'Shalawat untuk Indonesia' Warnai Satu Dekade Repshol Pringsewu
Rabu, 1 Desember 2021 | 05:58 WIB

Shalawat untuk Indonesia di Gedung Sholawat Desa Fajar Baru Pagelaran Utara, Selasa (30/11/21). (Foto: Istimewa)
Muhammad Faizin
Penulis
Pringsewu, NUO Lampung
Komunitas Remaja Pecinta Shalawat (Repshol) Kabupaten Pringsewu genap berumur 10 tahun. Di usia satu dekade ini, Repshol menggelar acara Shalawat untuk Indonesia di Gedung Sholawat Desa Fajar Baru Pagelaran Utara, Selasa (30/11/21). Kegiatan ini dihadiri oleh segenap pengurus dan anggota Repshol yang berasal dari berbagai daerah.
Komandan Repshol M Subhan Musthofa (Gus Han) mengatakan bahwa wujud syukur dengan menggelar acara ini menjadi sebuah harapan agar Allah senantiasa memberikan kekuatan, kesehatan, kelancaran, kesuksesan, keberkahan, dan keselamatan bagi keluarga besar Repshol dan umumnya seluruh bangsa Indonesia. Harapan ini tertuang dalam tema acara ini yakni “Shalawat Penyejuk Negeri, NKRI Harga Mati”.
Gus Han menambahkan bahwa dibentuknya Repshol ini bukan hanya untuk kegiatan shalawat saja, namun untuk berbagai tujuan utama seperti menguatkan nilai adab (akhlakul karimah). Terlebih di era modern saat ini, masyarakat cenderung lebih mengedepankan sisi kognitif (kepintaran) saja. Di sisi lain, sisi afektif (sikap) para generasi muda tidak menjadi prioritas sehingga cenderung terus semakin melemah.
“Repshol ingin membawa nilai dan tradisi pondok pesantren ke seluruh masyarakat sampai ke pelosok kampung,” tambah Gus Han menjelaskan tujuan didirikannya Repshol.
Selain itu, berdirinya Repshol juga untuk menguatkan dan mengawal tradisi Nahdlatul Ulama dan Ahlussunah wal Jamaah, mensosialisasikan dan menguatkan nasionalisme dengan memegang prinsip hubbul wathan minal iman (nasionalisme sebagian dari iman). Sehingga Repshol terus menguatkan empat pilar bangsa yakni PBNU (Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, NKRI, UUD 1945)
“Repshol terus berupaya menanamkan pada generasi muda untuk Cinta NKRI, bersama membentengi NKRI dari radikalisme dan terorisme, menguatkan etos kerja dengan ekonomi kreatif dan mandiri,” tambahnya.
Ia menambahkan bahwa menjadi kewajiban bagi setiap elemen bangsa untuk menanamkan dan memperkuat cinta para remaja pada agama dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Sebagai generasi penerus, mereka juga harus dibentengi agar tidak terkontaminasi paham yang bisa memecah belah umat dan bangsa.
“Semoga dengan terus menegakkan shalat, memperbanyak shalawat, kita semua akan selamat,” tandasnya. (Muhammad Faizin)
Terpopuler
1
Gus Ulil Tidak Sedang Membela Tambang
2
KH Saifuddin Zuhri dan KH Muhtar Ghozali Terpilih Jadi Rais dan Mudir JATMAN Lampung pada Muswil 2025
3
GP Ansor Way Kanan Gelar PKD, Tingkatkan Kapasitas dan Kualitas Kader
4
Ketua PWNU Lampung: Santri Harus Siap Menanggung Pahitnya Belajar Demi Terangnya Masa Depan
5
Marindo Kurniawan Dilantik menjadi Sekdaprov Lampung, Ini Daftar Karir dan Penghargaan yang Pernah Diraih
6
Sosialisasi PIP dan Wawasan Kebangsaan, Fauzi Heri Ajak Masyarakat Amalkan Nilai Pancasila
Terkini
Lihat Semua