Warta

PP IPNU Mengutuk Keras Pelecehan Oknum Dosen UI Pada Ketua MUI

Rabu, 23 November 2016 | 18:06 WIB

BANDAR LAMPUNG - Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) mengutuk keras oknum Dosen Universitas Indonesia (UI), Boni Hargens yang diduga melakukan pelecehan pada Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), Maruf Amin. Dalam akun twitter, yang diunggah Selasa (22/11), Boni mengunggah foto lama. Ia kemudian menulis, "Kami ucapkan selamat Kepada Bapak Wakil Ketua MUI Ma'ruf Amin yang berusia 73 tahun. Hari ini menikahi wanita cantik Wury Estu Handayani, yang berusia 30 tahunan. Semoga kedua mempelai berbagia dan langgeng sampai akhir hayat. Amin. Yra.". PP IPNU mendesak Boni Hargens segera ‎meminta maaf dan membuat klarifikasi dalam unggahan foto lama tersebut. Penulisan Boni Hargens ini diduga terkait dengan pernyataan atKH Maruf Amin yang mengeluarkan fatwa yang berisi Ahok sudah melakukan penistaan agama. "Kami mengutuk keras orang yang mengunggah foto Ketua MUI yang juga Rais 'Am PBNU, karena tidak ada keterkaitan antara Fatwa MUI dengan urusan pribadi," ucap Sekretaris Umum, Hadison Usmar. Hadison menuturkan, seharusnya pengunggah foto yang juga pengamat politik tidak mengkait-kaitkan dengan fatwa MUI, dan urusan pribadi Ketua Umum MUI tersebut. Menurut dia, pengamat Politik tersebut seharusnya lebih mengerti terkait etika politik, di tengah panasnya Pilkada DKI Jakarta demi kepentingan politik tertentu. "Kita ingin orang tersebut secepatnya minta maaf, dan tabayyun kepada Ketua MUI," tegasnya. Dia menambahkan, PP IPNU akan secepatnya melaporkan ke pihak kepolisian, karena sudah melecehkan dengan menyerang pribadi Ketua MUI. Ditambah, ‎postingan dalam akun media sosial Yongky Hendrawan II yang dibuatkan meme, untuk melecehkan Ketua MUI tersebut. "Kita akan melaporkan kepada pihak berwajib, agar segera diproses secara hukum," katanya. Dia mengatakan, seluruh kader IPNU se Nusantara agar menahan diri, dan tidak tersulut emosi akibat pelecehan terhadap Ketua MUI yang juga Rais 'Am PBNU. Semua kader IPNU harus tetap fokus belajar di sekolah masing-masing, dan tidak membuat aksi yang terjebak pada kepentingan politik. "Kita himbau seluruh kader se Nusantara agar fokus belajar, dan tidak terpancing akibat foto yang diunggah tersebut," pungkasnya. (Aan Uly)