversifikasi menjadi beberapa jenis produk yang telah memasuki pasar dalam negeri serta pasar ekspor,” ujarnya.
Seperti yang disampaikan oleh Bapak Presiden RI bahwa hilirisasi adalah kunci bagi Indonesia, dari negara berkembang menjadi negara maju, terutama melalui peningkatan nilai tambah produk ekspor.
Dalam mendukung perekonomian jangka panjang menuju Indonesia Maju, Provinsi Lampung terus mengupayakan pembangunan di segala sektor, sehingga mencatatkan pertumbuhan ekonomi yang positif. PDRB Provinsi Lampung pada Triwulan I Tahun 2024 (65.952,47 Milyar Rupiah) tumbuh 3,3 % dibandingkan Triwulan I Tahun 2023 (63.847,72 Milyar Rupiah).
“Sektor perdagangan tumbuh dengan baik yaitu sebesar 8,58 %, dibandingkan periode yang sama pada Tahun 2023 dan menjadi sektor pendorong utama ketiga pertumbuhan ekonomi di Provinsi Lampung setelah pertanian dan industri pengolahan,” ungkapnya.
Kinerja perdagangan luar negeri Provinsi Lampung, pada bulan Januari sampai Mei Tahun 2024 telah mencatatkan nilai ekspor sebesar 1,8 miliar USD, impor sebesar 924,9 juta USD, dan menghasilkan surplus neraca perdagangan sebesar 893,6 juta USD.
Sementara itu, Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan mengatakan, Indonesia memiliki potensi yang sangat besar di sektor perkebunan yaitu kelapa, coklat, kopi, lada, cengkeh, dan dapat menghasilkan devisa yang besar bagi negara, namun belum dikelola secara optimal.
“Agar menghasilkan produk yang berkualitas dan berdaya saing, diperlukan adanya riset dan memberikan pelatihan bagi petani. Saya sudah usulkan, perlunya lembaga riset untuk melahirkan bibit yang unggul (di komoditas) yang tadi disebutkan. Kedua, memberikan pelatihan bagi seluruh petani untuk menghasilkan produk unggulan,” kata Zulkifli Hasan.
Atas nama pemerintah, Zulkifli Hasan juga mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada Sungai Budi Group yang telah berhasil menembus pasar global.
“Pegawai-pegawainya ini adalah pahlawan Indonesia. Kuncinya adalah kerja sama, pemerintah tugasnya membantu,” kata Zulkifli Hasan.
Sementara itu, Direktur Sungai Budi Group, Albert Oey mengucapkan terima kasih atas dukungan yang telah diberikan oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah sehingga peluang ekspor dapat terwujud.
“Sungai Budi Group akan terus berupaya melakukan percepatan ekspor, dengan senantiasa melakukan peningkatan kualitas produksi dan promosi ke negara lain sehingga dapat bersaing di perdagangan internasional,” katanya.