Warta

Ponpes Al Hikmah: Mencetak Santri Berprestasi dari Tengah Kota

Ahad, 25 September 2016 | 11:13 WIB

Keberadaan pondok pesantren berada di tengah kota, menjadi daya tarik tersendiri bagi Pondok Pesantren (Ponpes) Al Hikmah.  Bagaimana tidak. pesantren yang mulai menerima santri sejak tahun 1999 itu, berlokasi di Jalan Sultan Agung, Gang Raden Saleh, Way Halim Bandar Lampung. Posisinya tidak jauh dari Mall Boemi Kedaton. Saat ini, ada hampir 400-an orang santri yang tengah menuntut ilmu di Ponpes tersebut. Kebanyakan mereka berasal Kabupaten Tanggamus, Pringsewu, dan Tulang Bawang. Hanya sebagian kecil yang berasal dari kota Bandar Lampung. “Sebenarnya animo masyarakat untuk mendaftarkan anaknya di Ponpes ini sangat tinggi. Namun karena kapasitas asrama yang belum memadai, santri yang masuk pun kami batasi,” kata salah seorang pengelola Ponpes Al Hikmah, KH Abdul Basith. Ponpes ini dalam menyelenggarakan pendidikan mempunyai tiga model, yaitu pendidikan formal, non formal, dan ekstra.  Pendidikan formal mempunyai empat jenjang, yaitu  Raudhathul Athfal (Akreditasi B), Madrasah Ibtidaiyah (Akreditasi B), Madrasah Tsanawiyah (Akreditasi B) dan Madrasah Aliyah (Akreditasi B). Sedangkan pendidikan nonformal ada tiga jenjang pendidikan yaitu Program Madrasah Diniyah Awaliyah dan Wustho, serta ditambah dengan Taman Pengajian Al Qur’an (TPQ).  Ciri khas Ponpes ini adalah mengadakan pendidikan ekstra di luar pendidikan formal dan non formal. KH Abdul Basith, yang merupakan Kabid Pendidikan Nonformal PP Al Hikmah,  mengatakan, Al Hikmah siap memfasilitasi santri untuk lebih banyak belajar ilmu pengetahuan di luar kurikulum pembelajaran. “Contohnya, bila santri ingin minta diajarkan masalah fiqh haidh, ilmu falak, nahwu shorof, mantiq balaghoh dan lainya, kami akan ajarkan khusus,” ungkapnya. Berdasarkan data tahun tahun 2006 sampai 2012, sebanyak 57 santri mendapat beasiswa prestasi formal dari Departemen Agama. Santri penerima beasiswa menempati kampus bergengsi diantaranya UGM (Jurusan Kelautan), IPB Bogor (Pertanian), UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (Farmasi), UIN Sunan Kalijaga Jogjakarta (Tafsir Hadits), UIN Malang (Matematika), IAIN Wali Songo Semarang (Falaq) dan berbagai macam jurusan di IAIN Raden Intan Lampung. [caption id="attachment_6307" align="alignnone" width="300"]suasana belajar di Ponpes Al Hikmah suasana belajar di Ponpes Al Hikmah[/caption] Dari sisi prestasi nonformal santri Al Hikmah pernah menoreh prestasi pada lomba MTQ tingkat Kabupaten maupun Provinsi, MTQ tingkat Nasional mewakili propinsi Lampung, lomba perkemahan songsong  ramadhan di UIN Lampung dan pernah mengikuti pertemuan santri se Indonesia di Batam dan Bali. Pondok pesantren Al Hikmah yang luasnya sekitar 10 hektare ini  memiliki fasilitas diantaranya  asrama santri putra dan putri, aula utama di dalam pondok, laboratorium komputer, laboratorium bahasa bahasa, dan ruang perpustakaan. Masih ada yang lainnya, seperti ruang perpustakaan, lapangan olahraga, ruang Poskestren, dan loundri bagi santri yang membutuhkan. KH Basith mengungkapkan, santri itu sesungguhnya sudah menciptakan peradaban modern jauh dari sebelum majunya bangsa-bangsa non muslim. Contohnya saja Imam Kholil Al farahidi, Al