• logo nu online
Home Warta Syiar Bahtsul Masail Keislaman Khutbah Teras Kiai Pernik Kiai Menjawab Pendidikan Opini Literasi Mitra Pemerintahan Ekonomi Tokoh Seni Budaya Lainnya
Minggu, 19 Mei 2024

Warta

Petani Sambut Inovasi Lada Perdu Ansor Way Kanan

Petani Sambut Inovasi Lada Perdu Ansor Way Kanan
WAY KANAN - Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Way Kanan menyambut baik harakah (gerakan) GP Ansor setempat yang mendorong masyarakat untuk menanam lada di daerah tersebut. Wakil Ketua PC GP Ansor Way Kanan, Basuki Rahmat, mendampingi Kelompok Tani Sido Makmur di Kampung Banjar Agung, Kecamatan Baradatu membuat terobosan dalam pengembangan budidaya lada perdu dan stek satu ruas berdaun tunggal. “Upaya tersebut tentu menggembirakan. Ada kreativitas, inovasi yang tentu layak disambut baik. Organisasi membutuhkan gerakan nyata semacam ini, bukan wacana untuk bisa diukur sejauh mana manfaatnya bagi masyarakat,” ujar Ketua KTNA Way Kanan, Widyo Kuncoro, di Blambangan Umpu, Ahad (8/1). Apresiasi KTNA itu dibuktikan dengan menandatangani nota kesepahaman bersama PC GP Ansor untuk mendorong masyarakat kembali menanam tanaman yang hampir punah karena beragam kesulitan, masa panen yang lama, kesulitan mengatasi penyakit hingga alih fungsi berganti komoditas lain. “Lada perdu pada usia enam bulan sudah belajar berbuah. Beda dengan lada sulur yang belajar buah pada usia tiga tahun. Keunggulan lain lada perdu bisa ditanam di pot di sekitar halaman atau pekarangan rumah sebagai tanaman hias tapi punya nilai ekonomi tinggi,” ujarnya. Rahmat menambahkan, untuk menjadi daerah yang maju dan berdaya saing, butuh inovasi dari berbagai sektor salah satunya sektor perkebunan. “Tanaman lada perdu ini lebih efisien dalam biaya produksi dan memiliki produktivitas hasil panen yang lebih besar. Hal ini disebabkan lada perdu tidak membutuhkan media rambatan atau tegakan dalam penanamannya,” katanya lagi. Ketua PC GP Ansor Way Kanan, Gatot Arifianto, berharap lada perdu bisa memasuki pesantren di daerah itu atau di kabupaten lain di Lampung, bahkan hingga luar Lampung. Alasannya, kata Gatot, kebutuhan lada dunia mencapai 70 ribu ton per tahun. Indonesia kini hanya bisa memasok kisaran 5.000 ton per tahun. “Pesantren bisa mengambil peluang tersebut mengingat penanaman lada perdu bisa dengan pot,” paparnya. Bagi yang membutuhkan lada perdu bisa menghubungi nomor 085268725679 atau 082377805823. (Syuhud Tsaqafi)  


Editor:

Warta Terbaru