Bandarlampung, NU Online Lampung
Pelaku perusakan Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Lampung di Jalan Bypass Soekarno Hatta, Rajabasa, Bandar Lampung pada Kamis (29/12/2022) malam telah tertangkap. Polda Lampung berhasil mengamankan 14 remaja dan menetapkan lima orang sebagai tersangka.
Terkait progres positif ini, Ketua Umum MUI Lampung, Prof Mohammad Mukri menyampaikan apresiasinya kepada Kepolisian Daerah Lampung yang telah melakukan proses hukum mulai dari olah tempat kejadian perkara (TKP), penyelidikan, reka ulang, dan penetapan tersangka.
“Terimakasih Pak Kapolda Lampung beserta jajarannya yang telah bekerja maksimal atas laporan dari MUI dan menjadikan lebih jelas duduk permasalahan serta motif dari perusakan Kantor MUI Lampung ini,” katanya kepada NU Online Lampung, Jumat (6/1/2023).
Terkait dengan perusakan yang dilakukan oleh para remaja ini, Prof Mukri berharap kepada masyarakat khususnya para orang tua untuk lebih memperhatikan dan peduli pada pergaulan putra dan putrinya.Kejadian ini tentu sangat memprihatinkan karena berkaitan dengan akhlak generasi muda yang merupakan generasi penerus bangsa.
“Mari jaga anak-anak kita. Beri asupan pendidikan agama yang baik dan pastikan ekosistem pergaulannya sehat,” harapnya.
Atas kejadian ini, Ketua Umum MUI Lampung menyatakan memaafkan tindakan yang dilakukan para pelaku dan mendorong agar perkara ini diselesaikan melalui jalur restoratif justice saja. "Kasihan, mereka masih anak-anak di bawah umur," ujarnya.
Sementara salah satu jajaran Ketua MUI Lampung H Suryani M Nur mengatakan bahwa pada Jumat (6/1/2023) tim dari Polda Lampung menggelar reka ulang (rekonstruksi) kejadian di TKP Kantor MUI Lampung. Dalam giat tersebut, sejumlah pengurus MUI ikut serta mendampingi dan melihat proses yang digelar pada pagi hari ini.
Menurut Suryani, perusakan tersebut dilakukan karena para pelaku terpengaruh minuman keras. Kondisi kejiwaan dan perilaku para pelaku juga sangat memprihatinkan karena kebanyakan remaja putus sekolah.
Senada dengan Prof Mukri, Ia mengingatkan kepada orang tua dan juga masyarakat untuk aktif membina para generasi muda agar tidak terpengaruh oleh arus perubahan zaman. “Mari didik anak kita dengan akhlakul karimah dan kepribadian yang berlandaskan agama,” ajaknya.
Ia berharap kejadian seperti ini tidak terulang lagi di masa yang akan datang. (Muhammad Faizin)
