• logo nu online
Home Warta Syiar Bahtsul Masail Keislaman Khutbah Teras Kiai Pernik Kiai Menjawab Pendidikan Opini Literasi Mitra Pemerintahan Ekonomi Tokoh Seni Budaya Lainnya
Selasa, 21 Mei 2024

Warta

Shalat Tarawih di Rumah Adalah Sunnah Rasul SAW

Shalat Tarawih di Rumah Adalah Sunnah Rasul SAW

Shalat Tarawih di Rumah Adalah Sunnah Rasul SAW

Oleh: Ahmad Sukandi, M.H.I.  )*

BULAN Ramadhan adalah bulan yang penuh berkah dan rahmat bagi umat manusia wa bil khusus umat Islam. Bulan Ramadhan adalah bulan yang ditunggu-tunggu umat Islam dan disambut dengan penuh kebahagiaan.

Ada sebagian umat Islam yang menyambutnya dengan memotong rambut, mandi keramasan sebagai pembersihan, berziarah ke makam untuk mendo’akan saudara-saudara yang telah meninggal dunia, membuat ketupat, dan masih banyak lagi hal lainnya yang sering dilakukan oleh sebagian umat Islam dalam menyambut bulan suci Ramadhan.

Ibadah puasa di Bulan Ramadhan memiliki kekhususan tersendiri dengan ibadah-ibadah yang lainnya. Sebagaimana sabda Nabi SAW dalam sebuah hadits qudsi  “Puasa itu adalah untuk-Ku dan Aku yang akan membalasnya.”

Di Bulan Ramadhan, umat Islam banyak berlomba-lomba melakukan kegiatan amal sholeh seperti tadarus Al-qur’an, bersedekah, dan mengerjakan salat-salat sunnah. Dan salah satu salat sunnah yang senantiasa dilakukan umat Islam secara berjamaah di masjid selama bulan Ramadhan adalah Shalat Tarawih.

Shalat Tarawih sangat dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW, sebagaimana sabda Beliau: “Barang siapa yang menghidupkan malam-malam (Shalat Tarawih, berdzikir, dan membaca Al-Qur’an) di Bulan Ramadhan karena iman dan mengharap ridho Allah, maka Allah akan mengampuni segala dosanya yang telah lalu”.

Hukum Shalat Tarawih adalah sunah muakkadah (sangat dianjurkan). Dan orang yang pertama kali melaksanakan Sholat Tarawih adalah Rasulullah SAW itu sendiri.

Diriwayatkan oleh Aisyah r.a, bahwasanya Nabi SAW keluar ke masjid untuk Shalat Tarawih, lalu diikuti oleh para sahabat sampai beberapa malam. Kemudian pada malam ketiga atau keempat Nabi SAW tidak keluar ke masjid untuk Shalat Tarawih sebagai rahmat dan kasih sayang beliau kepada umat-Nya karena beliau khawatir akan turun wahyu yang mewajibkan Shalat Tarawih.

Akan tetapi, bukan berarti Nabi SAW tidak mengerjakan Shalat Tarawih. Beliau tetap mengerjakan Shalat Tarawih dirumahnya sejak peristiwa itu, sampai kemudian beliau meninggal dunia.

Sumber hukum Islam yang telah disepakati setelah Al-Qur’an adalah sunnah Rasulullah SAW. Dan sunnah menurut para pakar hadis diartikan sebagai segala sesuatu yang disandarkan kepada Nabi, baik ucapan, perbuatan dan ketetapan Nabi SAW.

Definisi sunnah lebih umum dari pada hadis, karena sunah difahami sebagai sebuah perbuatan yang dilakukan secara berulang-ulang.

Melihat kondisi saat ini, di beberapa daerah telah diberlakukan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) guna memutus dan mencegah penyebaran wabah Covid-19, termasuk juga dalam bidang keagamaan masyarakat diminta melakukan kegiatan keagamaan di rumah saja. Shalat Tarawih yang biasa dilakukan di masjid secara berjamaah dalam kondisi wabah Covid-19 sekarang ini, dapat dilakukan di rumah masing-masing guna menjaga jiwa (Hifd An-Nafs) sebagaimana yang dipraktekkan oleh Nabi SAW, Shalat Tarawih di rumah adalah bagian dari sunnah Rasulullah SAW.

)* Penulis adalah Sekretaris Komisi Fatwa MUI Lampung/Dosen Fakultas Syariah UIN Raden Intan Lampung


Editor:

Warta Terbaru