MOJOKERTO – Pengurus Cabang (PC) Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) mengikuti acara rembuk guru nasional setelah acara pembukaan Kongres Pergunu ke-II yang dilaksanakan di Pondok Pesantren (Ponpes) Amanatul Ummah Mojokerto, Jawa Timur.
Dalam pertemuan tersebut, Ketua Pengurus Pusat Pergunu, KH.Dr.Asep Syaifudin Chalim, mengingatkan bahwa lembaga pendidikan yang baik adalah yang memiliki tenaga pengajar yang baik dan sistem pendidikan yang kompetitif.
Pengasuh PP Amanatul Ummah menambahkan, guru sebagai mursyid tidak boleh berhenti menjelaskan pelajaran sebelum semua siswa mengerti.
“Sebaliknya, siswa sebagai murid harus dirangsang atau diberikan terobosan-terobosan supaya banyak bertanya sampai siswa itu mengerti,” pesannya.
Kiai Asep mengibaratkan seorang siswa seperti nelayan yang mencari ikan. Ketika ikannya dapat maka nelayan akan merasa tertarik dan termotivasi.
“Begitupun siswa. Mereka akan betah belajar ketika merasa faham dan tertarik pada KBM,” jelasnya.
Di akhir sambutannya, Kiai Asep berpesan agar guru selalu menjadi guru yang bertanggungjawab secara akademiki dan komitmen atas tugas-tugasnya.
"Jadilah guru yang baik atau tidak sama sekali," pungkasnya.
Selain Ketua PP. Pergunu, acara ini diisi oleh KH. As;ad Said Ali (PBNU), Prof. Asep Badarusman (UPI Bogor), Prof. Hasyim Aidit (Makassar), Prof. Khozin Nasoha dan Prof. Hanif. (Nurul Hakim/Nazomi)