Oleh: Aman Santoso
(Santri di Pondok Pesantren Raudlotul Jannah Bangunrejo, Lampung Tengah)
Pendidikan adalah salah satu hal yang sangat penting dalam sendi kehidupan manusia dan kita tahu bahwa hanya dengan ilmulah hidup akan menjadi mulya tentu kita masih ingat sabda nabi Muhammad SAW “Siapa yang ingin kemulyaandi dunia maka dengan ilmu, siapa yang ingin kemulyaaan di akhirat dengan ilmu dan barang siapa yang menginginkan keduanya maka dengan ilmu.”
Berdasarkan hadist tersebut dapatlah kita simpulkan betapa urgentnya sebuah ilmu, nabi Muhammad SAW pun tidak membatasi jarak dan tempat dimana kita harus mencari ilmu karena sejatinya ilmu itu dapat diperoleh dari siapa dan dimana sajabahkan nabi muhammad SAW telah bersabda “carilah ilmu walau ke negeri China”.
Bukankah negeri China itu jauh? Lalu mengapa tidak di Timur Tengah saja yang merupakantanah para nabi? Nampaknya ada rahasia yang sengaja Allah SWT berikan supaya sebagai umat islam kita lebih giat lagi dalam mencari ilmu.
Setiap negara sadar akan pentingnya pendidikan demi kemajuan sumber daya manusianya tak terkecuali di Indonesia, seperti kita tahu bahwa pendidikan di indonesia ini sangat kental dengan yang namanya pondok pesantren sampai saat ini saja ada sekitar 27 ribu lebih pondok pesantren yang telah berdiri di negeri ini, karena memang peran pesantren sangat besar dari sejak zaman penjajahan sampai saat ini.
Dalam pengajarannya pesantren kerap kali menggunakan cara yang biasa santri sebut dengan sorogan dan bandongan, sorogan sendiri berarti setiap santri membaca kitab yang dikaji dihadapan kiyainya sedangkan bandongan itu adalah dimana seorang kyai membacakan sebuah kitab dihadapan para santri-santrinya dan kitab yang dipelajari di pesantren tidak lepas dari yang namanya kitab kuning ini karena kitab yang dikaji sebagian besar berwarna kuning dan gundul (tidak berharokat).
Pendidikan di dalam dunia pesantren sangatlah disiplin ini terlihat dari jadwal kegiatan para santri yang sangat rapih bahkan dari bangun tidur sampai tidur lagi semua sudah diatur. Tak ada banyak waktu untuk bermain-main dan bermalas-malasan, hanya ada kata belajar dan belajar karena jika ia tidak bisa melaksanakan tugas dari seorang ustadz maka hukuman tak dapat di hindari lagi.
Pendidikan di pesantren memang sangat keras bahkan ada takzir dari setiap kesalahan yang dilakukan, misalnya tidak sholat berjamaah, tidak hafal, tidak bilingual (bagi yang menerapkan dua bahasa), mencuri, berkelahi dan lain sebagainya. Begitu ketatnya tidak sedikit yang menganggap pesantren itu seperti penjara. Tapi lebih lengkapnya penjara suci karena santri dikurung dari dunia luar yang penuh kehampaan.
Dari ketatnya pendidikan yang terapkan dipesantren tidak heran jika output nya sangat membanggakan banyak dari alumni pondok pesantren yang yang dibutuhkan baik dari keluarga, masyarakat bahkan negara. Keberhasilan seorang santri terlihat dari manfaat tidaknya ilmu yang telah diperoleh dipesantren baik untuk dirinya sendiri terlebih untuk orang lain.
Adapun kemanfaatan ilmu itu sendiri diperoleh dari sejauh mana ia menghormati ilmu dan guru. Maka jangan heran jika sifat hormat santri lebih tinggi daripada yang lain, karena selain ingin ilmunya bermanfaat pesantren juga menanamkan sifat saling menghormati yang tidak hanya terhadap guru tapi ilmu dan segala yang digunakan untuk belajar. Tidak ada demo di pesantren apalagi korupsi karena mereka sangat faham akan konsekuensi orang yang berilmu.
Setiap pesantren memang tidak sama dalam menerapkan system pendidikannya biasanya berdasarkan lingkungan pesantren itu sendiri. Tapi walaupun berbeda-beda dan tanpa kurikulum resmi dari pemerintah sistem pendidikannya berjalan dengan baik dan tidak bisa dipandang sebelah mata. Bahkan pemerintah mulai cenderung mengikuti sistem yang ada di pesantren.
Sistem Fullday yang banyak dibahas belakangan ini, misalnya, bukankah dipesantren sudah menerapkanya sejak jaman dahulu kala. Lalu setelah tamat SMP harus sudah khatam juz ‘amma. Nah bukankah di pesantrenpun ini sudah berjalan bahkan tidak butuh waktu lama untuk menghafalkanya.
Dari sekian program-program pendidikan yang diterapkan di pesantren hampir semuanya berhasil dan diakui bahwa pesantren adalah kancah pengembangan pendidikan yang paling berpengaruh di negeri ini. ***