• logo nu online
Home Warta Syiar Bahtsul Masail Keislaman Khutbah Teras Kiai Pernik Kiai Menjawab Pendidikan Opini Literasi Mitra Pemerintahan Ekonomi Tokoh Seni Budaya Lainnya
Jumat, 26 April 2024

Warta

RMINU Pringsewu: Mari Jaga Pesantren NU dari Fitnah

RMINU Pringsewu: Mari Jaga Pesantren NU dari Fitnah
para tokoh NU dan undur dari pemerintah di Pesantren Al Husna. (Foto: Istimewa)
para tokoh NU dan undur dari pemerintah di Pesantren Al Husna. (Foto: Istimewa)

Pringsewu, NU Online Lampung
Rabithah Ma’ahid Islamiyah Nahdlatul Ulama (RMINU) Pringsewu yang merupakan asosiasi Pesantren NU di Kabupaten Pringsewu mengajak seluruh warga NU dan pesantren khususnya untuk menjaga marwah pesantren dari berbagai fitnah. Terlebih di era media sosial saat ini, setiap orang ataupun kelompok dapat dengan mudahnya menyebar fitnah dan ujaran kebencian yang terkadang sama sekali tak berdasar.


Terlebih setelah Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) merilis 198 pondok pesantren yang berafiliasi dengan jaringan teroris dan menimbulkan polemik di tengah-tengah masyarakat. Kegaduhan ini pun kemudian dimanfaatkan segelintir orang untuk menyebar ujaran kebencian dan fitnah kepada pesantren, tak terkecuali pesantren NU.


Salah satu pesantren di Pringsewu pun sempat terbawa-bawa dengan polemik ini. Tak tanggung-tanggung, pesantren tersebut adalah Pesantren Al-Husna yang merupakan asuhan dari Ketua RMINU Pringsewu KH Abdul Hamid.


Dalam data pesantren yang masuk dalam jaringan teroris dan tersebar di media sosial, tertulis pesantren di Lampung bernama Al Husna. Dalam data tersebut tidak mencantumkan secara spesifik kabupaten, kecamatan, ataupun desa lokasi pesantren tersebut. Data ini pun ‘digoreng’ pihak ketiga dan disebarluaskan melalui media sosial dengan tambahan narasi dan membubuhkan alamat lebih spesifik, yaitu Al Husna Pringsewu.


Mendapati fitnah ini, Kiai Hamid segera berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait agar fitnah tersebut tidak menimbulkan masalah yang besar. “Sungguh ini merupakan peringatan agar kita lebih waspada lagi. Pesantren ketua RMI-nya saja diobok-obok. Jangan sampai pesantren yang di dalam wadah RMI juga mudah dilemahkan dengan fitnahan. Mari kita jaga pesantren-pesantren NU," ajaknya.


Beberapa langkah sudah dilakukan pihaknya untuk berkomunikasi dengan berbagai instansi pemerintah dan kepolisian. Termasuk pihaknya telah berkoordinasi dan sowan ke PCNU Kabupaten Pringsewu dan PWNU Provinsi Lampung.


Dari koordinasi ini, pada 11 Februari 2022 lalu, segenap elemen pun berkumpul di Pesantren Al-Husna untuk memberi dukungan dan menegaskan bahwa Pesantren Al Husna sama sekali tidak terkait dengan data dari BNPT. Hadir pada kesempatan tersebut KH Abdul Syukur (PWNU Lampung), KH Sulaiman Abdan (Ketua Da'i Kamtibmas Polda Lampung), Wasito (Intel Polres Pringsewu), KH Hambali (Ketua MUI Pringsewu), dan segenap pengurus PCNU, RMINU Pringsewu, dan pemuda Duta Damai BNPT Regional Lampung.


Para tokoh tersebut pun menegaskan dan memberi pernyataan sikap serta afirmasi bahwa Pondok pesantren Al Husna Pringsewu adalah pondok pesantren dengan kurikulum Ahlussunah wal jamaah an-Nahdliyah yang moderat dan cinta NKRI.


“Kiai Hamid pengasuh Pesantren Al-Husna ini jelas saya faham orangnya, mondoknya dimana, hingga beliau hafidz. Jelas ini NU, jelas nasionalisme-nya. Dalam perjalanan sebuah pendirian pesantren memang banyak lika-likunya,” kata Kiai Hambali


Para tokoh lainnya juga menyampaikan pernyataannya diantaranya KH Sulaiman Abdan yang berharap fitnah seperti ini tidak terulang kembali. “Hal seperti ini jangan sampai terjadi lagi. Berawal dari pernyataan tokoh atau pimpinan lembaga negara yang membuat gaduh di masyarakat. Mari jaga ketertiban, sudahi membuat gaduh masyarakat. Tentunya akan ada saja pihak yang memanfaatkan situasi begini, dengan menggunakan media sosial dan menyebarkan fitnah, ini bagian dari proxy war,” ungkapnya.


KH Abdul Syukur yang merupakan Wakil Ketua PWNU Lampung juga memastikan bahwa data dari BNPT tersebut bukan Pesantren Al-Husna Pringsewu, “Sudah jelas ini pesantren berakidah Ahlussunnah wal jamaah an-Nahdliyah dan pengasuhnya adalah ketua RM-NU di bawah kepengurusan PCNU dan PWNU tentunya, sudah jelas mendakwahkan Islam wasathiyah, Islam rahmatan lil alamin,” tegasnya.  


Kontributor: Hery Miftah
Editor: Muhammad Faizin


Warta Terbaru