• logo nu online
Home Warta Syiar Bahtsul Masail Keislaman Khutbah Teras Kiai Pernik Kiai Menjawab Pendidikan Opini Literasi Mitra Pemerintahan Ekonomi Tokoh Seni Budaya Lainnya
Minggu, 19 Mei 2024

Warta

Menjaga Toleransi Agama dengan Menanam Pohon

Menjaga Toleransi Agama dengan Menanam Pohon
WAY KANAN - Pemuka Gereja Pantekosta (GPDI) di Kampung Gisting Jaya, Kecamatan Negara Batin, Kabupaten Way Kanan, Timotius Trisno Handoyo, mengapresiasi langkah sederhana Gerakan Pemuda (GP) Ansor dalam menjaga toleransi dengan berbagi dan menanam pohon buah. "Saya berpendapat itu gerakan bagus dalam memaknai keberagaman. Kami sampaikan terima kasih dengan upaya kecil yang dilakukan, namun bermanfaat besar sebagai penegasan dan pengakuan keberagaman sehingga patut ditindaklanjuti," ujar Timotius di Gisting Jaya, Selasa (16/8). Pemuda Ansor Ranting Gisting Jaya melakukan penanaman pohon buah jenis nagkadak (persilangan nangka cempedak) dan mangga Thailand di Pesantren Pesantren Darul Ulum, asuhan Ustadz Bahyuni. Penanaman ini merupakan hasil Gerakan Sedekah Oksigen yang diinisiasi Gusdurian Lampung dan alumni Bimbingan Belajar Pasca Ujian Nasional (BPUN) 2016 PC GP Ansor Way Kanan. Total bibit buah yang dikirim sejumlah 70, rinciannya, 50 untuk pesantren dari para donatur, 20 dari kas Ansor dibagi dua, 15 sebagai tabungan organisasi dan 5 pohon untuk diberikan kepada kepada masyarakat. "Namun karena kekurangan tempat, di pesantren kita tanam 26 pohon, lalu sisanya kami tanam di mushola-mushola. Kemudian yang lima pohon untuk masyarakat. Kami berinisiatif memberikannya ke empat gereja, serta satunya lagi kami tanam di pura yang ada di sini. Kami sampaikan terima kasih kepada seluruh donatur yang berpartisipasi dalam Sedekah Oksigen, salah satu M Iqbal dari Salatiga, Jawa Tengah," ujar Ketua Ansor Ranting Gisting Jaya, Nanang Yudhi Saputra. Para pemuka agama Kristen dan Hindu setempat, kata Nanang, memberi apresiasi positif atas penanaman  pohon yang dilakukan Ansor Gisting Jaya. Gerakan Sedekah Oksigen dimaksudkan untuk mendorong kemandirian pesantren. "Itu upaya yang bagus. Pesantren tidak boleh jadi anak kecil terus menerus. Itu yang berulang kali saya sampaikan. Saya bangga anak-anak muda NU bergerak semacam ini," ujar Rais PCNU Way Kanan KH  Rofi'ul Bashori Annashih. (Syuhud Tsaqafi)  


Editor:

Warta Terbaru