• logo nu online
Home Warta Syiar Bahtsul Masail Keislaman Khutbah Teras Kiai Pernik Kiai Menjawab Pendidikan Opini Literasi Mitra Pemerintahan Ekonomi Tokoh Seni Budaya Lainnya
Sabtu, 20 April 2024

Warta

Pondok Assyaroniyyah Gelar Pelatihan dan Kepemimpinan Bagi Santri

Pondok Assyaroniyyah Gelar Pelatihan dan Kepemimpinan Bagi Santri

LAMPUNG TIMUR--
Pembinaan dan pengkaderan Santri Pengabdian (P2SP) menggelar pelatihan kepemimpinan dan pengembangan ekonomi.

Kegiatan itu digelar di pondok pesantren Assyaroniyyah, Desa Sukosari, Kecamatan Mataram Baru, Lampung Timur, Selasa 1 Juni 2020.

P2SP merupakan unit kegiatan yang berada di dalam pondok pesantren Assyaroniyyah. Peserta pelatihan ini sebanyak 23 orang santri.

Pemateri diantaranya adalah M. Rifai Aly, Ketua umum Kebangkitan Alumni Miftahul Falah (Kamilah), yang menyampaikan materi tentang kepemimpinan dan organisasi.
Kemudian Haji Mujiran Zulkarnaen,
alumni pondok, menyampaikan materi kemandirian pesantren.

Rifai menjelaskan, untuk menjadi pemimpin harus memiliki gagasan atau ide yang bisa memberi dampak positif dan mampu berinovasi.

Selain itu harus memiliki tanggung jawab, siap berkorban baik tenaga dan pikiran, serta totalitas untuk kepentingan organisasi.

"Sosok pemimpin itu harus bisa mempengaruhi kelompoknya. Seorang sosok pribadi yg memiliki tanggung jawab, memiliki gagasan yg positif, mau berkorban tenaga waktu dan pikiran untuk kepentingan orang banyak, "ujar Bang Fai sapaan akrabnya.

Dia melanjutkan, pemimpin itu ada kalanya sejak lahir sudah ada genetika pemimpin. Ada kalanya terbentuk karena dilatih dan dibina melalui pelatihan dan pembinaan karakter.

"Pada prinsipnya Allah menjelaskan dalam QS. Al-Baqarah ayat 30 , bahwa manusia adalah khalifah di muka Bumi ini. Sehingga tidak ada alasan seseorang tidak bisa menjadi pemimpin. Tinggal mau atau tidak, siap atau tidak, " tegasnya.

Sementara pada materi pengembangan ekonomi, Haji Mujiran menjelaskan, santri akan bisa berkreasi sesuai potensi yg dimiliki, asalkan terus menerus belajar, memiliki tekad yang tinggi untuk mengasah kemampuan diri.

"Di pondok adalah sarana paling tepat untuk belajar segala hal termasuk belajar usaha. Minat yang kita sukai itu kemungkinan juga disukai oleh teman kita, asal kalian tekun berkarya, berbuat dan konsisten saya yakin kalian akan berhasil," tutur alumni pondok Assyaroniyyah yang sudah berhasil mengembangkan usaha di bidang pertanian dan pertambakan ini.

Sementara pada materi khidmat (pengabdian) Mujiran menekankan bahwa sekecil apapun yang kita berikan, kuncinya kita harus ikhlas dan hanya mengharap ridho dari para guru kita. Kelak keberkahan itu pasti ada dan nyata.

(Ely Muchlisa)


Editor:

Warta Terbaru