Warta

PAC IPNU dan IPPNU Baradatu Gelar Masa Kesetiaan Anggota

Ahad, 11 Desember 2016 | 07:04 WIB

WAY KANAN - Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang bisa menjadi penggerak bagi kader-kader yang ia pimpin. Demikian disampaikan Ketua DPD KNPI Way Kanan, Andi Oktoviandi, saat memberikan materi tentang kepemimpinan pada masa kesetiaan anggota (Makesta) IPNU dan IPPNU PAC Baradatu, Way Kanan,  Sabtu (10/12). Pimpinan Anak Cabang Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Baradatu, Way Kanan Lampung menggelar Makesta di Aula SMAN 1 Baradatu. [caption id="attachment_7148" align="alignright" width="300"]Para pelajar yang mengikuti Makesta di SMA 1 Baradatu, Sabtu (10/12/2016) Para pelajar yang mengikuti Makesta di SMA 1 Baradatu, Sabtu (10/12/2016)[/caption] Makesta tersebut merupakan pengkaderan dasar IPNU dan IPPNU, yang diikuti oleh 40 peserta dari SMAN 1 Baradatu, SMK Kesehatan Cahaya Darma, SMKN 1 Cugah, SMA YP 17 baradatu, serta Mahasiswa STAI Al-Ma'Arif Baradatu. "Pemimpin harus bisa mendengarkan para warga yang ia pimpin, harus bisa menerima kritik dan saran serta bisa memberikan solusi," ujarnya didamping Sekjend KNPI Way Kanan, Ridwan Raja Sakti, dan Ketua PK Baradatu, Bari Arlan. Pemimpin, ujar Alumnus Pasca Sarjana Universitas Saraswati itu melanjutkan, harus bisa memerintah. Memerintah dalam hal ini yakni mengajak dalam hal kebaikan dan ia juga ikut terjun didalamnya. "Saya yakin sahabat-sahabat IPNU dan IPPNU yang ikut dalam Makesta ini nantinya akan menjadi pemimpin, bahkan salah satu darinya bakal menggantikan saya," katanya. Andi mengatakan, pemimpin diawali dengan hal kecil, dimulai dari kegiatan belajar. "Saya menjadi Ketua KNPI butuh proses yang cukup panjang. Sebelumnya saya memimpin Pengurus Kecamatan Blambangan Umpu pada tahun 2009-2015, hingga pada April 2016 lalu saya secara aklamasi terpilih sebagai Ketua DPD KNPI Way Kanan oleh pengurus KNPI dan juga seluruh OKP se-Way Kanan ikut memberikan suara," tuturnya. Yang menarik ketika sesi tanya jawab, Edi Saputra perwakilan dari STAI Al-Maarif Baradatu mengajukan pertanyaan tentang bagaimana hukumnya apabila seorang pemimpin di luar Islam memimpin mayoritas Islam. Mengenai hal tersebut, Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Way Kanan itu menjawab, “Jika kita berbicara hukum maka saya bukanlah ahlinya. Yang jelas di Alquran dan hadist sudah dijelaskan bahwa janganlah kalian memilih pemimpin di luar agamamu. Jika itu terjadi maka terjadilah kehancuran.” (disisi)