Warta

Rakerwil LAZISNU, Ketua PWNU Lampung: Zakat adalah Penyuci dan Pembersih Diri Seseorang

Jumat, 29 November 2024 | 11:10 WIB

Rakerwil LAZISNU, Ketua PWNU Lampung: Zakat adalah Penyuci dan Pembersih Diri Seseorang

Rakerwil LAZISNU PWNU Lampung di Kantor PWNU Lampung, Telukbetung Utara, Bandar Lampung, Jumat (29/11/2024). (Foto: NUO Lampung/ Dian R)

Bandar Lampung, NU Online Lampung 

Lembaga Amil Zakat Infak dan Sedekah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Lampung menggelar Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) dan Madrasah Amil di Kantor PWNU Lampung, Jumat (29/11/2024). 

 

Kegiatan tersebut bertema Merawat Jagat Membangun Peradaban: Membangun Ekonomi Umat Melalui Pengelolaan Zakat yang Profesional. Kegiatan itu diikuti oleh LAZISNU PCNU kabupaten/kota se-Provinsi Lampung, pengurus LAZISNU PWNU Lampung, dan jajaran manajemen eksekutif. 

 

Ketua PWNU Lampung, H Puji Raharjo mengatakan, kegiatan ini adalah awal mula yang bagus bagi LAZISNU dalam pengelolaan bidang filantropi Islam dan penguatan zakat, infak, serta sedekah. 

 

"Mengenai zakat ini, Allah swt menjelaskan dalam Surat At Taubah ayat 103 yang berbunyi khudz min amwalihim shadaqatan tuthahhiruhum wa tuzakkîhim biha," ujarnya.

 

Ayat tersebut memerintahkan untuk mengambil zakat dari harta mereka (guna) menyucikan dan membersihkan mereka. Maka zakat ini adalah penyuci diri bagi umat Muslim, dan juga salah satu rukun Islam. 

 

Sementara makna tuzakkihim, yaitu menyuburkan. Artinya jika bersedekah atau memangkas harta, sesungguhnya hal itu adalah menyuburkan harta yang telah dikeluarkan atau disedekahkan.

 

"Kemudian orang atau lembaga yang berhak untuk mengambil zakat adalah orang yang diatur otoritasnya oleh negara yaitu BAZNAS, sedangkan di Nahdlatul Ulama adalah LAZISNU," ungkapnya.

 

Tugas LAZISNU ini mengumpulkan, menghimpun dan mendayagunakan dana zakat, infak, dan sedekah secara profesional, transparan, tepat guna dan tepat sasaran di masyarakat 

 

"Dalam kegiatan ini, juga digelar madrasah amil, kegiatan yang baik untuk memahami dan mengetahui pengelolaan zakat berjalan dengan baik dan lancar," katanya.
 

Sementara itu, Ketua LAZISNU PWNU Lampung, H Ahmad Jalaluddin menyampaikan, pengurus berkomitmen untuk menjadi lembaga filantropi Islam Nahdliyin yang dapat membangun ekonomi umat, dan pemberdayaan ekonomi keumatan. 

 

"Dalam kegiatan ini dibahas mengenai program kerja yang terukur dan bermanfaat, dan hasilnya dapat dilaksanakan kemudian. Rakerwil ini juga adalah ajang untuk berdiskusi antar pengurus dalam pemberdayaan masyarakat," tuturnya.

 

Ia melanjutkan, Rakerwil ini bertujuan juga untuk membangun soliditas antara pengurus wilayah, pengurus cabang, hingga anak ranting, karena tanpa itu tidak dapat menjadi lembaga yang sesuai diharapkan.  

 

"Dalam menjalankan program LAZISNU juga mengedepankan prinsip MANTAP yaitu Modern, Akuntabel, Transparan, Amanah, dan Profesional," katanya.

 

Dalam hal ini modern adalah dalam pelaksanaan programnya LAZISNU harus mulai menggunakan pengelolaan zakat infak dan sedekah berbasis teknologi kekinian.