Farabi, Al Kindi, Al Razi dan lain sebagainya. “Jadi kalau ditanya bagaimana pandangan saya tentang santri dalam menyikapi zaman modern ini, ya santri harus kembali berprestasi berbagai bidang, selain bidang keIslaman, seperti santri-santri terdahulu. Santri adalah manusia yang tak pernah ketinggalan zaman,” tuturnya. Anggota tim komisi fatwa MUI Propinsi Lampung ini memang sosok yang sangat ahli dan peduli dalam hal memfasilitasi santri dalam belajar. Kitab-kitab yang menjadi kurikulum pondok pesantren mulai dari ilmu fiqh, akhlak, akidah, nahwu , shorf, tafsir, hadits, tajwid, falak dan mantiq, memang sengaja disusun berdasarkan kebutuhan konsumen pendidikan. Integrasi ilmu pengetahuan agama dan sains sangat diperhatikan, karena ini menyangkut outcome dari pendidikan yang diselenggarakan pondok pesantren Al Hikmah. Maka dari itu semua jajaran Yayasan Ponpes Al Hikmah selalu berupaya untuk menjawab kebutuhan pendidikan masyarakat dengan memberikan pengajaran yang berkualitas, seperti visi  Al Hikmah “Kuat Dalam Akidah, Beramal dengan Ilmu dan Unggul Dalam Prestasi”. Kegiatan pendidikan ponpes Al  Hikmah untuk jenjang Madrasah Aliyah dimulai dari pukul 07. 00 hingga pukul 12.00. Sedangkan untuk MTs dimulai pukul 13.00 hingga pukul 17.30 dan Madin (awaliyah-wustho) dimulai pukul ba’da maghrib hingga pukul 22.00. Semua kegiatan pembelajaran di kombinasi dengan ilmu umum seperti bahasa Inggris dan kegiatan ekstra kurikuler baik formal maupun non formal. Berdirinya Ponpes Al Hikmah Pondok pesantren Al Hikmah didirikan oleh KH. Muhammad Sobari, seorang ulama berdarah Pandeglang-Banten. Pemikiran beliau yang sangat peduli terhadap syi’ar Islam,  selalu berpikir keras untuk menjaga nilai-nilai ajaran Islam ini agar jangan sampai terkikis oleh kehidupan perkotaan. Kegiatan mengaji memang sangat erat dengan kehidupan beliau, kerana itu beliaupun ternasuk orang yang sangat peduli terhadap aspek pendidikan. Pondok pesantren Al Hikmah lahir dan berdiri karena kepedulian KH Sobari, terhadap pendidikan agama Islam yang sangat penting bagi masyarakat. Dalam proses merealisasikan pondok tersebut, tokoh yang biasa disapa Abah Sobari itu bertemu dengan seorang kerabat, yang bernama H. Hanafi,  yang turut memprakarsai berdirinya pondok pesantren Al Hikmah. [caption id="attachment_6308" align="alignnone" width="300"]KH Muhammad Sobari pendiri Ponpes Al Hikmah KH Muhammad Sobari pendiri Ponpes Al Hikmah[/caption] Secara historis pondok pesantren Al Hikmah ini mulai direncanakan berdirinya pada tanggal 1 November 1989. Selah mendapat izin operasional dari Kantor Departemen Agama propinsi Lampung, mulai direalisasikan pembangunanya pada tahun 1990-1991 dengan membangun delapan kamar pertama.  Tahun 1997 pondok pesantren Al Hikmah terbentuk secara administratif. Setelah melewati tahun demi tahun masa penerimaan santri,  Ponpes Al Hikmah resmi menerima santri mukim pada tahun 1999-2000. Nama Al Hikmah itu sendiri berasal dari nama sebuah masjid yang berada di Jalan Pagar Alam kedaton, yang dibangun oleh H. Hanafi.  Sebelumnya Abah Sobari ingin menamakan  pondok pesantrennya ini dengan nama Al Hanafiah. Tetapi H Hanafi meminta agar nama masjidnya saja yang dinisbatkan untuk nama pondok pesantren itu. (Linggar Satrio)