Warta

Pemuda Harus Menjadi Motor Penggerak Pembangunan

Sabtu, 29 Oktober 2016 | 11:42 WIB

BANDAR LAMPUNG - Perjuangan yang dilakukan oleh pemuda zaman dahulu, jauh berbeda dengan perjuangan pemuda zaman sekarang. Jika pemuda pada masa dahulu berjuang untuk merebut kemerdekaan dari tangan penjajah, maka pemuda saat ini berjuang untuk mengisi kemerdekaan dengan sesuatu yang baik. Begitu dikatakan Wakil Ketua PWNU Lampung, Teguh Wibowo, mengartikan peringatan Hari Sumpah Pemuda. “Musuh atau tantangan pemuda dahulu adalah bagaimana memperjuangkan kemerdekaan, sedangkan tantangan pemuda saat ini semakin banyak dan besar. Apalagi saat ini kita semua hidup pada era persaingan global, masyarakat ekonomi ASEAN, dan tantangan lainnya. Semuanya harus disiapkan oleh pemuda kita saat ini,” katanya. Lebih lanjut Teguh mengatakan, saat ini pemuda juga memiliki tantangan yang tidak mudah, seperti narkoba yang keberadaannya kian marak, pergaulan bebas, dan juga berbagai tindakan kriminal juga radikalisme. “Oleh karenanya pemuda saat ini harus bisa membentengi diri agar tidak terjerumus pada hal-hal yang dapat merugikan diri sendiri dan orang lain. Jadi, melalui momen Hhari Sumpah Pemuda ini, pemuda saat ini harus lebih mepersiapkan sumber daya manusia (SDM) untuk menghadapi berbagai tantangan kalangan muda saat ini, juga untuk membentengi agar pemuda saat ini tidak ikut pada hal-halyang negative,” lanjutnya. Saat ini pemuda di Indonesia, khususnya di Lampung banyak yang berperan dalam rangka menghadapi berbagai tantangan tersebut. Diantara mereka banyak yang menjadi motor penggerak untuk melakukan perubahan dan pembangunan, yakni menjadi kepala daerah, eksekutif, legislative, maupun dibidang-bidang yang lainnya. “Hendaknya kita sebagai pemuda hendaknya jangan sampai terbawa arus globalisasi. Akan tetapi bagaimana pemuda saat ini bisa mengisi globalisasi agar bisa bersaing dengan negara lain. Sebab, persaingan ini kan bukan sekedar antara pemuda di Lampung atau di Indonesia saja, akan tetapi dengan berbagai negara di belahan dunia ini,” jelasnya. Terkait dengan paham radikalisme, Ketua DPD KNPI Lampung mengakui saat ini berbagai gerakan maupun paham radikalisme mulai banyak menyasar kalangan muda. Oleh karenanya pemuda juga harus bisa membentengi diri agar tidak ikut dengan tindakan tersebut. Salah satunya dengan meningkatkan pemahaman agama secara benar dan utuh, sehingga tidak menimbulkan kesalahan. “Kita boleh saja mengambil suatu paham. Akan tetapi bila sudah menjurus kepada radikalisme maka pemuda harus bisa membentengi diri jangan sampai terjerumus kepada tindakan radikal,” pungkasnya. (Sunarto)